Umsida Kenalkan Kearifan Lokal pada Mahasiswa Internasional Universiti Malaya

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menerima 16 mahasiswa internasional Universiti Malaya Malaysia dalam kegiatan international student exchange selama satu minggu, (9-15/01/2024).

Kegiatan ini merupakan kolaborasi antar fakultas di Umsida Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan (FPIP), Fakultas Bisnis Hukum dan Ilmu Sosial (FBHIS), Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES), Fakultas Sains dan Teknologi (FST), dan Fakultas Agama Islam (FAI).

“Kegiatan ini nantinya bersifat paralel ya. Jadi kami bergantian dengan fakultas lainnya untuk mendampingi mahasiswa internasional ini untuk mengunjungi beberapa budaya lokal hingga satu minggu kedepan,” ujar Dr Septi Budi Sartika MPd, dekan FPIP Umsida.

Mempelajari kearifan lokal
Mahasiswa internasional Universiti Malaya belajar budaya lokal

Adapun beberapa budaya yang akan mereka pelajari selama pertukaran mahasiswa internasional ini, seperti pembuatan udeng pacung gowang, berkunjung ke gunung Bromo, dan desa wisata Bejijong, Mojokerto. Di hari pertama, mahasiswa tersebut belajar membuat udeng pacul gowang dan mengunjungi Bromo.

“Udeng pacul gowang ini merupakan karya mahasiswa pendidikan IPA yang tahun lalu lolos hibah P2MB dan PKMK. Udeng ini dibuat menggunakan batik eco printing sehingga lebih ramah lingkungan,” jelas Dr septi.

Udeng ini, sambungnya, merupakan salah satu kearifan lokal yang dimiliki Sidoarjo yang bisa dijadikan sebagai identitas daerah. Udeng di tiap daerah bentuknya berbeda-beda, walaupun sama-sama di pulau Jawa misalnya.

Setelah mengikuti workshop, para mahasiswa internasional yang berasal dari China ini akan bertolak ke gunung Bromo. Tak hanya sekedar menikmati pemandangan alamnya saja, mereka juga akan mempelajari budaya yang ada di daerah sana.

Pada hari keempat, rombongan mahasiswa internasional yang tengah menempuh studi magister pendidikan anak usia dini tersebut akan mengunjungi desa wisata Bejijong, Mojokerto untuk mengunjungi destinasi sleeping Buddha dan wisata lokal di desa tersebut. Tak hanya mengunjungi tempat wisata saja, mereka juga akan mengikuti lomba budaya lokal.

“Mahasiswa FPIP dan mahasiswa PMM juga akan berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Jadi nanti tidak hanya partisipan lokal saja, tapi ada nasional dan internasional juga,” tandasnya.

Selain belajar budaya, mereka juga mengikuti rangkaian kegiatan lain, seperti international class metodologi penelitian bidang pendidikan, visiting lecture tentang perkembangan anak usia dini, dan musik untuk stimulasi anak usia dini, paper presentation, dan membuat media belajar anak usia dini.

Dari rangkaian acara ini, Dr Septi berharap agar mahasiswa bisa bertukar tak hanya tentang budaya, tapi juga pengetahuan, baik akademik maupun non akademik. Dan nantinya, semoga Umsida juga bisa mengikuti kegiatan pertukaran secara internasional.

Kesan mahasiswa internasional
Mahasiswa internasional Universiti Malaya belajar budaya lokal

Chloe, salah satu mahasiswa yang ikut dalam kegiatan ini mengaku tertarik dengan kegiatan ini.

“Udeng ini sangat menarik. Menurut saya, mungkin udeng ini awalnya adalah penutup kepala orang-orang yang tinggal di hutan. Lalu mereka mengambil dedaunan sebagai warna dan motif kain udengnya,” ucap mahasiswa S2 semester 1 ini.

Seiring berjalannya waktu, sambung Chloe, model udeng berubah dan berkembang menjadi benda pakai dan aksesori kepala dan lama kelamaan menjadi budaya lokal. Ia tidak merasa kesulitan dalam membuat udeng ini. Karena saat kuliah, ia sudah sering praktek membuat kerajinan tangan.

“Walau stepnya cukup banyak, tapi kalau menyimak cara pembuatannya, itu sangat jelas. Saya senang bisa belajar budaya lokal di sini, sangat seru,” tutupnya.

Penulis: Romadhona S.

Sumber Berita : Umsida

Bertita Terkini

pti
Kuliah Tamu PTI Umsida, “Digital Marketing with Artificial Intelligence” Sukses Menginspirasi Mahasiswa
December 23, 2024By
LKMM-TD Akbar FPIP 2024: Membentuk Pemimpin Masa Depan yang Berintegritas Tanpa Kekerasan
December 20, 2024By
Juara Pertama Berhasil Diraih Mahasiswa FPIP di Temilnas IPK HIMPSI 2024
December 19, 2024By
umsida
Kuliah Tamu Intervensi Individu: Kolaborasi Umsida dan UM Jember Perkenalkan Paradigma Network Analysis
December 18, 2024By
Kazakhstan
FPIP Persiapkan Student Exchange Kazakhstan untuk Tahun Akademik 2024-2025
December 17, 2024By
pbi
PBI Umsida Adakan Diskusi Best Practice English Language Teaching
December 16, 2024By
buku ajar
Dosen FPIP Umsida Buat Buku Ajar untuk Solusi Pendidikan Literasi di Kelas Awal
December 13, 2024By
kasih sayang
Ingatkan Pentingnya Kasih Sayang dalam Keluarga, Wakil Dekan FPIP Soroti Kasus Anak Bunuh Ayah dan Nenek
December 12, 2024By

Prestasi

Juara Pertama Berhasil Diraih Mahasiswa FPIP di Temilnas IPK HIMPSI 2024
December 19, 2024By
profil Dr. rahmania
Dorong Inovasi dan Kontribusi Nyata untuk Masyarakat, Dosen FPIP Terima Penghargaan Top 10 Sinta
November 19, 2024By
Noly Shofiyah Dosen Berprestasi
Noly Shofiyah, Dosen FPIP Raih Penghargaan Publikasi Ilmiah Award 2023-2024 dengan 3 Kategori
November 13, 2024By
Dr. Yuli Astutik Ucap Rasa Syukur, Raih Penghargaan Publikasi Ilmiah Award 2023-2024
November 11, 2024By
Uci Maulidia Wati: Wisudawan Berprestasi
Kisah Uci Maulidia Wati: Wisudawan Berprestasi 2024 yang Sukses Menyeimbangkan Kuliah, Organisasi, dan Prestasi Internasional
November 1, 2024By

Riset dan Inovasi

buku ajar
Dosen FPIP Umsida Buat Buku Ajar untuk Solusi Pendidikan Literasi di Kelas Awal
December 13, 2024By
Dosen Umsida Kembangkan Teknologi AR Hingga Lolos Riset DRTPM
September 18, 2024By
Libatkan Difabel Dosen Umsida Raih Hibah PDP
September 17, 2024By