fpip.umsida.ac.id – Konsisten dalam menerapkan gaya belajarnya, berhasil membuat Chendi Pirwanto Putra menjadi Wisudawan terbaik dengan IPK 3,95 pada wisuda ke 42 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) yang diselenggarakan di auditorium KH Ahmad Dahlan Kampus 1, Sabtu (18/11/2023).
Konsisten Dalam Penerapan Gaya Belajar
Wisudawan Prodi Pendidikan Teknologi Informasi ini merasa terkejut saat Ia meraih gelar wisudawan terbaik. Chendi merasa hanya konsisten dalam mengerjakan tugas dan menerapkan gaya belajarnya. Ia juga sangat menekankan sikap jujur, disiplin dan tepat waktu. ” Jujur saja saya tidak menyangka sikap konsisten saya dalam berkuliah ini bisa membuat saya menjadi wisudawan terbaik. Saya sendiri tidak pernah mentargetkan hal ini,” ungkapnya.
Namun, setelah menjadi wisudawan terbaik, Ia menyadari bahwa menjaga kestabilan membuatnya tidak memiliki grafik rajin belajar yang naik dan turun. Hal ini membuatnya mendapatkan akumulasi nilai yang terbaik.
Di momen wisuda ini, Chendi berhasil membuat dirinya dan orang sekitarnya bangga terutama orang tuanya. “Saya tentu merasa senang dan bangga atas apa yang saya lakukan selama berkuliah sedikit menunjukkan hasil yang dapat membuat orang tua senang dan tersenyum,” ujarnya.
Putra bungsu pasangan Joko Pirwanto (alm) dan Suswati ini menceritakan bagaimana Ia merasa sangat nyaman dan berbahagia menjalani studi S1 di Umsida.
“Selama saya belajar di Umsida, saya sangat merasa senang, saya bisa merasakan bagaimana rasanya kuliah. Meski terkadang pusing dan sedikit stress dengan tugas yang sangat menumpuk dan banyak tetapi dengan bantuan support dari orang tua dan teman-teman semua tugas saya dapat terselesaikan dengan lancar. Selain itu, saya juga bahagia telah memiliki dosen-dosen yang baik, pengertian dan masih banyak lagi,” jelasnya.
Pria kelahiran Sidoarjo, 13 Mei 2001 ini telah memiliki beberapa tips yang menarik dan membuatnya menjadi wisudawan terbaik.
Disiplin dan Tanggung Jawab
Displin dan tanggung jawab rasa ini wajb dimiliki dan dilakukan baik saat di rumah maupun di kelas. “Sebagai implementsi rasa tanggung jawab atas pilihan untuk berkuliah salah satunya adalah tepat waktu saat masuk kelas dan usahakan memahami materi yang disampaikan. Sehingga ketika proyek diberikan kita memahami dan bisa mengerjakan di rumah,” ungkapnya.
Selain itu, Chendi juga mengimplementasikan sikap disiplin ketika mendapatkan tugas maupun proyek. Ia berprinsip untuk mengerjakan tugas secepatnya untuk menghindari materi yang terlupa dan menumpuknya tugas. Karena tugas kuliah tentu tidak hanya satu mata kuliah saja. Dengan begitu tidak akan ada masalah tugas yang menumpuk.
Menghindari Sosmed dan Game
Game dan sosial media (sosmed) adalah hal yang tidak bisa terlepas dari Generasi milenial. Meski memiliki banyak manfaat, penempatan waktu penggunaannya yang salah juga bisa membawa dampak yang kurang baik termasuk gagalnya menjadi lulusan terbaik. Menurutnya menghindari sosmed dan game saat belajar maupun mengerjakan tugas. “Karena ketika kita sudah bermain sosmed maupun game, hal tersebut dapat meningkatkan rasa malas kita, game dan sosmed bisa juga kita jadikan reward setelah kita menyelesaikan apa yang telah kita kerjakan,” ungkapnya.
Sebaliknya Chendi menggunakan teknologi sebagai sumber lain untuk belajar, tidak hanya dari bapak ibu dosen. Semakin banyak referensi yang didapatkan semakin banyak pula sudut pandang dan ilmu yang Ia dapatkan.
Menyimpan Dokumen yang Diberikan Dosen
Terakhir Chendi mengungkapkan pentingnya menyimpan semua dokumen yang diberikan dosen selama pembelajaran dari awal semester hingga akhir. “Ini sangat membantu saya karena dalam program studi saya, setiap mata kuliah pasti saling berhubungan dari semester awal hingga akhir. Hal ini mempermudah saya untuk mengerjakan tugas atau proyek ketika saya sudah mulai lupa dengan materi tersebut,” jelasnya.
Selama berkuliah Chendi juga memiliki beberapa kesibukan seperti berorganisasi dan mulai berbisnis. “Organisasi yang saya ikuti di kuliah yaitu hima prodi PTI, selama dua periode di tahun pertama dan kedua, saya juga memiliki usaha kecil. Karena memiliki kesibukan selain berkuliah tentu saya juga harus pintar membagi waktu dan memprioritaskan mana yang perlu saya selesaikan terlebih dahulu dan tidak menunda setiap tugas yang ada, dari beberapa sikap tadi konsisten adalah kunci pentingnya,” tandasnya
Penulis: Rani Syahda Hanifa
*Humas Umsida
Sumber Berita : Umsida