fpip.umsida.ac.id – Kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) 1 yang dilakukan oleh delapan mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan (FPIP) selama hampir satu minggu kemarin sangatlah berkesan dan bermakna. Delapan mahasiswa tersebut ikut serta dalam kesibukan TK Aisyiyah 1 Candi selama lima hari berturut-turut mulai tanggal 17 Februari 2025 sampai 21 Februari 2025 dalam menyiapkan pawai untuk acara Pawai Aisyiyah se-Candi.
Dalam rangka memeriahkan acara Pawai Aisyiyah se-Candi ini, TK Aisyiyah 1 Candi mempersiapkan penampilan istimewa yang akan melibatkan seluruh siswa-siswi TK A dan TK B. Acara yang diadakan setiap tahun ini bertujuan untuk mengenalkan seni dan budaya Indonesia kepada anak-anak sejak dini, serta mempererat hubungan antar sekolah Aisyiyah di wilayah Candi.
Pawai yang akan dilaksanakan pada tanggal 22 bulan Februari ini melibatkan ratusan peserta dari berbagai sekolah di wilayah Candi. TK Aisyiyah 1 Candi, yang terkenal dengan kegiatan ekstrakurikuler yang inovatif, tahun ini menyiapkan penampilan yang sangat dinanti-nanti, yakni drum band, tari, dan angklung.
Selama PLP 1 ini, mahasiswa mendapatkan banyak sekali pengalaman berharga dan wawasan baru yang dapat meningkatkan skill dan pemahaman kita mengenai anak usia dini. Program PLP 1 ini memberikan pengalaman berharga yang mana dapat mendukung kesiapan kita dalam memasuki dunia pendidikan secara nyata, dengan mengamati praktik pembelajaran langsung di sekolah.
Persiapan Penampilan Drum Band
Drum band menjadi salah satu atraksi utama dalam pawai kali ini. Latihan intensif telah dilakukan sejak sebulan lalu, dengan melibatkan siswa-siswi TK Aisyiyah 1 Candi yang antusias belajar memainkan berbagai alat musik seperti snare drum, bass drum, marching bell, dan cymbal.
Selain itu, latihan yang didampingi oleh pelatih profesional khusus anak usia dini membuat tampilan anak-anak semakin hebat dan luar biasa. Meskipun masih dalam tahap belajar, semangat para siswa-siswi TK Aisyiyah 1 Candi tampak sangat tinggi, dan mereka sangat menikmati setiap sesi latihan.
“Kami ingin memberikan pengalaman yang berharga bagi anak-anak, tidak hanya untuk belajar seni musik, tetapi juga mengenalkan mereka pada pentingnya kerjasama dalam sebuah tim,” ujar Maya, salah satu guru TK B di TK Aisyiyah 1 Candi.
Persiapan Penampilan Tari yang Luar Biasa
Selain drum band, penampilan tari juga menjadi bagian penting dari kontribusi TK Aisyiyah 1 Candi dalam pawai tersebut. Siswa-siswi kelas TK B 1 telah berlatih Tari Zalzil Amna yang menggambarkan perlawanan Bangsa Palestina terhadap kaum Israel. Tari ini dirancang agar mudah dipelajari oleh anak-anak, namun tetap memancarkan keindahan gerakan dan musik yang harmonis.
Latihan tari ini diiringi dengan musik yang dipilih khusus untuk mencerminkan bagaimana perlawanan Bangsa Palestina yang luar biasa. Para siswa terlihat sangat bersemangat saat berlatih, dengan senyum lebar di wajah mereka.
Seperti yang disampaikan oleh kepala TK Aisyiyah 1 Candi, Nury Arsy Darmiati, SPd MPd “Tari Zalzil Amna adalah cara yang menyenangkan bagi anak-anak untuk mengetahui perlawanan yang hebat dari Bangsa Palestina dan memberikan dukungan bagi saudara kita yang ada di Palestina.”
Angklung: Harmoni Kearifan Lokal
Satu lagi penampilan yang memukau mahasiswa selama PLP 1 adalah angklung. Instrumen musik tradisional yang berasal dari Jawa Barat ini menjadi pilihan untuk memperkenalkan salah satu warisan budaya Indonesia kepada anak-anak. Dengan pengajaran yang penuh kesabaran, siswa-siswi TK Aisyiyah 1 Candi telah mempelajari cara memainkan angklung dengan irama yang sederhana namun menyentuh hati.
Menurut Ibu Ema selaku Humas di TK Aisyiyah 1 Candi, angklung dipilih karena kemampuannya untuk melibatkan banyak orang dalam satu irama.
“Angklung sangat cocok untuk anak-anak, karena mereka bisa merasakan kebersamaan saat memainkan alat musik ini. Kami ingin menanamkan pada anak-anak tentang rasa cinta pada musik tradisional dan menghargai kearifan lokal,” tambahnya. Dan lagu Gundul – Gundul Pacul menjadi pilihan untuk dimainkan para siswi TK B saat pawai.
Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat
Acara ini juga menjadi kesempatan bagi orang tua siswa untuk lebih terlibat dalam kegiatan sekolah. Hal ini, menurut kepala TK Aisyiyah 1 Candi, “Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya membangun hubungan yang lebih baik antara sekolah, orang tua, dan masyarakat sekitar”, ucap Nury.
Pawai Aisyiyah se-Candi ini nantinya akan diikuti oleh orang tua dan peserta didik di setiap sekolah Aisyiyah yang ada di Candi. Mulai dari TK Aisyiyah 1 Candi sampai dengan TK Aisyiyah 8 Candi akan ikut memeriahkan acara pawai tersebut. Tidak lupa penampilan dari setiap sekolah Aisyiyah se-Candi yang sangat dinanti-nanti yang akan menjadi puncak acara Pawai Aisyiyah se-Candi.
“Pawai Aisyiyah ini adalah kesempatan untuk memperkenalkan pendidikan yang menyenangkan dan kreatif kepada anak-anak. Kami sangat berterima kasih atas dukungan dari orang tua dan masyarakat yang selalu mendukung kegiatan sekolah,” kata Nury dengan penuh semangat.
Harapan Mahasiswa untuk Masa Depan
Pawai Aisyiyah se-Candi yang akan dilaksanakan pada akhir bulan ini diharapkan dapat menjadi acara yang menyatukan komunitas, sekaligus memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi anak-anak. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta pada seni budaya Indonesia sejak usia dini.
“Ini adalah kesempatan luar biasa bagi anak-anak untuk menampilkan bakat mereka di depan umum. Kami berharap kegiatan ini dapat menginspirasi mereka untuk terus berkreasi dan berkarya, serta memupuk rasa cinta terhadap budaya bangsa,” ujar Nury dengan penuh harapan.
Dengan persiapan yang matang, diharapkan penampilan dari TK Aisyiyah 1 Candi akan menjadi daya tarik utama dalam Pawai Aisyiyah se-Candi tahun ini. Semua pihak, baik guru, orang tua, maupun masyarakat setempat, sangat antusias menantikan kegiatan tersebut.
Penulis : Tim PLP 1
Editor: Mutafarida