fpip.umsida.ac.id — Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi (PTI) Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan (FPIP) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) kembali mencatatkan prestasi gemilang. Adisti Al Qur’ani Anggorowati, berhasil meraih predikat Wisudawan Terbaik dengan IPK 3,96. Ia lulus dalam waktu 3,5 tahun, sebuah pencapaian yang membanggakan bagi dirinya, keluarganya, dan Umsida.
Momen Bersejarah dan Perjuangan yang Penuh Makna
Adisti, yang lahir di Sidoarjo pada 25 September 2001, mengungkapkan bahwa menjadi wisudawan terbaik adalah momen yang paling membahagiakan dalam perjalanan perkuliahannya. Di balik prestasi tersebut, rasa syukur dan haru bercampur dalam dirinya. “Ada perasaan bangga dan bahagia apalagi ketika melihat kedua orang tua yang tersenyum dengan bangga melihat saya mendapatkan penghargaan. Ini adalah momen yang sangat spesial bagi saya,” ungkapnya dengan penuh kebahagiaan.
Selama perkuliahan, Adisti tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan organisasi. Di semester 3 dan 4, ia menjabat sebagai Bendahara Umum Himpunan Mahasiswa Program Studi (HIMA PTI), dan di semester 5 dan 6, ia menjadi Sekretaris Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Aktivitas tersebut tidak hanya menambah pengalaman kepemimpinan, tetapi juga mengasah kemampuan manajerial dan kerja sama tim.
Mengatur Waktu dengan Disiplin dan Prioritas yang Jelas
Selain aktif berorganisasi, Adisti juga bekerja di luar jam kuliah. Di semester 1 hingga 3, ia bekerja sebagai operator di sekolah RA di Sukodono, dan di semester 4 hingga 6, ia menjadi tutor les privat untuk SD dan SMP di lima tempat. Mengatur waktu antara kuliah, pekerjaan, dan organisasi bukanlah hal yang mudah, namun ia berhasil menjalani semuanya dengan disiplin dan prioritas yang jelas.
“Memulai dengan mengatur mana pekerjaan yang harus diselesaikan terlebih dahulu, dan kadang saya juga membuat jadwal apa saja tugas yang harus saya selesaikan. Menurut saya, lebih baik segera dikerjakan walaupun punya deadline yang panjang karena semakin cepat selesai, semakin ringan tanggungan kita,” ujarnya menjelaskan kunci suksesnya dalam mengatur waktu.
Di sisi lain, Adisti selalu mengingat tujuannya untuk terus belajar dan memberi dampak positif bagi lingkungan sekitar. Ia percaya bahwa setiap langkah yang dijalani, meskipun melelahkan, selalu ada hasil yang akan diraih. “Saya ingin banyak belajar, tumbuh lebih baik lagi, dan memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar saya,” tambahnya.
Pendekatan Belajar yang Terbuka dan Aktif
Adisti sangat menyadari bahwa dalam meraih prestasi, tidak hanya tugas yang harus diselesaikan, tetapi juga keaktifan dan keingintahuan di dalam kelas. Untuk mendapatkan nilai yang baik, ia selalu belajar secara terbuka dengan memanfaatkan berbagai sumber informasi, seperti buku, artikel, dan internet. Selain itu, ia juga rajin berdiskusi dengan teman-teman sekelas terkait tugas yang diberikan dosen.
“Hal-hal yang membuat saya bersemangat ketika berkuliah di Umsida adalah setiap mata kuliah memberikan kesempatan baru untuk memahami dunia dari sudut pandang yang berbeda. Dosen-dosen yang luar biasa membimbing saya dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami,” ungkap Adisti.
Bertemu dengan teman-teman sekelas yang memiliki semangat dan visi yang sama juga membuat proses belajar terasa lebih menyenangkan. Aktivitas di luar perkuliahan, seperti Praktik Lapangan (PLP), Kuliah Kerja Nyata (KKN), dan Praktik Mengajar Langsung, menjadi pengalaman luar biasa yang membantunya mempraktikkan ilmu yang telah dipelajari.
Suka Duka Perjalanan Kuliah dan Pesan untuk Mahasiswa Umsida
Selama berkuliah, Adisti merasakan banyak suka dan duka yang saling melengkapi. Menurutnya, suka yang dirasakan antara lain belajar banyak hal baru, bertemu dosen-dosen inspiratif, dan menjalin persahabatan dengan teman-teman. Setiap diskusi dan kerja kelompok selalu memberikan kepuasan tersendiri, dan keberhasilan menyelesaikan tugas berat menumbuhkan rasa percaya diri.
Namun, di sisi lain, Adisti juga menghadapi tantangan, seperti saat tugas menumpuk, tubuh dan pikiran merasa lelah, serta kesulitan membagi waktu antara kuliah, pekerjaan, organisasi, dan tanggung jawab lainnya. “Kadang sulit membagi waktu antara kuliah, kerja, organisasi dan tanggung jawab lainnya, sampai harus mengorbankan waktu beristirahat,” tuturnya.
Namun, dari semua tantangan itu, ia belajar bahwa setiap langkah kecil yang dilakukan pasti menghasilkan pencapaian dan kemajuan menuju kesuksesan.
Bagi Adisti, prestasi tidak datang dengan mudah. Semua membutuhkan perjuangan yang panjang, mulai dari latihan yang melelahkan, menjaga pola hidup sehat, hingga perjuangan mengatur waktu antara kuliah, tugas, dan kegiatan lainnya.
“Saran saya bagi mahasiswa Umsida, mulailah dengan sebuah mimpi, lalu capailah langkah-langkahnya dengan semangat. Meskipun langkah tersebut kecil, tidak apa-apa, yang penting kamu terus melangkah ke depan,” katanya.
Adisti berharap mahasiswa Umsida lainnya dapat terus bersemangat dan mengejar mimpi mereka tanpa takut akan rintangan. “Jangan jadikan rintangan sebagai akhir dari segalanya, jadikan rintangan sebagai batu loncatan lebih tinggi untuk mencapai mimpi,” tambahnya.
Adisti Al Qur’ani Anggorowati adalah bukti nyata bahwa dengan tekad, disiplin, dan kerja keras, mahasiswa Umsida bisa meraih prestasi luar biasa tidak hanya di bidang akademik tetapi juga dalam berbagai kegiatan lainnya. Sebagai wisudawan terbaik, ia telah membuktikan bahwa kesuksesan bisa dicapai melalui perencanaan yang matang, manajemen waktu yang baik, dan semangat pantang menyerah. Semoga kisah inspiratifnya dapat memotivasi mahasiswa lainnya untuk terus berprestasi dan mengembangkan potensi diri.
Penulis: Mutafarida