Fpip.umsida.ac.id – Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (PGSD Umsida) lakukan program sosialisasi untuk atasi kendala warga dalam pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) di desa Wisata Kelor, Yogyakarta, pada Jumat (01/08/2024).
Berbeda dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang biasa dilakukan dalam negeri, salah satu mahasiswa PGSD Umsida ini melakukan KKN Internasional yang diselenggarakan oleh Univeritas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Kegiatan ini melibatkan tiga negara sekaligus yakni Indonesia, Malaysia, dan Thailand.
Baca juga: Bawa Konsep Kearifan Lokal, Mahasiswa PBI Umsida Lolos PKM Kemdikbud
Sosialisasi NIB
Salah satu program yang baru saja terlaksana adalah “Sosialisasi Pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB)”. Kegiatan ini dihadiri oleh kepala dukuh, RT dan RW, ketua pengurus desa, Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H) Daerah Istimewa Yogyakarta, mahasiswa KKN, dan tentunya seluruh masyarakat desa Wisata Kelor.
Mahasiswa Umsida yang terlibat dalam program ini adalah Salsa Mei Maulidia. Pada saat ini, selain fokus dalam program pertukaran budaya yang akan dilaksanakan pada pertengahan Agustus nanti, ia juga tengah focus untuk melaksanakan beberapa program bantuan yang ditujukan untuk desa Wisata Kelor di kabupaten Sleman, Yogyakarta. Dalam menjalankan program tersebut ia tidak sendirian, melainkan bersama dengan rekan timnya yang berasal dari beberapa PTMA.
Sosialisasi ini berlangsung dengan mendatangkan mentor dari LP3H Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan kedatangan beliau ini akan lebih membantu masyarakat menjadi lebih terarah. Selain itu, dalam kegiatan tersebut warga tidak dikenakan biaya apapun.
Kegiatan ini dibuat karena desa tersebut adalah salah satu desa wisata di Indonesia yang berpotensi besar dalam bidang wirausaha.
Dengan keadaan geografis yang mendukung, masyarakat dapat memanfaatkannya sebagai sumber penghasilan hidup dari lingkungan sekitar. Adanya latar belakang sejarah serta alam yang mendukung akan sangat menarik wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berkunjung kesana.
Banyak Warga Pelaku UMKM
Salah-satu penghasilan dari masyarakat sekitar adalah dari alamnya. Selain penginapan, banyak dari masyarakat sekitar memiliki penghasilan dari pemanfaatan buah Salak. Dari sini, masyarakat memanfaatkannya untuk mengolah buah tersebut menjadi beberapa produk jadi seperti dodol, manisan, keripik Salak, dan masih banyak lagi.
“Banyak warga penghasil buah Salak, dan ada juga warga pelaku UMKM yang mengolah buah ini menjadi produk jadi seperti kripik, manisan, dan masih banyak lagi” tutur Salsa.
Karena ini merupakan komoditas yang sangat penting imbuhnya, diperlukan sebuah upaya untuk meningkatkan perluasan pasar dan nilai jual dari produk buah Salak ini. Adanya sosialisasi diharapkan untuk bisa membantu masyarakat menyelesaikan permasalahan izin usaha sehingga mereka dapat menjalankan usaha dengan legal.
Baca juga: Kata Mahasiswa yang Lolos KKN Internasional dan MAS
Sertifikasi Halal
Selain membantu masyaraka setempat memproses pembuatan NIB, kegiatan ini juga bertujuan untuk membantu mereka dalam pembuatan sertifikat halal. Karena ini adalah Desa Wisata, jadi banyak dari mereka memiliki usaha UMKM maka, sertifikasi halal menjadi aspek penting dalam pengembangan produk.
“Dengan adanya sosialisasi akan lebih membantu warga untuk sertifikasi halal, jadi hal tersebut sangat penting untuk Pedukuhan Kelor ini. Selain itu, hal tersebut juga dapat menjadi langkah awal dalam penyebaran produk Salak kepada wisatawan manapun” Ungkap Salsa.
Adanya sertifikat halal tersebut, akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang akan berkunjung kesana.
Adanya Kendala Proses Pembuatan NIB
Banyaknya warga pelaku usaha yang memiliki permasalahan legalitas, membuat Salsa dan timnya tergerak untuk ikut andil dalam program kali ini. Menurut Salsa, beberapa permasalahan yang di alami oleh warga saat pembuatan NIB adalah kehilangan surat, produk tidak ada saat pembuatan NIB, produk tersedia namun belum mempunyai legalitas, serta sertifikasi halal.
Selain itu ia juga menambahkan “Karena banyak warga yang kesulitan dalam pengisian form NIB, jadi saya dan teman-teman juga ikut mendampingi” tambahnya.
Dengan adanya kegiatan sosialisasi tersebut Salsa berharap produk para warga akan lebih berkualitas dan mendapat izin legalitas usaha yang sah dari Negara.
“Dengan adanya kegiatan sosialisasi ini saya berharap produk UMKM di Desa Kelor dapat dikenal bukan hanya oleh warga sekitar tetapi juga dimana saja” tambah Salsa.
Ini menjadi pembuktian bahwa Umsida memiliki jaringan yang sangat luas. Dengan Umsida memfasilitasi para mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman yang luas. Oleh karena itu gunakan kesempatan tersebut di admisi.umisda.ac.id
Penulis: Aisyah Windy