fpip.umsida.ac.id — Sabtu, 25 Oktober 2025, sebanyak 46 calon dosen dan guru dari berbagai perguruan tinggi mengikuti rangkaian kegiatan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Pembelajaran mendalam diikuti oleh total 46 peserta, dengan 36 di antaranya berasal dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), sedangkan 10 lainnya datang dari universitas luar, seperti Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, dan beberapa perguruan tinggi lainnya.
Kegiatan ini menjadi ajang penting bagi para calon pendidik untuk memperdalam pemahaman mengenai kurikulum nasional dan pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning approach).
Sinergi Pembelajaran Mendalam antara Asinkronus dan Sinkronus
Kegiatan hari ini dibagi menjadi tiga sesi, yakni asinkronus pagi, sinkronus siang, dan asinkronus lanjutan di malam hari. Pembagian ini dirancang agar peserta dapat belajar secara mandiri sekaligus berdiskusi secara langsung dengan fasilitator melalui sesi daring.
Dalam sesi asinkronus pertama yang dimulai pukul 08.30 hingga 13.00 WIB, para peserta diarahkan untuk melanjutkan dan menyelesaikan dua lembar kerja (LK), yaitu LK 2.1 tentang Umpan Balik Perencanaan Pembelajaran Mendalam dan LK 2.2 mengenai Analisis Prinsip dan Pengalaman Belajar dengan Pendekatan Pembelajaran Mendalam.
Lihat Juga: EAGI Kazakhstan Sambut Mahasiswa PBI Umsida dalam Peningkatan Kerja Sama Akademik Internasional
Melalui kedua penugasan ini, peserta diharapkan mampu memahami bagaimana rancangan pembelajaran yang baik harus menyesuaikan dengan karakteristik peserta didik serta bagaimana prinsip-prinsip pembelajaran mendalam dapat diterapkan di kelas.
Selain itu, peserta juga dituntut untuk mengunggah hasil kerja mereka ke LMS sebelum sesi sinkronus dimulai. Hal ini menegaskan pentingnya disiplin waktu dan tanggung jawab sebagai calon pendidik profesional.
Refleksi Bersama Ibu Nita: Membaca Kurikulum dan Penerapan di Lapangan
Memasuki sesi sinkronus pada pukul 13.00 – 14.40 WIB, kegiatan dilanjutkan melalui Zoom Meeting bersama Ibu Nita, selaku narasumber utama. Materi yang dibahas pada sesi ini adalah “Refleksi – Penerapan Kurikulum Nasional dan Pendekatan Pembelajaran Mendalam”
Yang menjadi inti dari kegiatan hari ini. Sesi ini menjadi kesempatan bagi para peserta untuk melakukan refleksi mendalam terhadap implementasi kurikulum di sekolah maupun perguruan tinggi.
Sebelum pertemuan dimulai, peserta telah diarahkan untuk mempelajari studi kasus berjudul “Bu Wulan Pembelajaran Ekosistem di Kelas 7”.
Studi kasus tersebut menceritakan bagaimana seorang guru mengintegrasikan pembelajaran ekosistem dengan pendekatan mendalam yang mendorong siswa berpikir kritis dan kolaboratif.
Dalam diskusi, Ibu Nita mengajak peserta untuk menganalisis praktik yang dilakukan Bu Wulan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga refleksi pembelajaran.
Suasana Zoom berlangsung interaktif. Para peserta aktif menyampaikan pandangan dan pengalaman masing-masing dalam menerapkan kurikulum nasional di bidang mereka. Beberapa peserta dari Umsida berbagi praktik baik dalam pembelajaran berbasis proyek, sedangkan peserta dari luar kampus seperti UMM dan Adi Buana menyoroti tantangan dalam menyesuaikan kurikulum dengan konteks lokal.
Lihat Juga: Kegiatan Pelatihan Calon Dosen dan Guru Pamong PPG Gelombang 2 Tahun 2025 Resmi Dibuka
Menurut Ibu Nita, refleksi seperti ini penting untuk membentuk pendidik yang reflektif, adaptif, dan inovatif. Ia menegaskan bahwa guru dan dosen bukan hanya pengajar, tetapi juga pembelajar sepanjang hayat.
“Kita harus terus belajar membaca konteks pendidikan agar pembelajaran yang kita berikan tidak hanya informatif, tetapi juga transformatif,” ujarnya dalam sesi diskusi tersebut.
Asinkronus Lanjutan: Kolaborasi dan Tanggung Jawab Profesional
Setelah sesi sinkronus berakhir pada pukul 14.40 WIB, peserta kembali diarahkan ke sesi asinkronus lanjutan yang berlangsung hingga 23.59 WIB. Pada sesi ini, peserta diminta untuk mengunggah hasil diskusi kelompok pada topik 2.2.3.a.
Yang merupakan kelanjutan dari pembahasan sebelumnya. Melalui penugasan ini, para calon dosen dan guru ditantang untuk berkolaborasi dalam merumuskan pemahaman bersama mengenai penerapan prinsip pembelajaran mendalam di kelas.
Kegiatan asinkronus ini menjadi wadah bagi peserta untuk saling bertukar ide dan memperdalam pemahaman mereka terhadap materi refleksi.
Tak hanya soal teori, namun juga tentang bagaimana kurikulum nasional bisa diimplementasikan secara kreatif dan relevan dengan kebutuhan peserta didik masa kini. Dalam beberapa kelompok, peserta bahkan memanfaatkan platform kolaboratif seperti Google Docs dan Padlet untuk menulis refleksi bersama, menunjukkan semangat inovasi dan kerja sama yang tinggi.
Seluruh rangkaian kegiatan hari ini menekankan pentingnya sinergi antara pemahaman teoretis dan penerapan praktis di lapangan. Melalui pendekatan blended learning menggabungkan sesi asinkronus dan sinkronus peserta tidak hanya belajar dari materi, tetapi juga dari pengalaman dan refleksi bersama.
Dengan keterlibatan aktif dari 46 calon pendidik ini, kegiatan PPG hari kedua berjalan dengan penuh semangat, menggambarkan komitmen mereka untuk menjadi guru dan dosen profesional yang mampu membawa perubahan positif di dunia pendidikan Indonesia.
Penulis: Nabila Wulyandini

















