Tepis Anggapan Akan Telat Lulus Kuliah, Atlet Karate Ini Jadi Wisudawan Berprestasi

fpip.umsida.ac.id – Rangga Adam Punjabi merupakan salah satu atlet karate dan juga menjadi wisudawan berprestasi Umsida 2023. Berkarir di dunia bela diri sejak kecil, ia sering dikatakan tidak bisa lulus tepat waktu karena sering tidak mengikuti pembelajaran.

Berasal Dari Keluarga Beladiri

Laki-laki yang akrab disebar Rangga ini merupakan keturunan di mana hampir semua keluarganya menggeluti dunia bela diri. Sang ayah dulunya merupakan atlet Judo, paman dan banyak sepupunya yang juga seorang atlet karate dengan lingkungan seperti itulah Rangga mulai dikenalkan bela diri sejak umur 6 tahun.

“Sekitar kelas enam SD saya sering ikut sepupu saya ketika mereka tanding atau latihan. Tapi dulu saya tidak memiliki ketertarikan dengan karate. Oleh karena itu, saya juga gabung dengan klub futsal namun potensi saya tidak berkembang di bidang futsal,” Ucapnya.

Dari situlah, sambung Rangga, orang tuanya langsung mengarahkan dia untuk mendalami ilmu karate. Sempat tidak patuh karena menurutnya, karate adalah perkelahian biasa namun dengan dukungan orang tua dan faktor lingkungan yang baik, akhirnya ia bersedia untuk berlatih karate.

Prestasi Karate

Walau sejak kecil ia sudah kenal dengan dunia bela diri ini, Rangga tidak langsung diikutkan kompetisi. Justru pada saat ia menduduki bangku SMP, baru ia mengikuti perlombaan di berbagai tingkat. Namun setelah ia mengikuti kompetisi yang cukup banyak, Rangga hampir tidak pernah menjadi juara. Hal itu sempat membuatnya menyerah.

Akhirnya, Rangga mengikuti latihan ekstra selama 4 kali dalam seminggu hingga akhirnya ia sering menjuarai pertandingan. Tapi di saat yang bersamaan, Rangga mulai merasa jenuh dengan kegiatannya yang monoton. Bahkan ia sempat berkeingknan untuk pindah cabang olahraga.

“Saya kan latihannya sama anak yang sudah sering juara dan jago karate. Itu yang membuat saya termotivasi untuk tidak menyerah. Pelatih dan keluarga saya pun juga selalu bersama saya ketika saya sedang di bawah,” Terang Rangga.

Tak ayal, usaha dan dukungan yang didapatkan Rangga membuahkan hasil. Saat ini, ia memiliki segudang prestasi karate di berbagai tingkat kompetisi. Salah satu turnamen yang paling berkesan bagi Rangga adalah ketika ia mengikuti Kejuaraan Nasional Shindoka di Karawang, Jawa Barat. Pada turnamen yang digelar pada tahun 2022 itu, Rangga berhasil menjadi juara 2 kata beregu senior Putra.

 

Laptop, Buku dan Game di Sela Karate

Di saat ia mencapai masa jayanya di dunia karate, Rangga mulai mengalami kesulitan dalam mengatur kegiatannya, mengingat dia juga seorang mahasiswa aktif Prodi Psikologi Umsida.

“Kalau sekolah dulu saya bisa menggunakan surat dispensasi. Nilainya nanti dituliskan nilai standar. Tapi kalau kuliah, saya yang harus pintar-pintar mengatur jadwal saya. Itu yang membuat saya harus berjuang lebih,” ungkap atlet kelahiran 26 Februari 2001 tersebut.

Bahkan selama menjadi atlet, Rangga berkali-kali mendapat ejekan dari orang di sekitarnya bahwa ia tidak bisa lulus dan menyelesaikan pendidikannya dengan baik. Mereka menganggap bahwa lebih baik Rangga menekuni dan berkarir di bidang atlet saja.

“Ejekan itu sudah sering saya dapatkan bahkan sejak dulu. Namun saya menganggap itu adalah angin lewat saja dan memang itu sudah menjadi resiko saya,” Lanjutnya.

Buktinya, Rangga bisa menunjukkan bahwa dia berhasil mematahkan ejekan tersebut. Di saat ia sparing ke berbagai kota dan bertanding di berbagai tingkat kompetisi, Rangga selalu membawa laptop dan bukunya. Ia memanfaatkan waktu sesingkat apapun untuk menuntaskan kewajibannya sebagai seorang pelajar. Puncaknya yakni ketika ia menginjak semester 5 kuliah saat ia ditunjuk menjadi asisten laboratorium.

