fpip.umsida.ac.id — Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Dana Bagus Prastyo, berhasil menorehkan prestasi dengan raih juara 2 dalam ajang UNESA Pencak Silat Challenge Competition 3 pada tanggal 18-21 desember 2025 di GOR Internasional Unesa.
Dana yang lahir pada 26 Desember 2006 ini, merupakan anak pertama yang telah menunjukkan komitmennya dalam menekuni dunia olahraga pencak silat di tengah kesibukannya sebagai mahasiswa.
Perlombaan ini diselenggarakan oleh Universitas Negeri Surabaya (UNESA) dan menjadi kompetisi pencak silat tingkat nasional yang menguji kemampuan atlet setelah latihan intensif dalam waktu yang cukup panjang.
Proses dan Persiapan yang Tidak Mudah
Keikutsertaan Dana dalam ajang ini sekaligus keberhasilannya meraih juara 2 menjadi bagian dari proses pembinaan atlet mahasiswa.
Dana menjelaskan persiapannya untuk kompetisi ini, yang dimulai dengan latihan intens selama lebih dari dua bulan.
“Latihan 2 bulan lebih, mengurangi hidup tidak sehat,” ujar Dana.
Tidak hanya latihan fisik, namun juga perubahan pola hidup yang ia lakukan untuk menunjang performa di arena pertandingan.
Meski akhirnya mampu meraih juara 2, jalannya pertandingan tidak sepenuhnya sesuai dengan harapan. Dana mengungkapkan, “Tidak sesuai prediksi,” menunjukkan bahwa kompetisi ini penuh dengan dinamika yang tidak selalu dapat diperkirakan sebelumnya.
Tantangan yang Dihadapi Sebelum dan Selama Pertandingan
Tantangan besar juga harus dihadapi Dana menjelang perlombaan, seperti kecelakaan yang dialaminya H-6 sebelum pertandingan dan rutinitas latihan yang sering selesai larut malam.
Dana juga mengungkapkan, “Banyak, dari mulai saya mengalami kecelakaan H-6 sebelum pertandingan, sering pulang malam di atas jam 10 karena rutin latihan, bensin juga buat PP dari kampus 3 ke 1 kemudian pulang, dll.”
Tantangan ini menjadi ujian mental dan fisik yang harus ia lewati sebagai seorang atlet mahasiswa.
Namun, berkat latihan intens yang dimulai sejak Oktober dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk teman-teman, keluarga, dan Umsida, Dana mampu menghadapi kesulitan tersebut.
Pesan Motivasi dan Evaluasi Diri

Sebagai penutup, Dana menyampaikan pesan dan kesannya kepada mahasiswa Umsida lainnya.
“Tidak ada perjuangan yang sia-sia apabila diniati dengan hati yang ikhlas,” ungkapnya.
Ia juga menggambarkan pengalamannya, “Saya mengibaratkan saya seperti melewati jalan baru yang mana saya pasti banyak menemukan keanehan, kebingungan, bahkan kesulitan untuk memilih langkah tatkala menemui persimpangan.”
Meskipun gagal meraih juara 1, Dana menganggap hal ini wajar dan menjadi evaluasi untuk berkembang lebih baik lagi.
“Banyaknya jam tayang juga bisa mempengaruhi seseorang profesional dalam bidangnya,” lanjutnya.
Dengan capaian juara 2 di UNESA Pencak Silat Challenge Competition 3, Dana Bagus Prastyo membuktikan bahwa konsistensi, latihan, dan dukungan lingkungan berperan besar dalam membentuk prestasi atlet mahasiswa.
Keikutsertaannya tidak hanya menjadi ajang pembuktian kemampuan, tetapi juga ruang pembelajaran untuk terus berkembang.
Penulis: Zakhfa
Editor: Nabila Wulyandini
















