fpip.umsida.ac.id — Mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan (FPIP) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) melaksanakan kegiatan wawancara di Balai Desa Balongdowo, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo.
Kegiatan ini merupakan bagian dari pembelajaran mata kuliah Asesmen Psikososial yang diikuti oleh mahasiswa semester 5 dan 7.
Pelaksanaan kegiatan dilakukan dalam dua waktu berbeda, yakni Minggu, 14 Desember 2025 dan Sabtu, 20 Desember 2025.
Kegiatan dibagi ke dalam dua sesi, yaitu sesi pagi pukul 09.00–11.00 WIB dan sesi siang pukul 12.00–15.00 WIB.
Pembagian sesi ini dilakukan untuk menjaga efektivitas wawancara serta menyesuaikan dengan aktivitas masyarakat.
Sejak pagi hari, mahasiswa mulai melakukan observasi lingkungan dan wawancara dengan warga setempat.
Suasana kegiatan berlangsung kondusif dan penuh keterbukaan. Masyarakat Desa Balongdowo menyambut baik kehadiran mahasiswa dan bersedia menjadi narasumber dalam proses asesmen sosial yang dilakukan.
Asesmen Psikologi Sosial Melalui Lima Bidang Kajian

Dalam pelaksanaannya, mahasiswa dibagi ke dalam lima kelompok kajian, yaitu bidang sosial, budaya, pendidikan, lingkungan, dan ekonomi.
Setiap kelompok mendapatkan dua narasumber untuk diwawancarai secara langsung guna memperoleh data yang lebih beragam dan mendalam.
Kelompok sosial menggali pola interaksi antarwarga serta bentuk solidaritas sosial yang berkembang di masyarakat.
Kelompok budaya menyoroti nilai-nilai, tradisi, dan kebiasaan yang masih dijaga oleh warga Desa Balongdowo.
Sementara itu, kelompok pendidikan mengkaji kondisi pendidikan serta peran keluarga dan lingkungan dalam mendukung proses belajar anak.
Lihat Juga: Mahasiswa PLP II Mantapkan Kompetensi Kependidikan di SMP Muhammadiyah Mojolaban Sukoharjo Jawa Tengah 2024
Kelompok lingkungan mengamati kondisi kebersihan serta kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitar.
Adapun kelompok ekonomi menggali informasi mengenai mata pencaharian dan aktivitas ekonomi yang dijalankan warga dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu mahasiswa peserta kegiatan, Wayan, menyampaikan bahwa pembagian kelompok membantu mahasiswa lebih fokus dalam melakukan asesmen.
“Dengan adanya pembagian bidang kajian, kami menjadi lebih terarah dalam menyusun pertanyaan dan menggali informasi dari narasumber,” ungkap Wayan.
Wayan juga menilai bahwa kegiatan wawancara lapangan memberikan pengalaman belajar yang berbeda dibandingkan pembelajaran di kelas.
“Kami belajar berkomunikasi secara langsung dengan masyarakat dan memahami kondisi sosial secara nyata,” ungkap Wayan.
Menurut Wayan, pembagian waktu ke dalam dua sesi turut mendukung kelancaran kegiatan.
“Sesi pagi dan siang membantu kami menyesuaikan waktu dengan ketersediaan narasumber sehingga proses wawancara berjalan lebih efektif,” ungkap Wayan.
Lebih lanjut, Wayan menyampaikan bahwa kegiatan ini melatih kesiapan mahasiswa menghadapi situasi lapangan.
“Kegiatan ini membuat kami belajar bersikap profesional, menjaga etika, dan lebih peka terhadap permasalahan sosial di masyarakat,” ungkap Wayan.
Penguatan Kompetensi Mahasiswa Psikologi Indonesia di Masyarakat

Dosen pengampu mata kuliah Asesmen Psikososial kelas A3 Semester 5, Dr Wiwik Triwidiyanti SPsi MSi Psikolog, menjelaskan bahwa kegiatan lapangan merupakan bagian penting dari proses pembelajaran mahasiswa psikologi.
“Mahasiswa perlu terjun langsung ke masyarakat agar mampu memahami permasalahan sosial secara nyata, tidak hanya berdasarkan teori di kelas,” ungkap Wiwik.
beliau menambahkan bahwa setiap kelompok diwajibkan mewawancarai dua narasumber agar data yang diperoleh lebih komprehensif.
“Dengan dua narasumber, mahasiswa dapat melihat permasalahan sosial dari sudut pandang yang berbeda,” ungkap Wiwik.
Lihat Juga: FPIP Tekankan Peran Guru Inspiratif Demi Indonesia Emas 2045 di SMAN 1 Krembung
Menurutnya, pembagian dua sesi waktu juga melatih manajemen waktu dan etika wawancara mahasiswa.
“Mahasiswa belajar menyesuaikan diri dengan kondisi masyarakat serta menjaga sikap selama proses asesmen,” ungkap Wiwik.
Hasil dari kegiatan wawancara ini selanjutnya akan diolah menjadi laporan akademik dan bahan diskusi perkuliahan.
Kegiatan ini menjadi wujud komitmen UMSIDA dalam menghadirkan pembelajaran kontekstual serta membekali mahasiswa dengan kepekaan sosial dan kemampuan asesmen yang relevan dengan kondisi masyarakat Indonesia.
Penulis: Selvy Dwi Machmuda
Editor: Nabila Wulyandini















