fpip.umsida.ac.id – Pengenalan Lapangan Persekolahan 1 (PLP 1) yang dilaksanakan oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) dan Pendidikan Teknologi Informasi (PTI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) kembali memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk terjun langsung ke lapangan dan memahami dunia pendidikan lebih dalam. Pada kesempatan kali ini, kegiatan PLP 1 dilaksanakan di SMKN 2 Buduran Sidoarjo, yang berlangsung mulai tanggal 17 hingga 21 Februari 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada mahasiswa mengenai kultur sekolah, manajemen, proses pembelajaran, dan kompetensi pendidik.
Observasi Kultur dan Manajemen Sekolah
Selama lima hari observasi, mahasiswa melakukan pengamatan terhadap berbagai aspek penting di SMKN 2 Buduran. Mereka mengamati kultur sekolah yang kental dengan kedisiplinan dan nilai-nilai religius. Kegiatan rutin seperti salat Dhuha dan Zuhur berjamaah, upacara pagi, serta kebiasaan siswa mengenakan seragam sekolah dengan tertib menunjukkan betapa kuatnya disiplin di sekolah ini.
Selain itu, mahasiswa juga melakukan wawancara dengan berbagai pihak di sekolah, termasuk Guru Pamong, Ketua OSIS, dan Wakil Kesiswaan. Wawancara ini memberikan wawasan mengenai pengelolaan organisasi siswa dan bagaimana sekolah menangani permasalahan yang ada, serta pembinaan karakter siswa.
“Kami mendapatkan pemahaman langsung tentang bagaimana sekolah mengelola kegiatan akademik dan non-akademik dengan sistem yang terorganisir dengan baik,” ungkap Aprilia, salah satu mahasiswa PBI peserta PLP 1.
Pengamatan Proses Pembelajaran dan Kompetensi Guru
Di SMKN 2 Buduran, mahasiswa mengamati berbagai metode pengajaran yang diterapkan oleh guru-guru di sekolah tersebut. Mereka memperhatikan bagaimana guru menggunakan pendekatan inovatif, termasuk pemanfaatan teknologi informasi seperti papan interaktif dan media digital dalam pembelajaran. Mahasiswa juga berinteraksi dengan guru-guru untuk mendiskusikan penggunaan Kurikulum Merdeka dan strategi pembelajaran yang diimplementasikan di sekolah.
Adam, mahasiswa PTI yang terlibat dalam program ini, menyatakan, “Proses pembelajaran di SMKN 2 Buduran sangat menarik. Guru-guru tidak hanya mengajarkan, tetapi juga berusaha untuk memahami kebutuhan setiap siswa dan menyesuaikan metode pembelajaran dengan karakteristik mereka.”
Para guru juga aktif dalam mempersiapkan berbagai media pembelajaran yang sesuai dan menggunakan teknologi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, terutama dalam mempersiapkan siswa untuk menghadapi era digital.
Penerapan Kurikulum dan Kegiatan Ekstrakurikuler di SMKN 2 Buduran
Di SMKN 2 Buduran, kurikulum yang diterapkan adalah Kurikulum Merdeka yang memberikan ruang bagi siswa untuk lebih aktif dan kreatif dalam proses belajar. Selain kegiatan akademik, sekolah juga mengadakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial dan minat siswa. Kegiatan ekstrakurikuler tersebut antara lain pramuka, seni tari, futsal, dan lainnya.
Menurut seorang guru di SMKN 2 Buduran, “Ekstrakurikuler ini sangat penting untuk membangun karakter siswa dan memberi mereka kesempatan untuk mengembangkan bakat mereka di luar akademik.”
Sekolah juga menerapkan kegiatan positif seperti program tidur siang untuk siswa kelas satu yang dilaksanakan selama satu jam pada siang hari. Program ini bertujuan untuk membantu siswa menyesuaikan diri dengan jam belajar penuh atau full-day school yang diterapkan di SMKN 2 Buduran.
Manfaat Program PLP 1 Bagi Mahasiswa Calon Pendidik
Program PLP 1 memberikan banyak manfaat bagi mahasiswa yang mengikutinya. Mereka mendapatkan pengalaman langsung mengenai kondisi sekolah, metode pengajaran guru, serta bagaimana sekolah dikelola. Melalui program ini, mahasiswa dapat mempraktikkan apa yang telah dipelajari di kampus dan mengembangkan keterampilan mengajar yang dibutuhkan di dunia pendidikan.
Dengan adanya observasi ini, mahasiswa lebih siap menghadapi dunia pendidikan dan berkontribusi dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik di sekolah-sekolah tempat mereka akan mengabdi di masa depan. Pengalaman ini sangat penting dalam membangun berbagai keterampilan yang dibutuhkan oleh seorang guru, seperti keterampilan mengajar, memahami karakter murid, dan mengembangkan strategi pembelajaran yang efektif.
“Melalui observasi ini, kami bisa belajar banyak tentang bagaimana mengelola kelas dan bagaimana berinteraksi dengan siswa yang memiliki berbagai karakteristik. Ini membantu kami untuk lebih siap menjadi pendidik yang profesional,” ungkap Zayyidah.
Penulis: Tim PLP I
Editor: Mutafarida