fpip.umsida.ac.id — Program Pengenalan Lingkungan Persekolahan 2 (PLP 2) menjadi salah satu ruang aktualisasi penting bagi mahasiswa kependidikan, termasuk mahasiswa Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida).
Program ini tidak hanya diikuti mahasiswa reguler, tetapi juga mahasiswa RPL yang menjalankan PLP 2 secara mandiri.
Pada pelaksanaan kali ini, mahasiswa RPL PBI mendapat kesempatan mengajar Bahasa Inggris untuk kelas X dan XI di MA Nurul Huda, Kalanganyar, Sedati. Sejak awal, tantangan sudah terlihat: pembelajaran harus berjalan efektif, tetapi tetap menyenangkan, mendorong partisipasi, dan membuat siswa berani berbicara.
“Kelas kita santai tapi serius, ya,” ujar Hilda salah mahasiswa saat membuka pelajaran. Beberapa siswa tersenyum dan mengangguk, seolah menangkap sinyal bahwa kelas hari itu berbeda dari biasanya.
Ice Breaking Boom Clap Catch dan Near Far Catch Bikin Kelas Lebih Hidup

Agar suasana belajar lebih siap, mahasiswa PLP 2 memulai pembelajaran dengan ice breaking “Boom-Clap-Catch” dan “Near Far Catch”.
Aktivitas ini berbasis gerak dan kerja kelompok, sekaligus menjadi pintu masuk untuk mengenalkan kosakata sederhana secara spontan. Ketika kelas terlihat pasif, mahasiswa memancing energi siswa dengan instruksi singkat.
“Siap semuanya?” tanya Hilda. Siswa menjawab serempak, “Siap!” ia melanjutkan, “Kalau salah tidak apa-apa.
Yang penting berani.” Pada permainan “Near Far Catch”, mahasiswa memberi contoh, “Near itu dekat, far itu jauh.
Kelompok satu, tunjuk benda yang near!” Seorang siswa menjawab, “This is near, Sir,” sambil menunjuk buku di meja.
Mahasiswa merespons cepat, “Good! Now say it louder,” dan siswa mengulang dengan suara lebih tegas.
Dari situ, siswa lain ikut terdorong berbicara, saling meniru, lalu tertawa ketika ada yang keliru namun tetap mencoba lagi.
Materi Canva Dorong Speaking dan Percaya Diri Siswa

Setelah ice breaking, mahasiswa PLP 2 masuk ke materi inti yang disusun sesuai kemampuan siswa dan arahan sekolah untuk memperkuat kemampuan Bahasa Inggris lisan.
Media Canva digunakan untuk membuat tampilan materi lebih visual, terstruktur, dan mudah ditangkap. Saat menampilkan slide dialog sederhana, mahasiswa mencontohkan pelafalan.
“Listen: ‘How are you?’” kata Hilda. Siswa menirukan, lalu mahasiswa menantang, “Sekarang pasangkan dengan temanmu. Satu bertanya, satu menjawab.” Dari salah satu pasangan terdengar pelan, “I’m fine… thank you.”
Mahasiswa mendekat dan memberi arahan, “Bagus. Tambahkan ‘and you?’ supaya lebih lengkap.” Siswa mencoba lagi, kali ini lebih lancar dan percaya diri.
Pihak MA Nurul Huda menyambut positif pendekatan ini karena pembelajaran terasa lebih interaktif, inovatif, dan memicu motivasi belajar siswa terutama karena ice breaking seperti ini sebelumnya belum banyak diterapkan di kelas Bahasa Inggris mereka.
Melalui PLP 2 mandiri, mahasiswa diharapkan semakin matang dalam kompetensi pedagogik dan profesional sebagai calon guru, sekaligus memberi kontribusi nyata bagi peningkatan kualitas pembelajaran di MA Nurul Huda.
Penulis: Tim PLP II
Editor: Nabila Wulyandini
















