ABK

Pendidikan Inklusif untuk Mewujudkan Kesetaraan: Regulasi, Implementasi, dan Tantangannya

fpip.umsida.ac.id – Dalam pelatihan pendidikan inklusi yang diadakan oleh Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan (FPIP) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), M. Ilyas MPd, sebagai 2nd Keynote Speaker, menyoroti regulasi pemerintah yang telah mengatur hak pendidikan bagi semua warga negara, termasuk penyandang disabilitas.

“Pendidikan adalah hak dasar yang harus dijamin bagi semua individu, tanpa diskriminasi,” tegasnya.

Kesetaraan dalam Pendidikan: Tidak Ada Siswa yang Tertinggal

Inklusif

Konsep ini menegaskan bahwa setiap anak, tanpa memandang latar belakang dan kondisi fisik maupun mental, berhak mendapatkan pendidikan yang setara dan berkualitas.

Regulasi yang mendukung pendidikan inklusif di Indonesia meliputi:

Pasal 5 Ayat 2 UUD, yang menjamin bahwa setiap warga negara dengan kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan/atau sosial berhak mendapatkan pendidikan khusus.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, yang menegaskan pentingnya layanan pendidikan bagi mereka.
PP No. 13 Tahun 2010, yang mengatur penyediaan akomodasi layak untuk peserta didik penyandang disabilitas di lingkungan sekolah.

Tujuan utama pendidikan inklusif bukan hanya memberikan akses belajar bagi anak berkebutuhan khusus (ABK), tetapi juga menjamin kesetaraan, kualitas pendidikan, serta kemandirian. Hal ini memungkinkan mereka untuk berkembang secara optimal dan berpartisipasi aktif dalam masyarakat.

Menurut M. Ilyas, sistem pendidikan inklusif harus menghilangkan stigma terhadap ABK. “Setiap anak adalah ciptaan Allah yang berharga dan berhak menerima pendidikan yang baik,” ujarnya.

Strategi dan Implementasi Pendidikan Inklusif di Sekolah

Pendidikan inklusif bukan sekadar konsep, tetapi harus diimplementasikan dengan strategi yang tepat. Beberapa pendekatan yang telah diterapkan di berbagai sekolah di Indonesia meliputi:

🔹 Pembelajaran yang variatif dan aksesibel – penggunaan teknologi assistive, metode interaktif, dan adaptasi kurikulum sesuai kebutuhan siswa.
🔹 Dukungan tambahan – penyediaan tutor sebaya, alat bantu belajar, serta pelatihan khusus bagi tenaga pendidik.
🔹 Kolaborasi lintas sektor – melibatkan guru, orang tua, komunitas, dan pemerintah dalam mendukung proses belajar siswa berkebutuhan khusus.

Sejumlah sekolah di Indonesia telah berhasil menerapkan pendidikan inklusif dengan berbagai metode inovatif, antara lain:

🏫 Sekolah X di Yogyakarta menyediakan kelas bahasa isyarat bagi siswa tunarungu, memungkinkan mereka untuk berkomunikasi dengan lebih baik.
🏫 Sekolah Y menggunakan peer tutoring, di mana siswa reguler ditunjuk untuk mendampingi dan membantu ABK dalam proses belajar.
🏫 Sekolah Z mengadopsi teknologi assistive, seperti software pembaca teks bagi anak dengan disleksia agar mereka lebih mudah memahami pelajaran.

Tantangan dan Solusi dalam Pendidikan Inklusif

Inklusif

Meskipun pendidikan inklusif membawa banyak manfaat, pelaksanaannya masih menghadapi berbagai tantangan, salah satunya adalah kurangnya pemahaman dan penerimaan dari masyarakat.

Selain itu, penyebab anak berkebutuhan khusus bisa berasal dari faktor internal dan eksternal:

🔸 Faktor internal – gangguan sejak lahir, kelainan mental, emosional, fisik, dan sosial.
🔸 Faktor eksternal – kondisi ekonomi yang kurang mendukung, korban bencana alam, konflik politik, atau penyalahgunaan narkoba.

Beberapa ABK juga memiliki permasalahan belajar spesifik, seperti:

📌 Disleksia – kesulitan dalam membaca.
📌 Disgrafia – kesulitan dalam menulis.
📌 Dyscalculia – kesulitan dalam memahami angka dan berhitung.

