Fpip.umsida.ac.id – Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FPIP Umsida) menutup kegiatan Forum Ta’aruf Mahasiswa (Fortama) 2024 dengan turut serta memperingati Independent Day of Peace.
Lihat juga: Fortama Fakultas Umsida 2024: Uniknya Fortama Tahun Ini
Tepat pada tanggal yang sama dengan berlangsungnya kegiatan Fortama, yaitu 20 September, diperingati sebagai Hari Perdamaian Dunia. Peringatan ini dilaksanakan di halaman kampus 3 Umsida ketika sore hari setelah seluruh rangkaian kegiatan Fortama Fakultas telah usai.
Momen ini dimanfaatkan FPIP tersebut dengan cara mengajak seluruh mahasiswa baru untuk menggalakkan aksi perdamaian internasional. Apalagi sampai saat ini, masih saja ada negara yang jauh dari makna peringatan tersebut yakni negara Palestina.
Selama 75 tahun peperangan tidak kunjung usai, tentu ini menjadi isu global yang harus diperhatikan oleh semua orang. Secara global , tentunya individu mempunyai peran yang sangat penting bagi perdamaian dunia.
“Cukup miris sekali, selama itu tak ada pihak manapun yang bisa menghentikan perang. Entah karena politik atau agama, yang jelas penjajahan di atas dunia harus dihapuskan,” ucap Dr Septi Budi Sartika MPd, dekan FPIP Umsida.
Dalam konteks ini, amanat UUD 1945 tentang kemerdekaan sebagai hak semua bangsa menjadi semakin relevan. “Bahwa kemerdekaan adalah hak semua bangsa, dan oleh karena itu penjajahan harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan,”.
Orasi BEM FPIP dukung Independent Day of Peace
Dengan dipimpin oleh ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Himpunan Mahasiswa FPIP Umsida, mereka melakukan sebuah orasi dalam mendukung kemerdekaan Palestina.
Bersamaan dengan itu, Fakultas Umsida ini juga membentangkan spanduk peringatan Independent Day of Peace dengan gambar dan tulisan untuk mendukung perdamaian bagi negara Palestina.
Sesi ini dilakukan sembari meneriakkan “Free Free Palestine!” yang disambut oleh seluruh mahasiswa dan ditutup dengan mars mahasiswa.
Menurut Kepala Kemahasiswaan FPIP Umsida, Muhlasin Amrulloh Sud MPd I, ini merupakan sebuah aksi nyata dalam mendukung pencegahan penindasan dan tentunya kemerdekaan rakyat Palestina.
“Semoga segala yang diupayakan bisa memberikan hadiah kemerdekaan bagi negara Palestina. Dan ini adalah aksi nyata kita bahwa Palestina harus merdeka, tidak boleh ada penindasan bagi warga Palestina. Biarkan mereka hidup damai aman dan sejahtera! Free free Palestine!,” ucap Muhlasin yang diikuti oleh semua mahasiswa.
Lihat juga: Perdana Gelar Konferensi Internasional, FPIP Umsida Gandeng 8 Mitra
Dari peringatan Independent Day of Peace, bermakna bahwa sebagai generasi muda, mahasiswa baru FPIP diharapkan dapat memiliki rasa tanggung jawab dan selalu bersuara menggaungkan perdamaian dunia.
Penulis: Aisyah Windy