Fpip.umsida.ac.id – Salah satu dosen Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi (Prodi PTI) Fakultas Psikologi dan Ilmu Pedidikan (FPIP) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) berhasil raih hibah pada kompetisi Program Dana Padanan (PDP) 2024.
Baca juga: Cegah Kasus Kekerasan Prodi Psikologi Turun Tangan
Libatkan Para Difabel Sidoarjo
Pada perbincangan kali ini, Dr Rahmania Sri Untari MPd akan bagikan pengalamanya mengikuti program PDP dari Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek).
Sebelumnya hibah ini dikenal dengan nama Matching Fund (MF), dengan skema A dan skema B. Dalam usulan kali ini, Dr. Rahmania mengikuti program skema B, yaitu fokus dalam menyelesaikan masalah pemerintahan.
Dalam proyek kali ini, Dr Rahmania mengusung judul “Wisata Literasi Virtual Reality (VR) Ramah Difabel (WIRABEL): Optimasi Virtual Hug Inklusif Cagar Budaya Sidoarjo”. Proyek ini melibatkan para difabel daerah Sidoarjo.
Proyek tersebut dibuat berdasarkan analisis kebutuhan yang dilakukan oleh Dinas perpustakaan dan kearsipan Sidoarjo sebagai mitra pada proyek kali ini. Pada hasil risetnya telah ditemukan kecocokan pada bidang keilmuan yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi oleh para penyandang disabilitas, kecuali difabel tuna netra.
Oleh karena itu, Dr Rahmania akhirnya tergerak untuk membuat suatu inovasi dengan cara saling berbagi informasi, keterampilan, dan ide dengan para difabel di daerah Sidoarjo yang menghasilkan hasil yang inovatif dan solutif.
Beliau mengucapkan rasa syukur atas keberhasilan dalam berbagai melewati berbagi tahap yang selama ini di jalani. Sebab ini merupakan sebuah kompetisi nasional, tentu tahapan yang dilalui cukup banyak sehingga menguras tenaga dan fikiran.
Namun dengan kegigihan dan kolaborasi yang baik, telah meloloskan dosen Prodi PTI tersebut dalam ajang hibah bergengsi yang diikuti oleh ribuan pengusul di Indonesia.
“Tentu saya sangat bersyukur pada hibah PDP batch 3 ini saya berhasil lolos dengan bersaing bersama para pengusul yg hebat se-Indonesia dan melewati 5 tahap seleksi yang sangat kompetitif,” ucapnya.
Baca juga: PBI Umsida Sukses Gelar Studium General
Perkuat Interaksi Difabel dengan Cagar Budaya
Kegiatan yang berlangsung selama satu tahun ini, lanjutnya, diharapkan dapat memberikan manfaat baik untuk para difabel dan komunitas SLB di daerah Sidoarjo, yakni dengan memperkuat pengalaman difabel dalam interaktivitas dan telepresence yang selama ini tidak bisa dilakukan oleh para difabel.
Dengan demikian para difabel tentu akan terlibat secara langsung dalam sebuah pengalaman perjalanan virtual interaktif yang berkaitan dengan cagar-cagar budaya di Sidoarjo seperti musium Mpu Tantular, Candi, wisata literasi, olahraga, dan masih banyak lagi.
Bukan hanya untuk difabel saja, Dr Rahmania juga menjelaskan adanya inovasi ini tentu akan berdampak juga bagi dunia Pendidikan.
Dengan mendukung sebuah pembelajaran yang aktif memungkinkan para pelajar dapat berinteraksi secara langsung dengan materi yang diangkat melalui sebuah simulasi dan eksperimen virtual yang impressive.
Melalui cara ini tentu akan membuka sebuah pengalaman belajar yang baru, sehingga memudahkan dalam pemahaman konsep-konsep tentang kearifan lokal di daerah Sidoarjo.
Adanya inovasi dan pencapaian ini akan menghasilkan hal-hal yang positif bagi civitas akademik Umsida baik dalam hal riset, abdimas, dan pengembangan perguruan tinggi dan DUDI.
Penulis: Aisyah Windy