fpip.umsida.ac.id — Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), melalui Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan (FPIP), dengan bangga mempersembahkan Inspire Conference: International Synergy on Psychology, Intercultural Research and Education.
Acara bergengsi ini akan diselenggarakan pada Senin, 20 Oktober 2025 pukul 08:00 WIB yang bertempat Auditorium Nyai Walidah, GKB 7, Lantai 7 Kampus 3 Umsida.
Konferensi ini bukan sekadar pertemuan ilmiah biasa. Ia adalah sebuah forum penting yang menghadirkan para cendekiawan dan praktisi pendidikan terkemuka dari berbagai penjuru dunia, termasuk Malaysia, Indonesia, Kazakhstan, dan Aljazair.
Tujuan utamanya adalah untuk berdiskusi secara mendalam mengenai transformasi pendidikan yang sedang berlangsung serta menjajaki potensi sinergi global yang dapat dicapai di bidang psikologi dan pendidikan.
Membangun Jembatan Ilmu Teknologi Digital

Dalam era globalisasi yang semakin kompleks, kolaborasi lintas negara menjadi semakin penting dalam memajukan pendidikan.
Inspire Conference hadir sebagai jembatan yang menghubungkan berbagai perspektif dan pengalaman dari berbagai negara, memungkinkan para peserta untuk saling belajar dan menginspirasi.
Salah satu agenda utama dalam konferensi ini adalah membahas bagaimana pendidikan dapat bertransformasi melalui kolaborasi dan inovasi.
Para peserta akan diajak untuk berpikir kritis mengenai tantangan-tantangan yang dihadapi oleh sistem pendidikan di berbagai negara, serta mencari solusi-solusi kreatif yang dapat diterapkan secara global.
Salah satu pembicara utama yang sangat dinantikan adalah Prof. Hind Amel Mostari dari Djillati Liabés University of Sidi Bel Abbes, Aljazair.
Beliau adalah seorang ahli di bidang teknologi pendidikan dan pembelajaran bahasa, dan akan memberikan pandangannya yang berharga mengenai pentingnya integrasi teknologi digital dalam pembelajaran bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing (EFL).
Dalam presentasinya, Prof. Hind Amel Mostari menjelaskan bahwa transformasi digital telah mengubah lanskap pendidikan secara fundamental.
“Integrasi teknologi digital dalam pengajaran dan pembelajaran EFL di universitas membuka peluang baru yang belum pernah terjadi sebelumnya, sekaligus menghadirkan tantangan-tantangan yang perlu kita atasi bersama,” ujarnya.
Beliau menambahkan, “Dengan memanfaatkan teknologi digital secara efektif, kita dapat memberdayakan pelajar EFL dengan meningkatkan pengalaman belajar mereka, mendorong otonomi, dan mengatasi hambatan-hambatan tradisional yang selama ini menghalangi kemajuan mereka dalam belajar bahasa.”
Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Pembelajaran EFL

Sesi yang dipimpin oleh Prof. Hind Amel Mostari juga menyoroti berbagai alat dan platform digital yang telah terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran EFL di universitas-universitas di Indonesia. Beberapa di antaranya meliputi:
– Learning Management Systems (LMS): Platform seperti Moodle dan Blackboard yang memungkinkan pengajar untuk mengatur dan menyajikan materi kuliah secara sistematis, serta memfasilitasi interaksi antara pengajar dan mahasiswa.
– Mobile Assisted Language Learning (MALL): Aplikasi dan latihan interaktif yang dapat diakses melalui perangkat seluler, memungkinkan pelajar untuk belajar kapan saja dan di mana saja.
– Artificial Intelligence (AI) dan Pembelajaran Adaptif: Penggunaan AI untuk memberikan pengalaman belajar yang personal dan adaptif, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing pelajar.
Selain itu, konferensi ini juga membahas pemanfaatan AI generatif, seperti ChatGPT, untuk membantu pelajar dalam latihan menulis dan berbicara, serta memberikan umpan balik yang dipersonalisasi secara instan.
Aplikasi seperti Duolingo juga menjadi semakin populer di kalangan pelajar EFL karena memberikan latihan bahasa yang menyenangkan dan mudah diakses melalui smartphone.
Prof. Hind Amel Mostari menekankan bahwa kunci keberhasilan integrasi teknologi digital dalam pembelajaran EFL adalah dengan memilih alat dan platform yang tepat, serta melatih pengajar untuk menggunakannya secara efektif.
“Teknologi hanyalah alat bantu. Yang terpenting adalah bagaimana kita sebagai pengajar dapat memanfaatkannya untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik, interaktif, dan bermakna bagi para pelajar,” ujarnya.
Mengatasi Tantangan dan Meraih Peluang dalam Era Transformasi Digital
Meskipun teknologi digital menawarkan banyak manfaat, Prof. Hind Amel Mostari juga mengingatkan bahwa ada tantangan-tantangan yang perlu diatasi agar transformasi digital dalam pendidikan dapat berjalan sukses.
Salah satu tantangan utama adalah kesenjangan akses digital, di mana tidak semua pelajar memiliki akses yang sama terhadap perangkat digital atau koneksi internet yang memadai.
“Kita harus memastikan bahwa semua pelajar memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses teknologi digital dan memanfaatkannya untuk meningkatkan kualitas belajar mereka,” tegas Prof. Hind Amel Mostari.
Selain itu, beliau juga menyoroti pentingnya pelatihan bagi pengajar agar mereka dapat menggunakan teknologi digital secara efektif dalam pembelajaran.
“Pengajar perlu dilatih untuk menggunakan teknologi digital secara kreatif dan inovatif, serta untuk mengintegrasikannya ke dalam kurikulum secara bermakna,” jelasnya.
Namun, dengan dukungan yang tepat dari pemerintah, universitas, dan masyarakat, Prof. Hind Amel Mostari yakin bahwa transformasi digital dalam pendidikan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masa depan generasi muda.
Penulis: Nabila Wulyandini


















