fpip.umsida.ac.id — Tarikh Bima Damarjati, mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FPIP Umsida), berhasil menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih medali emas di ajang IPSI Malang Championship 5. Kejuaraan yang diadakan di GOR Ken Arok, Kota Malang, itu mempertemukan atlet-atlet pencak silat dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk yang sudah berpengalaman di level nasional.
Dalam wawancara singkat, Tarikh mengungkapkan bahwa persiapan menghadapi lomba dilakukan dengan sangat matang bersama tim, baik dari segi fisik, teknik, maupun mental. Meski demikian, perjalanan menuju keberhasilan itu bukan tanpa tantangan. Salah satu kendala terbesar yang dihadapinya adalah manajemen waktu, mengingat ia harus membagi peran sebagai mahasiswa, pekerja, pengajar, sekaligus atlet.
Lihat Juga: Melalui Factory Visit 2025 Mahasiswa Psikologi Umsida Pelajari Manajemen SDM
“Tantangan terbesarku adalah waktu dan rasa malas, terutama ketika badan sudah sangat capek. Antara kuliah, kerja, latihan, dan mengajar, semua butuh perhatian. Kadang harus memilih mana yang lebih prioritas antara kuliah atau latihan,” ujar Tarikh jujur.
Namun, semangat pantang menyerah dan tekad untuk berprestasi menjadi alasan utama ia terus bertahan dan melawan rasa lelah tersebut. Ia menyadari bahwa kemalasan hanya bisa dikalahkan dengan niat dan kedisiplinan diri.
Prestasi dan Pelajaran dari Arena Nasional
Kejuaraan ini menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi Tarikh. Bertanding di level nasional berarti bertemu dengan lawan-lawan yang berkelas dan berpengalaman. Menurutnya, banyak pelajaran berharga yang ia dapatkan dari kejuaraan ini.
“Alhamdulillah sekali saya bisa ikut ajang nasional ini. Banyak banget pelajaran yang saya dapat dari segi emosi, ketenangan, pengaturan waktu, kekuatan, sampai teknik-teknik baru. Lawan-lawannya juga luar biasa, banyak dari kelas-kelas nasional,” jelasnya dengan antusias.
Keberhasilan meraih medali emas menjadi bukti bahwa kerja kerasnya selama ini tidak sia-sia. Namun, Tarikh tetap rendah hati dan menekankan bahwa prestasi individu tidak bisa dilepaskan dari peran tim. Baginya, keberhasilan sejati adalah saat dirinya dan tim bisa unggul bersama.
Lihat Juga: Mahasiswa Psikologi Raih Medali Emas Pada Cabor Taekwondo di Porprov IX Jatim 2025
“Kalau hanya saya yang dapat medali tapi tim tidak, itu juga bohong. Begitu juga sebaliknya. Jadi kami semua harus lebih giat dan unggul, baik dari segi teknik maupun semangat latihan,” tambahnya.
Tak lupa, ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, mulai dari kampus, keluarga, hingga teman-teman. “Dukungan mereka sangat luar biasa. Kampus memfasilitasi dari keberangkatan sampai kepulangan. Keluarga dan teman-teman juga terus memberikan semangat,” ujarnya penuh rasa syukur.
Menjadi Mahasiswa yang Berbeda dan Berprestasi
Bagi Tarikh, mengikuti kejuaraan bukan semata-mata soal medali. Ia punya pandangan yang lebih dalam: menjadi mahasiswa yang berbeda dari kebanyakan. “Kalau ingin terlihat berbeda dari yang lain, ya kita harus punya sesuatu yang menonjol. Salah satunya lewat prestasi,” katanya.
Ia menyebutkan bahwa pencapaiannya sejauh ini bukanlah akhir, melainkan langkah awal menuju lebih banyak prestasi. Ia ingin terus berkembang, baik di bidang akademik maupun bela diri.
“Saya ingin jadi mahasiswa yang punya skill lebih, bukan hanya belajar teori tapi juga punya prestasi nyata. Konsistensi, semangat, dan ambisi itu penting, tapi semua harus dimulai dari niat yang matang,” tutupnya.
Penulis : Nabila Wulyandini
Editor : Mutafarida