fpip.umsida.ac.id – Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan (FPIP) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) kembali menjadi pusat perhatian dengan kunjungan benchmarking yang dilakukan oleh Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) Universitas Narotama pada 17 Maret 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan akreditasi Program Studi PG PAUD Universitas Narotama.
Mengapa Universitas Narotama Memilih Umsida untuk Benchmarking?
Dr Septi Budi Sartika MPd, Dekan Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan Umsida, menjelaskan bahwa Universitas Narotama memilih Umsida sebagai tempat benchmarking karena beberapa alasan utama. Salah satunya adalah reputasi Umsida sebagai institusi yang telah terbukti unggul, terutama dalam hal akreditasi Program Studi PG PAUD yang sudah memperoleh akreditasi yang baik. “Umsida sudah memiliki MOU dengan Universitas Narotama, dan dalam MOU tersebut terdapat ruang lingkup yang mencakup pendidikan dan pengajaran,” ujar Dr Septi.
Menurut beliau, kedekatan geografis antar kedua universitas juga menjadi faktor penting dalam pemilihan Umsida sebagai tujuan benchmarking. Kegiatan ini bertujuan untuk meninjau dan melakukan review terhadap borang reakreditasi dari Program Studi PG PAUD Universitas Narotama. Selain itu, benchmarking juga dilakukan untuk mengevaluasi persyaratan yang perlu dipenuhi untuk mendapatkan akreditasi yang lebih baik.
Fokus Utama dalam Benchmarking: Akreditasi dan Peningkatan Kualitas Pengelolaan
Dr Septi menjelaskan bahwa tujuan utama dari benchmarking ini adalah untuk menilai kesiapan Program Studi PG PAUD Universitas Narotama dalam memenuhi enam syarat perlu yang ditetapkan oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan (LAM DIK). Beberapa syarat yang menjadi fokus perhatian termasuk kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dosen, implementasi kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE), publikasi ilmiah dosen, serta prestasi mahasiswa.
“Di Prodi PG PAUD Umsida, kami sudah mulai mengimplementasikan kurikulum OBE yang mengutamakan keterampilan dan kompetensi lulusan. Kami juga memprioritaskan pengajaran inklusi untuk anak berkebutuhan khusus (ABK), yang menjadi bagian penting dalam pendidikan masa kini,” lanjut Dr Septi. Dalam diskusi benchmarking ini, Prodi PG PAUD Umsida juga berbagi pengalaman terkait pengelolaan mahasiswa reguler dan mahasiswa RPL, serta tantangan yang dihadapi dalam pemenuhan syarat perlunya, terutama dalam hal jumlah dosen yang berkualifikasi.
Tantangan dan Rencana Ke Depan untuk Prodi PG PAUD Umsida
Meskipun telah mendapatkan berbagai penghargaan dalam hal kualitas pengelolaan program studi, Dr Septi menekankan bahwa tantangan terbesar bagi Program Studi PG PAUD Umsida adalah memastikan bahwa semua persyaratan dan kebijakan yang ditetapkan oleh lembaga akreditasi dapat dipenuhi dengan maksimal. “Mengubah kurikulum memang tidak mudah karena harus ada keputusan dari universitas dan fakultas, bukan hanya dari program studi,” tambahnya.
Namun, tantangan ini tidak menyurutkan semangat Prodi PG PAUD Umsida untuk terus berinovasi. Dengan adanya kegiatan benchmarking dan berbagi pengalaman ini, Dr Septi berharap Prodi PG PAUD Universitas Narotama dapat mengambil langkah yang tepat dalam menyusun kurikulum dan manajemen yang lebih baik ke depannya. Selain itu, Umsida juga siap untuk terus menjadi rujukan bagi institusi pendidikan lainnya dalam hal pengelolaan Program Studi PG PAUD yang unggul.
Meningkatkan Mutu Pendidikan Lewat Benchmarking
Kegiatan benchmarking ini menunjukkan bahwa Prodi PG PAUD Umsida tidak hanya unggul di tingkat nasional, tetapi juga mampu memberikan kontribusi dalam pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia. Dengan berbagi pengetahuan dan pengalaman, Prodi PG PAUD Umsida berkomitmen untuk terus memajukan kualitas pendidikan anak usia dini di seluruh Indonesia.
Diharapkan dengan adanya kegiatan seperti ini, Program Studi PG PAUD Umsida dapat terus memimpin dalam meningkatkan kualitas pendidikan di bidang PAUD, serta memberikan inspirasi dan kontribusi nyata bagi pendidikan nasional.
Penulis: Mutafarida