perkembangan

Memahami Tugas Perkembangan Anak Melalui Piramida Belajar Di Kuliah Tamu Psikologi Umsida

fpip.umsida.ac.id – Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan (FPIP) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menyelenggarakan kuliah tamu pada hari Sabtu (7/12/2024) di Aula KH Mas Mansyur, Kampus 1 Umsida. Kuliah tamu ini dikhususkan untuk mahasiswa Psikologi semester 3 dengan mengangkat topik “Mendalami Tugas Perkembangan Anak melalui Piramida Belajar”. Kegiatan ini menghadirkan Alvie Syarifa MPsi Psikolog, seorang Psikolog Klinis dari UPTD ABK Kabupaten Sidoarjo, sebagai narasumber. Dengan keahlian dan pengalaman yang luas dibidang psikologi anak berkebutuhan khusus (ABK), Alvie Syarifa membahas pentingnya piramida belajar dalam mendukung perkembangan anak.

Piramida Belajar sebagai Fondasi untuk Anak yang Siap Belajar

perkembangan

Dalam paparannya, Alvie Syarifa menjelaskan bahwa piramida belajar merupakan konsep yang menggambarkan berbagai tahapan perkembangan yang harus dipenuhi seorang anak sebelum siap menerima pembelajaran akademik. Ia menekankan pentingnya memahami setiap tahapan perkembangan ini agar anak dapat belajar secara optimal.

“Piramida belajar berfungsi sebagai panduan untuk melihat kesiapan belajar anak. Jika kebutuhan dasar seperti makan, tidur, dan kesehatan sensorik belum terpenuhi, anak akan kesulitan untuk fokus dan belajar,” ungkapnya.

Narasumber juga menjelaskan bahwa manusia memiliki lebih dari lima indera dasar. Salah satu yang sering terlupakan adalah interoception, yakni kemampuan untuk merasakan kondisi internal tubuh, seperti rasa lapar, haus, atau lelah. Gangguan pada sistem ini dapat menghambat perkembangan anak, termasuk pada kemampuan belajar dan perilaku sehari-hari.

“Manusia tidak hanya memiliki lima indera, tetapi juga memiliki indera keenam yang sering disebut interoception, yang sangat penting untuk memahami kondisi internal tubuh seperti rasa lapar atau lelah,” tambahnya.

Selain itu, Alvie menyoroti peran sistem saraf pusat dalam proses belajar. Sistem ini bertugas menerima informasi sensorik, memprosesnya, dan menghasilkan respons motorik. Gangguan pada sistem ini, seperti trauma kepala atau kelainan neurologis, dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk gangguan belajar dan kesulitan motorik.

Melibatkan Mahasiswa dalam Pemahaman Interaktif

 

Tidak hanya memberikan materi, Alvie Syarifa melibatkan peserta dalam berbagai aktivitas interaktif. Salah satu momen yang paling menarik adalah ketika ia mengajak mahasiswa untuk melakukan workout singkat di tengah acara. Latihan fisik sederhana ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman mahasiswa tentang pentingnya koordinasi motorik dan sensorik dalam piramida belajar.

“Ketika kita memahami pentingnya aktivitas fisik, kita juga belajar bagaimana gerakan sederhana dapat membantu anak memperbaiki postur tubuh, memperkuat otot, dan meningkatkan koordinasi,” jelas Alvie.

Ia juga menambahkan bahwa aktivitas seperti melompat, merangkak, atau bermain bola dapat menjadi cara yang efektif untuk mengembangkan kontrol postural dan koordinasi bilateral pada anak. Hal ini sangat penting, terutama bagi anak yang memiliki hambatan motorik atau sering kehilangan keseimbangan.

Tantangan dan Faktor Pendukung Perkembangan Anak

perkembangan

Dalam sesi diskusi, beberapa mahasiswa bertanya tentang hubungan antara piramida belajar dengan teori-teori perkembangan lainnya. Alvie menjelaskan bahwa piramida belajar dapat dikombinasikan dengan teori perkembangan lainnya, seperti teori belajar kognitif atau teori sensorimotor, untuk mendapatkan pendekatan yang lebih komprehensif.

“Tadi ada yang bertanya tentang bagaimana piramida belajar ini dikaitkan dengan teori perkembangan lainnya. Kita bisa mengkombinasikannya dengan berbagai teori, seperti teori belajar kognitif, untuk memahami kebutuhan anak secara lebih menyeluruh,” ujar Alvie.

Salah satu pertanyaan menarik datang dari seorang mahasiswa mengenai kejang pada orang dewasa. Alvie menjelaskan bahwa kejang pada orang dewasa sering kali berkaitan dengan gangguan jantung atau pembuluh darah, berbeda dengan kejang pada anak yang lebih sering disebabkan oleh gangguan neurologis. Ia menekankan pentingnya penanganan cepat dan meminta bantuan medis dalam situasi ini.

