fpip.umsida.ac.id — Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi (Hima PTI) Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan (FPIP) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) sukses menggelar Turnamen Free Fire sebagai bagian dari kegiatan FPIP Edu Fair 2025. Kegiatan ini diadakan pada Sabtu, 24 Mei 2025, dengan tujuan utama memberikan ruang bagi remaja untuk menyalurkan minat dan bakat mereka dalam dunia Esports.
Turnamen ini tidak hanya diikuti oleh peserta dari Sidoarjo, tetapi juga dari berbagai wilayah di Jawa Timur, termasuk SMP, SMA, dan umum. Acara yang berlangsung di Aula Nyai Walidah GKB 7 Kampus 3 Umsida ini dihadiri oleh Rektor Umsida, Dekan FPIP, serta seluruh Kepala Program Studi FPIP dan pihak Kemahasiswaan FPIP.
Menumbuhkan Keterampilan dan Potensi Remaja Lewat E-Sports di FPIP Edu Fair 2025
Ketua Pelaksana Wahyu menyampaikan bahwa pemilihan Free Fire sebagai game kompetisi dalam turnamen ini bukan tanpa alasan. “Free Fire memiliki komunitas yang kuat di wilayah Sidoarjo. Komunitas Free Fire di kalangan remaja Sidoarjo sangat aktif dan antusias,” ujarnya. Wahyu menambahkan bahwa melalui turnamen ini, Hima PTI berharap dapat mengarahkan minat para remaja ke arah yang lebih produktif, sembari memberikan mereka kesempatan untuk mengenal dunia Esports lebih dekat.
Lebih dari sekadar permainan, turnamen ini didesain sebagai sarana pembelajaran di luar kelas. Para peserta ditantang untuk berpikir strategis, bekerja sama dalam tim, serta membuat keputusan cepat—keterampilan yang relevan di era digital saat ini. “Melalui turnamen ini, kami ingin menunjukkan bahwa bermain game bisa diarahkan menjadi kegiatan yang membangun. Apalagi dengan hadiah menarik yang kami siapkan, kami berharap peserta semakin termotivasi untuk berpartisipasi,” tambah Wahyu.
Pemenang dan Pembelajaran Dari Turnamen Free Fire
Perlombaan dimulai pukul 09.00 WIB, diawali dengan pembukaan oleh Sherly sebagai MC yang memeriahkan suasana. Acara dilanjutkan dengan sambutan Ketua Pelaksana, Wahyu, yang menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat menjadi ruang positif bagi pelajar untuk mengembangkan potensi dalam bidang Esports. Setelah itu, panitia menjelaskan peraturan dan larangan yang berlaku dalam pertandingan, guna menjaga sportivitas dan kelancaran kompetisi.
Pertandingan Free Fire dimulai pada pukul 09.20 WIB dan berlangsung dalam lima ronde intens. Tim-tim peserta mulai menunjukkan strategi terbaik mereka, saling adu taktik dan refleks dalam zona pertempuran. Momen ketegangan memuncak di ronde kelima saat seluruh tim berjuang untuk posisi akhir. Dari seluruh pertandingan, tim SMPN 1 Krian berhasil menunjukkan performa paling konsisten dan solid hingga keluar sebagai Juara 1. Antartika Pride menempati posisi Juara 2, dan Blackpink berada di peringkat Juara 3.
Setelah kompetisi selesai, acara ditutup pada pukul 15.00 WIB dengan penyerahan piala, sertifikat, dan uang pembinaan secara langsung oleh Kemahasiswaan FPIP Muhlasin Amrullah S.Ud M.PdI kepada para juara. Suasana penutupan berlangsung meriah, penuh apresiasi dan kebanggaan bagi semua peserta.
Dalam sesi wawancara, kapten tim SMPN 1 Krian mengungkapkan rasa bangganya atas hasil yang diraih. “Kami nggak nyangka bisa juara satu, tapi sejak awal kami fokus, komunikasi tim dijaga, dan saling percaya. Lawannya bagus-bagus, jadi kami harus terus konsentrasi sampai akhir,” ujarnya sambil tersenyum.
Pendidikan Digital dan Esports: Membangun Keterampilan Anak Muda di Era Teknologi
Turnamen ini bukan hanya tentang memenangkan hadiah, tetapi juga soal meningkatkan keterampilan kerja sama, strategi, dan semangat sportivitas. Hima PTI berharap kegiatan ini dapat semakin banyak membuka ruang positif yang mampu menyalurkan potensi generasi muda di bidang teknologi dan digital. Dalam dunia pendidikan, terutama pada Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi (PTI), Esports dapat menjadi sarana untuk mengasah keterampilan digital para remaja, yang memiliki nilai lebih dalam dunia karier mereka kelak.
Selain itu, turnamen ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk mengembangkan kemampuan dalam hal komunikasi tim dan penerapan teknologi, serta menggali potensi mereka lebih jauh lagi. Dengan semakin berkembangnya dunia digital dan teknologi, turnamen seperti ini menjadi sangat relevan untuk membekali remaja dengan keterampilan yang dibutuhkan di masa depan.
Penulis: Anggita
Editor: Mutafarida