Di sisi lain, ada ABK yang mengalami underachievement, seperti:

✔ Kesulitan belajar secara umum.
✔ Gangguan emosi dan perilaku.
✔ Gangguan komunikasi.
✔ Masalah kesehatan yang memengaruhi kemampuan belajar.

Pentingnya Asesmen untuk Pendidikan Inklusif yang Optimal

Salah satu solusi utama dalam pendidikan inklusif adalah asesmen yang menyeluruh untuk memahami kebutuhan dan potensi setiap siswa. Asesmen ini terbagi menjadi:

Asesmen akademik, yang mengevaluasi kemampuan kognitif dan akademik siswa.
Asesmen non-akademik, yang menilai keterampilan sosial, emosional, serta kebutuhan tambahan bagi peserta didik.

Dengan perencanaan yang matang, dukungan dari berbagai pihak, serta metode pengajaran yang inovatif, pendidikan inklusif dapat diwujudkan secara nyata.

“Setiap anak memiliki hak untuk belajar dan berkembang. Pendidikan inklusif bukan hanya tentang menerima ABK di sekolah reguler, tetapi juga memastikan mereka mendapatkan fasilitas dan dukungan yang sesuai,” pungkas M. Ilyas.

Pendidikan inklusif adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan setara. Dengan regulasi yang kuat, implementasi yang tepat, serta dukungan dari berbagai pihak, kita bisa memastikan bahwa tidak ada anak yang tertinggal dalam pendidikan.

Mari bersama-sama mendukung pendidikan inklusif untuk masa depan yang lebih baik!

 

Penulis: Mutafarida

Bertita Terkini

Alfzehra
Alfzehra Muhammad Cajuizi: Mahasiswa Berprestasi yang Menginspirasi dengan Konsistensi dan Ketekunan
November 22, 2025By
peer teaching
Pelatihan Koding KA In 2 2025 Berlanjut di Umsida, Peserta Rampungkan Materi Peer Teaching
November 21, 2025By
EAGI Kazakhstan
Outbond Student EAGI Kazakhstan Perkuat Mobilitas Internasional Mahasiswa PBI Umsida
November 20, 2025By
kegiatan sosialisasi
Kegiatan Sosialisasi Program Les Gratis untuk Anak-anak Wilayah Buduran, Meningkatkan Akses Pendidikan
November 19, 2025By
ipk tinggi
Mahasiswa FPIP Berprestasi Ungkap Kunci Sukses Pertahankan IPK Tinggi
November 18, 2025By
guter tahap
GUTER Tahap 3 Umsida Gelar Bimtek Pengimbasan UKPPPG
November 17, 2025By
fpip
Pelantikan Wisuda Ke-46 Umsida 2025: FPIP Kukuhkan Lulusan Unggul, Berkarakter, dan Siap Mengabdi
November 15, 2025By
pertukaran mahasiswa
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Umsida 2025 Ikuti Pertukaran Mahasiswa di Unesa
November 14, 2025By

Prestasi

Alfzehra
Alfzehra Muhammad Cajuizi: Mahasiswa Berprestasi yang Menginspirasi dengan Konsistensi dan Ketekunan
November 22, 2025By
ipk tinggi
Mahasiswa FPIP Berprestasi Ungkap Kunci Sukses Pertahankan IPK Tinggi
November 18, 2025By
nabilla maulidia sari
Nabilla Maulidia Sari Mahasiswa FPIP Umsida 2025 Raih Prestasi Olahraga Bukti Konsistensi dan Semangat Juang
November 3, 2025By
Tapak Suci
Di 15th Airlangga Championship Tapak Suci National Open 2025, Deisyah Amalia Rawethi Raih Medali Emas
October 14, 2025By
Airlangga Championship
Syihabudin Robbani Berjaya di Airlangga Championship Nasional Open 2025, Raih Dua Gelar Juara
October 10, 2025By

Riset dan Inovasi

Psikologi Al-Fatihah
Pelatihan Psikologi Al-Fatihah oleh Tim Dosen Psikologi Umsida, Tingkatkan Layanan Guru BK SMA Muhammadiyah 3 Tulangan Sidoarjo
August 20, 2025By
buku
Dosen PG Paud Ciptakan Buku Ajar, Musik Mampu Tingkatkan Kecerdasan Anak Usia Dini
February 5, 2025By
literasi
Wisata Literasi Virtual Reality (VR) Ramah Difabel Hadir sebagai Inovasi dari PTI Umsida
January 7, 2025By