“Kejang pada orang dewasa sering kali terkait dengan gangguan pada jantung atau pembuluh darah. Jika terjadi, pastikan untuk memiringkan tubuh pasien dan segera menghubungi tenaga medis,” ujarnya.

Narasumber juga membahas tantangan umum dalam perkembangan anak, seperti picky eater atau anak yang pemilih makanan. Masalah ini, menurut Alvie, sering kali terjadi karena kurangnya stimulasi makanan oleh orang tua sejak dini. Padahal, nutrisi yang baik sangat berpengaruh pada perkembangan otak dan kesiapan belajar anak.

Refleksi Bersama Mahasiswa, Belajar dengan Cara yang Menyenangkan

Mahasiswa yang hadir mengaku sangat terkesan dengan pendekatan Alvie Syarifa yang tidak hanya teoritis, tetapi juga praktis dan interaktif. Salah satu peserta mengatakan, “Saat diajak workout dan bermain tebak-tebakan, saya merasa cara ini sangat menarik untuk memahami materi. Itu membuat pembelajaran lebih mudah dipahami dan tidak membosankan,” ungkap salah satu peserta.

Kegiatan ini memberikan wawasan yang mendalam tentang pentingnya memahami kebutuhan dasar anak dalam proses belajar. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang piramida belajar, mahasiswa diharapkan dapat mengaplikasikan pengetahuan ini dalam mendukung perkembangan anak, terutama anak-anak berkebutuhan khusus.

Selain itu, memberikan pemahaman juga kepada mahasiswa tentang pentingnya mendukung perkembangan anak melalui pendekatan yang holistik dan berbasis piramida belajar.

 

Penulis : Nabila Wulyandini

Editor: Mutafarida

Bertita Terkini

dad
DAD IMM Komisariat Al-Kawarizmi Umsida, Ciptakan Kader Bermutu
January 3, 2025By
musykom
Komisariat IMM Ar Razi Adakan Musykom untuk Mewujudkan Ikatan yang Inklusif dan Berkemajuan
January 1, 2025By
lkmm-tm
LKMM-TM FPIP 2024, Membangun Jiwa Kepemimpinan yang Intelektual, Bermoral, dan Bertanggung Jawab
December 31, 2024By
bencana
Apel Akbar Siaga Bencana FPIP Umsida 2024, Kesiapsiagaan Mahasiswa Hadapi Ancaman Bencana
December 30, 2024By
pengomposan
Dosen IPA Umsida Ciptakan Buku ‘Teknik Pengomposan’ sebagai Solusi Praktis Atasi Polusi dan Lestarikan Lingkungan
December 27, 2024By
anak
Banyak Anak Muda Memilih Childfree, Dosen Psikologi Umsida Beri Perspektif
December 26, 2024By
penarikan
Ceremonial Penarikan Mahasiswa UM Cirebon di Prodi Pendidikan IPA Umsida
December 25, 2024By
Al-Khawarizmi
Musykom IMM Al-Khawarizmi Umsida 2024/2025: Momen Perbaikan Untuk Langkah Berkemajuan
December 24, 2024By

Prestasi

Juara Pertama Berhasil Diraih Mahasiswa FPIP di Temilnas IPK HIMPSI 2024
December 19, 2024By
profil Dr. rahmania
Dorong Inovasi dan Kontribusi Nyata untuk Masyarakat, Dosen FPIP Terima Penghargaan Top 10 Sinta
November 19, 2024By
Noly Shofiyah Dosen Berprestasi
Noly Shofiyah, Dosen FPIP Raih Penghargaan Publikasi Ilmiah Award 2023-2024 dengan 3 Kategori
November 13, 2024By
Dr. Yuli Astutik Ucap Rasa Syukur, Raih Penghargaan Publikasi Ilmiah Award 2023-2024
November 11, 2024By
Uci Maulidia Wati: Wisudawan Berprestasi
Kisah Uci Maulidia Wati: Wisudawan Berprestasi 2024 yang Sukses Menyeimbangkan Kuliah, Organisasi, dan Prestasi Internasional
November 1, 2024By

Riset dan Inovasi

buku ajar
Dosen FPIP Umsida Buat Buku Ajar untuk Solusi Pendidikan Literasi di Kelas Awal
December 13, 2024By
Dosen Umsida Kembangkan Teknologi AR Hingga Lolos Riset DRTPM
September 18, 2024By
Libatkan Difabel Dosen Umsida Raih Hibah PDP
September 17, 2024By