fpip.umsida.ac.id — Program Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) II yang dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan (FPIP), Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, berlangsung pada 3 Agustus 2024 hingga 23 Agustus 2024.
Kegiatan ini bertempat di SMP Muhammadiyah Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
PLP II merupakan bagian penting dalam proses pembentukan calon pendidik profesional.
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah agar mahasiswa mampu memantapkan kompetensi akademik kependidikan dan penguasaan bidang studi, yang disertai dengan kemampuan berpikir kritis serta kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Melalui keterlibatan langsung di lingkungan sekolah, mahasiswa diharapkan memiliki pemahaman nyata mengenai dinamika pembelajaran serta tantangan dunia pendidikan.
Aktivitas Mahasiswa Selama PLP II

Selama pelaksanaan PLP II, mahasiswa terlibat aktif dalam berbagai kegiatan akademik maupun nonakademik.
Mahasiswa menelaah kurikulum serta perangkat pembelajaran yang digunakan guru, strategi pembelajaran, hingga sistem evaluasi yang diterapkan di sekolah.
Selain itu, mahasiswa juga membantu guru dalam menyusun dan mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), media pembelajaran, bahan ajar, serta perangkat evaluasi.
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi menjadi salah satu fokus kegiatan, dengan menghadirkan inovasi pembelajaran berbasis digital dan integrasi permainan edukatif dalam kelas.
Mahasiswa juga melaksanakan latihan mengajar di bawah bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing PLP II, mendampingi peserta didik, mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, serta membantu tugas-tugas administrasi guru.
Kegiatan ini melibatkan dosen pembimbing, guru pamong, dewan guru, rekan sekelompok PLP, serta seluruh siswa SMP Muhammadiyah Mojolaban.
Dampak, Tantangan, dan Harapan

Dampak positif dari kegiatan PLP II terlihat dari kedekatan mahasiswa dengan siswa melalui pendekatan yang humanis.
Inovasi pembelajaran yang dibawa mahasiswa memberikan suasana belajar yang lebih menyenangkan dan variatif.
Tantangan yang dihadapi pun tergolong unik, mengingat siswa memiliki latar belakang keluarga yang beragam.
Meski terdapat beberapa siswa dengan keterlambatan membaca dan menulis, semangat belajar mereka sangat luar biasa.
Mahasiswa merasa bangga dapat mendampingi siswa dalam proses belajar, serta menyaksikan potensi kecerdasan lain yang dimiliki siswa.
Hal tersebut terbukti ketika siswa mampu menampilkan paduan musik angklung dengan sangat baik pada peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia di Stadion Bonang.
Mahasiswa berharap semangat siswa dalam membangun masa depan tidak pernah padam, terus berjuang meraih cita-cita, dan mampu menjadi sumber inspirasi bagi lingkungan sekitarnya.
Penulis: Nabila Wulyandini
















