Fpip.umsida.ac.id – Dosen Program Studi Pendidikan IPA Univeristas Muhammadiyah Sidoarjo (Prodi Pendidikan IPA Umsida) baru saja menjadi validator dari agenda Forum Group Discussion (FGD) yang diadakan oleh STKIP Al Hikmah Surabaya di Sun Hotel Sidoarjo pada 14-16 September 2024.
Kegiatan Forum Group Discussion (FGD) dalam sebuah riset pengembangan cukup penting dilakukan, hal ini karena peneliti mutlak membutuhkan review dari ahli terkait dengan perangkat dan instrumen pembelajaran yang telah dikembangkan.
Kegiatan ini dihadiri oleh enam dosen tetap Program Studi Fisika (Prodi Fisika) dari STKIP Al Hikmah Surabaya dan dosen Pendidikan IPA Umsida Dr Septi Budi Sartika MPd.
Proses yang dilakukan secara bertahap dalam kegiatan ini bertujuan untuk memperbaiki perangkat dan instrumen pembelajaran yang telah dikembangkan, serta mendorong dosen untuk aktif melakukan penelitian, terutama yang melibatkan kolaborasi dengan perguruan tinggi mitra.
Kegiatan ini membuka kesempatan bagi para dosen untuk saling berbagi ide serta masukan dari penelitiannya tersebut.
Dengan demikian para dosen tersebut akan lebih terpacu dalam melakukan penelitian, terutama penelitian kerja sama yang melibatkan perguruan tinggi mitra.
Baca juga: Dosen PIPA Umsida sebagai Validator Ahli dalam FGD Riset di STKIP Al Hikmah Surabaya
Harapan Dari Dosen Tim Peneliti
Menurut Indrawati Wilujeng MSi selaku ketua tim peneliti, beliau sangat menginginkan sebuah masukan yang membangun agar pada saat melakukan penelitian di lapangan dapat menghasilkan temuan yang lebih maksimal.
Yakni melalui pengembangan model differentiated independent learning berbasis kemandirian belajar, yang memperoleh hibah kompetitif nasional pada skema riset fundamental pendanaan 2024.
“Kami sangat berharap masukan yang membangun dari para ahli agar ketika penelitian dilakukan di lapangan, kami bisa mendapatkan temuan yang maksimal,” ujar Indrawati.
Baca juga: Pendidikan IPA Umsida Sinergikan Pertukaran Mahasiswa UM Cirebon
Inovasi Untuk Masa Depan
Menurut Dr Septi Budi Sartika MPd, model-model inovatif ini sangat berguna untuk menghadapi tantangan masa kini dan masa depan.
Beliau menekankan bahwa model-model inovatif ini diciptakan untuk menghadapi tantangan masa kini dan masa depan.
Dosen Prodi Pendidikan IPA tersebut juga konsen meneliti tentang IPA dan kearifan lokal yang diintegrasikan dengan kurikulum merdeka sehingga memberikan sentuhan digital.
“Pengembangan model-model inovatif sangat perlu dilakukan apalagi sangat relevan dengan perkembangan kurikulum, saat ini Kurikulum Merdeka sudah terimplementasikan di sekolah secara keseluruhan di setiap jenjang pendidikan, sehingga menjadi kurikulum nasional. Model-model inovatif ini lahir untuk menjawab tantangan saat ini dan masa depan,” ungkap Dr Septi.
Beliau juga berharap kedepannya akan terlahir model-model pembelajaran yang inovatif untuk menyelesaikan permasalahan dalam pembelajaran IPA kedepannya.
Penulis: Aisyah Windy