fpip.umsida.ac.id — Program International Student Inbound 2025 yang melibatkan mahasiswa dari A.K. Kussayinov Eurasian Humanities Institute (EAGI) Kazakhstan di Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan (FPIP) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) telah memasuki fase penarikan pada Rabu, 28 Mei 2025. Kegiatan ini menjadi momen penting bagi kedua institusi dalam mempererat hubungan akademik internasional. Dr Fika Megawati, MPd, selaku Kaprodi PBI FPIP Umsida, berbagi wawasan mengenai rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan dan dampaknya bagi mahasiswa serta prodi PBI.
Sinergi Antara Umsida dan EAGI Kazakhstan
Penarikan mahasiswa EAGI Kazakhstan dilakukan di Ruang Rapat, Kampus 3 GKB 7, Lantai 1, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), dengan dihadiri oleh berbagai pihak terkait. “Kami sangat senang bisa menyaksikan kerjasama yang erat antara PBI Umsida dan EAGI Kazakhstan dalam kegiatan ini,” ungkap Dr Fika. Acara tersebut dihadiri oleh para pejabat fakultas, prodi, dosen pengampu, serta pihak Lembaga Kerjasama dan Urusan Internasional Umsida (LKUI). Sebagai bentuk kolaborasi internasional, Prof Saltanat Meiramova dari EAGI Kazakhstan juga turut hadir melalui platform Zoom.
Selama program ini, mahasiswa Kazakhstan mengikuti kurikulum yang telah disesuaikan dengan Prodi PBI Umsida. Proses sinkronisasi mata kuliah dilakukan dengan tujuan agar materi yang diajarkan di Umsida dapat menggantikan mata kuliah yang telah disesuaikan dengan kebutuhan akademik mereka di Kazakhstan. Hal ini dilakukan melalui learning agreement yang ditandatangani oleh kedua belah pihak, dengan tujuan mempermudah proses pengisian KRS mahasiswa.
International Student Inbound 2025, Menumbuhkan Pengalaman Global dan Pembelajaran Budaya
Selama berada di Indonesia, mahasiswa EAGI Kazakhstan tidak hanya terlibat dalam kegiatan akademik, tetapi juga mendapatkan pengalaman berharga dalam eksplorasi budaya Indonesia. Dalam kegiatan akademik, mahasiswa mengikuti perkuliahan Bahasa Inggris secara offline, serta pembelajaran Bahasa Indonesia untuk penutur asing. Kegiatan ini bertujuan untuk memfasilitasi mereka dalam berkomunikasi lebih baik dalam konteks bahasa kedua.
Selain itu, kegiatan non-akademik juga menjadi fokus utama, di mana mahasiswa diberikan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan budaya Indonesia. Salah satu kegiatan menarik yang diadakan adalah kelas membatik yang bekerja sama dengan Dewan Kesenian Daerah Sidoarjo (DAKESDA), serta pengenalan gamelan tradisional Indonesia. Mahasiswa juga diajak untuk mengunjungi situs bersejarah, seperti Candi Bajangratu dan Candi Brahu di Mojokerto, yang memperkenalkan mereka pada kekayaan sejarah dan budaya Indonesia.
Selain itu, mahasiswa juga berkesempatan mengikuti 2nd International Conference on Psychology, Education, Humanities and Social Science (IC-PEHES 2025) di Malaysia, di mana salah satu mahasiswa berhasil meraih penghargaan sebagai presenter terbaik. Tak kalah menarik, mereka juga melakukan School Visit yang mencakup kunjungan ke sekolah-sekolah yang memiliki program internasional di Indonesia, dengan tujuan untuk memperkenalkan budaya Kazakhstan kepada siswa-siswa Indonesia.
Dampak Program bagi Prodi PBI dan Mahasiswa, Jadi Kolaborasi yang Menguntungkan
Dampak dari program International Student Inbound 2025 ini tidak hanya dirasakan oleh mahasiswa EAGI Kazakhstan, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi Prodi PBI Umsida. Dalam hal akademik, mahasiswa PBI Umsida mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi dengan mahasiswa internasional secara langsung, yang membantu mereka mengasah kemampuan bahasa Inggris dalam situasi sehari-hari. “Kegiatan ini memberikan pengalaman luar biasa bagi mahasiswa kami untuk berlatih bahasa Inggris dalam konteks yang lebih praktis,” kata Dr Fika.
Selain itu, program ini juga membuka peluang untuk kolaborasi riset antara dosen-dosen Prodi PBI Umsida dan EAGI Kazakhstan. Kolaborasi ini menghasilkan publikasi ilmiah yang memperkaya jurnal akademik kedua institusi. “Kami berharap kerjasama ini tidak hanya berhenti di program student exchange, tetapi juga meluas ke bidang lain, termasuk riset dan pengembangan program pendidikan,” tambah Dr Fika.
International Student Inbound 2025ini juga memberikan dampak positif dalam hal branding dan promosi Prodi PBI Umsida, di mana semakin banyak mahasiswa yang tertarik dengan program internasional yang ditawarkan. Diharapkan, ke depannya mahasiswa PBI Umsida akan mendapatkan kesempatan untuk melakukan student exchange ke Kazakhstan, memperluas jaringan internasional mereka, dan mengembangkan wawasan global.
Program International Student Inbound 2025 ini telah sukses meningkatkan kolaborasi antara PBI Umsida dan EAGI Kazakhstan. Melalui kegiatan akademik dan non-akademik yang dilakukan selama program, mahasiswa kedua belah pihak mendapatkan pengalaman yang sangat berharga. Tidak hanya memperkaya wawasan tentang budaya, tetapi juga mengembangkan kemampuan dalam berbahasa Inggris dan berinteraksi dalam konteks global. Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan dapat lebih banyak lagi peluang yang terjalin antara Umsida dan universitas-universitas internasional lainnya, membuka peluang bagi pengembangan pendidikan yang lebih baik dan berkelanjutan.
Penulis: Mutafarida