fpip.umsida.ac.id — Kejuaraan Panahan Regional 2025 resmi digelar di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) Kampus 3 dengan meriah dan diikuti ratusan pemanah dari berbagai jenjang pendidikan.
Total 249 peserta hadir dari wilayah Jawa Timur, Bali, hingga Tabanan, menunjukkan betapa kompetitifnya cabang olahraga panahan di tingkat pelajar maupun umum.
Lomba ini menjadi bagian dari rangkaian program pembinaan atlet muda yang didukung oleh induk organisasi perpanahan Kota Sidoarjo, PROV Jatim.
Kompetisi diikuti oleh atlet dari tingkat SD, SMP, hingga SMA, serta beberapa perwakilan komunitas. Sejak Oktober 2025, event ini mulai dipersiapkan melalui dukungan PMW serta proses perizinan apart setempat demi memastikan keamanan dan kenyamanan seluruh peserta.
Tahun ini, panitia menyediakan 12 kategori lomba, menyesuaikan usia dan jenis busur yang digunakan para pemanah.
Dua Kategori Busur yang Dipertandingkan: Horsebow dan Barebow

Dari sisi perlengkapan, kompetisi menghadirkan dua jenis busur yang menjadi favorit pemanah pemula maupun profesional, yaitu horsebow dan barebow.
Keduanya memiliki karakteristik berbeda dalam teknik menahan, membidik, hingga melepas anak panah, sehingga memberi pengalaman bertanding yang lebih beragam.
Selain itu, panitia juga menetapkan jarak tembak yang berbeda sesuai kategori usia dan busur.
Misalnya, pemanah tingkat SD menggunakan jarak lebih pendek untuk memastikan keamanan dan kemampuan motorik yang seimbang, sementara kategori SMA dan umum menembak pada jarak lebih menantang.
Salah satu aturan yang cukup menarik perhatian adalah sistem “1 rambak dengan 6 anak panah”, di mana peserta diberi kesempatan menembakkan enam panah dalam satu set.
Beberapa kategori juga mengizinkan penggunaan material tradisional seperti kayu dan bambu, khususnya bagi pemanah yang ingin menonjolkan gaya panahan klasik dan nilai budaya.
Berprestasi dan Tiga Juara Terbaik dari Manahpro

Dalam kejuaraan kali ini, Wasis Suhadi, yang juga aktif sebagai sekretaris organisasi panahan daerah, tampil cukup menonjol.
Dukungan pengalamannya dalam kegiatan panahan sejak persiapan Oktober membuat performanya stabil dan akurat.
Wasis ikut serta mewakili tim Manahpro, salah satu komunitas panahan yang cukup dikenal dalam ajang regional.
Pada akhir kompetisi, panitia menobatkan tiga juara utama dari kategori Manahpro berdasarkan akumulasi nilai tertinggi di babak final.
Persaingan berlangsung ketat, terutama dari pemanah muda yang sudah menunjukkan teknik matang meski masih duduk di bangku sekolah.
Kejuaraan Panahan Regional 2025 ini diharapkan mampu menjadi wadah bagi lahirnya pemanah berbakat dari berbagai daerah serta memperkuat jaringan pembinaan atlet panahan di Jawa Timur dan sekitarnya.
Penulis: Nabila Wulyandini