Selain itu, ia juga mengajar ekstrakurikuler karate di sebuah sekolah, juga membuka les privat karate view rumahnya oleh karena itu tangga tidak bisa lepas dari buku dan laptopnya karena kemanapun ia latihan maupun tanding.

Rangga mengungkapkan, “Kalau saya capek dengan semua aktivitas, biasanya main game, terus main sama teman-teman, dan juga cheating day, yaitu makan pedas dan minum es. Karena itu merupakan salah satu larangan kita sebagai seorang atlet,”.

Jadi Wisudawan Berprestasi

“Menurut saya pendidikan tetap nomor satu. Jadi saya bisa sekolah karena karate, dan karate bisa membuat saya bersekolah Saya mencoba menyimbangkan kedua bidang tersebut. Jangan sampai kuliahnya molor walau prestasi karatenya bagus,” tegas Rangga menepis ucapan orang di sekitarnya.

Rangga merasa beruntung berkuliah di Umsida karena dengan potensi dirinya yang bersifat non akademik, pihak Umsida tetap mendukung Rangga untuk berprestasi. Bahkan saat ia keluar kota dan bertemu dengan sesama atlet dari daerah lain, Rangga terang-terangan menceritakan keuntungan yang ia dapatkan selama menjadi mahasiswa sekaligus atlet karate.

“Jadi misal saat istirahat, saya gunakan waktu saya untuk bimbingan, mengerjakan tugas, pokoknya jangan sampai kuliahnya mengulang, dan tugas harus selesai sibuk apapun itu. Karena saya sering menemui teman sesama atlet yang ia menyambi kuliah namun gagal untuk menjalankan keduanya,” Pungkaa Rangga.

Setelah menyelesaikan kuliahnya, saat ini Rangga masih fokus pada karate dan sedang fokus mempersiapkan studi lanjutannya tahun depan.

Penulis: Romadhona S.

Sumber Berita : Umsida

Bertita Terkini

PTI
Kontribusi Prodi PTI dalam Penetapan Umsida sebagai Lembaga Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Koding serta Kecerdasan Artifisial
June 18, 2025By
IPA
Dosen Pendidikan IPA Umsida Lolos Hibah RisetMu: Upaya Meningkatkan Literasi Lingkungan dan Wawasan Budaya Lokal
June 17, 2025By
Jaya Melati 1
Penutupan Jaya Melati 1 2025, Meningkatkan Ketaqwaan dan Pembinaan Karakter Mahasiswa PGSD
June 16, 2025By
Lomba tahfidz
Lomba Tahfidz FPIP Edufair 2025: Menumbuhkan Semangat Islami di Kalangan Pelajar
June 15, 2025By
Lomba Pildacil
Lomba Pildacil FPIP Edufair 2025: Membentuk Generasi Muda Berani Berdakwah Sejak Dini
June 14, 2025By
pendidikan
Kuliah Umum Prodi Pendidikan IPA Umsida, Bahas Deep Learning dan Artificial Intelligence untuk Transformasi Pembelajaran di Era Digital
June 13, 2025By
Jaya Melati 1
Jaya Melati 1 2025, Bersama Hizbul Wathan Bangun Karakter Kepanduan Mahasiswa PGSD Umsida
June 12, 2025By
Pomprov III Jatim
Persiapan dan Pengalaman Berharga Dipo, Mahasiswa Psikologi Umsida Raih Medali Perunggu Pomprov Jatim 2025 Cabor Silat
June 11, 2025By

Prestasi

PTI
Kontribusi Prodi PTI dalam Penetapan Umsida sebagai Lembaga Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Koding serta Kecerdasan Artifisial
June 18, 2025By
IPA
Dosen Pendidikan IPA Umsida Lolos Hibah RisetMu: Upaya Meningkatkan Literasi Lingkungan dan Wawasan Budaya Lokal
June 17, 2025By
Pomprov III Jatim
Persiapan dan Pengalaman Berharga Dipo, Mahasiswa Psikologi Umsida Raih Medali Perunggu Pomprov Jatim 2025 Cabor Silat
June 11, 2025By
PBI
Mahasiswa PBI Berangkat LOEI International Internship Program, Siap Raih Pengalaman Internasional
June 9, 2025By
Elsyien
Inspiratif! Kisah Isna Elsyien Maulana Mustaqim Lolos LOEI International Internship Program 2025
May 27, 2025By

Riset dan Inovasi

buku
Dosen PG Paud Ciptakan Buku Ajar, Musik Mampu Tingkatkan Kecerdasan Anak Usia Dini
February 5, 2025By
literasi
Wisata Literasi Virtual Reality (VR) Ramah Difabel Hadir sebagai Inovasi dari PTI Umsida
January 7, 2025By
buku ajar
Dosen FPIP Umsida Buat Buku Ajar untuk Solusi Pendidikan Literasi di Kelas Awal
December 13, 2024By