fpip.umsida.ac.id – Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan (FPIP) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) sukses menggelar acara Pembukaan Gelar Seni 2025 yang diselenggarakan pada Rabu (8/1/2025) di GKB 7 Kampus 3 Umsida. Acara ini merupakan hasil kerja sama antara Pusat Studi Pendidikan dan Budaya (PSPB) dengan Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sidoarjo, serta mahasiswa Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan (FPIP) Umsida.
Kolaborasi Seni untuk Mengembangkan Potensi Mahasiswa
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Dr Noor Fatimah Mediawati MH selaku Kepala Bidang Pusat Studi Umsida, Dr Septi Budi Sartika MPd selaku Dekan FPIP, pengurus LSBO Sidoarjo, Ketua PSPB beserta tim, seluruh Ketua Program Studi FPIP, perwakilan siswa SMA, dan mahasiswa FPIP Umsida.
Dalam sambutannya, Dr Noor Fatimah Mediawati menyampaikan apresiasi. “Kolaborasi ini saya yakin mampu mengembangkan potensi seni mahasiswa sekaligus memperkuat jejaring kerja sama antara institusi pendidikan dan budaya.
Pembukaan dan Tampilan Gelar Seni 2025
Pembukaan acara dilakukan secara simbolis dengan pemotongan pita oleh Dr Noor Fatimah Mediawati, didampingi oleh Dr Septi Budi Sartika dan Ketua PSPB. Sebagai bagian dari pembukaan, mahasiswa FPIP menampilkan berbagai karya seni, mulai dari tari tradisional hingga musik angklung, yang menggambarkan kekayaan budaya Indonesia.
Dalam sambutannya, Dr Septi Budi Sartika menyampaikan rasa senangnya atas pelaksanaan acara ini. “Kegiatan ini sangat positif. Harapannya, Gelar Seni 2025 dapat menjadi awal dari kolaborasi lanjutan, seperti pembinaan mahasiswa FPIP di bidang kesenian,” ungkapnya.
Salah satu momen spesial dalam acara pembukaan adalah penyerahan lukisan bertema “Muhammadiyah Sampai ke Ujung Dunia” karya seniman Vidi Riyanto Avin sebagai hibah untuk Umsida.
“Lukisan ini menggambarkan bagaimana Muhammadiyah berkembang pesat, tidak hanya di Indonesia tetapi juga hingga ke kancah internasional,” ujar Vidi.
Dukungan dan Harapan untuk Pengembangan Seni di FPIP
Kegiatan Gelar Seni 2025 juga menjadi ajang mahasiswa untuk mengeksplorasi kreativitas mereka. Dr Tri Linggo Wati MPd, dosen pengampu mata kuliah Seni Rupa dan Prakarya, menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai pengalaman belajar yang berharga.
“Melalui acara ini, mahasiswa didorong untuk membuka diri dan berani berkarya, yang akan menjadi bekal penting dalam mendidik peserta didik mereka nanti,” ujar Dr Tri.
Antusiasme peserta terlihat dari apresiasi yang diberikan oleh pengunjung, termasuk siswa SMA yang hadir dalam kegiatan ini. Penampilan seni mahasiswa FPIP memberikan inspirasi dan menunjukkan bahwa seni mampu menjadi media untuk menyampaikan nilai-nilai budaya dan pendidikan.
Melalui Gelar Seni 2025, Umsida menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan potensi mahasiswa, baik di bidang akademik maupun seni budaya. Diharapkan, kegiatan ini dapat menjadi agenda tahunan yang terus berinovasi dan memperluas kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendukung kemajuan pendidikan dan seni di Indonesia.
Penulis: Mutafarida