fpip.umsida.ac.id — Suasana hangat terasa sejak pagi hari di Bandara Juanda, Surabaya, pada 19 Oktober 2025 pukul 10.45 WIB, rombongan dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) bersiap menyambut kedatangan Prof. Zabidi, perwakilan dari Faculty of Education, Universiti Malaya (UM), Malaysia.
Kehadiran beliau menandai awal dari serangkaian kegiatan kerja sama internasional antara dua perguruan tinggi ini. Dr. Eko, selaku perwakilan dari Umsida yang menjadi Person In Charge (PIC) pada agenda pertama, langsung menyambut Prof. Zabidi dengan penuh keakraban.
Setelah melalui proses kedatangan dan pengambilan bagasi, beliau langsung diarahkan menuju kendaraan yang telah disiapkan menuju Sidoarjo.
Tak lama setelah itu, sekitar pukul 14.50 WIB, rombongan mahasiswa Universiti Malaya tiba di Indonesia menggunakan bus yang difasilitasi pihak UM Surabaya dan UM Sidoarjo.
Awal Pertemuan Dua Kampus Sahabat Untuk Kerja Sama
Mereka adalah para mahasiswa terpilih yang akan mengikuti berbagai program pertukaran dan kegiatan kolaboratif bersama mahasiswa Umsida. Kedatangan para mahasiswa ini menjadi momen penting yang menunjukkan keseriusan kedua universitas dalam menjalin kerja sama lintas negara, khususnya di bidang pendidikan dan pengembangan akademik.
Rombongan kemudian diarahkan menuju Asrama Rusunawa Kampus 3 Umsida, tempat mereka akan tinggal selama program berlangsung. Pukul 17.00 WIB, mereka tiba di lokasi dengan sambutan ramah dari Pak Ghozali beserta dua orang LO (Liaison Officer) yang telah disiapkan.
Lihat Juga: 87 mahasiswa Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan UMSIDA diterima Kampus Mengajar 2
Kehadiran Bu Anis sebagai koordinator asrama turut memastikan kenyamanan para tamu selama di lingkungan kampus. Dengan keramahan khas Indonesia, para mahasiswa Malaysia diperkenalkan pada fasilitas asrama, lingkungan sekitar, serta peraturan dasar selama tinggal di Umsida.
Menjalin Silaturahmi dan Sinergi: Pertemuan Bisnis dan Akademik
Menjelang malam, tepat pukul 18.00 WIB, kegiatan berlanjut dengan agenda penting yakni Business Meeting for International Cooperation. Pertemuan ini menjadi inti dari kegiatan hari pertama, mempertemukan pihak-pihak strategis dari dua lembaga pendidikan ternama: Faculty of Education, Universiti Malaya (UM), Malaysia, dan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), serta universitas mitra lain yaitu UM Surabaya dan UM Jember.
Pertemuan tersebut dihadiri langsung oleh Prof. Zabidi, mewakili pihak Universiti Malaya, serta Dr. Septi dan Dr. Eko dari Umsida. Hadir pula perwakilan dari Lembaga Kerja Sama Internasional (LKI) Umsdia, yang menjadi penghubung utama dalam penyusunan nota kesepahaman.
Diskusi berlangsung dengan suasana formal namun akrab, mencerminkan semangat persaudaraan antara kedua institusi.
Lihat Juga: Seminar Nasional FPIP FAIR 2020″ wellbeing education untuk generasi alpha di era revolusi 4.0.
Agenda pertemuan difokuskan pada penguatan kerja sama dalam bidang pendidikan, penelitian, dan publikasi ilmiah internasional.
Selain itu, turut dibahas rencana pelaksanaan program pertukaran dosen dan mahasiswa, serta peluang kolaborasi dalam konferensi internasional dan pengembangan kurikulum berbasis global learning.
Dalam sambutannya, Prof. Zabidi menyampaikan apresiasi tinggi atas penyambutan hangat dari pihak Umsida. Ia juga menegaskan bahwa Universiti Malaya berkomitmen untuk membuka ruang kolaborasi yang lebih luas, terutama bagi mahasiswa di kawasan Asia Tenggara.
“Kami percaya, kerja sama antaruniversitas bukan hanya tentang akademik, tetapi juga tentang membangun pemahaman lintas budaya dan mempererat tali persaudaraan antarbangsa,” ujarnya.
Sementara itu, Dr. Septi menegaskan bahwa Umsida siap berperan aktif dalam mewujudkan visi internasionalisasi pendidikan Muhammadiyah.
Ia berharap kerja sama ini dapat membuka peluang baru bagi mahasiswa dan dosen untuk berinteraksi di tingkat internasional, memperluas wawasan, dan meningkatkan kualitas riset serta inovasi pendidikan.
Makna di Balik Hari Pertama: Awal dari Perjalanan Panjang
Hari pertama kunjungan ini tidak hanya sekadar formalitas penyambutan, melainkan juga menjadi simbol langkah awal persahabatan dan sinergi antarbangsa. Dalam suasana penuh semangat, para mahasiswa Universiti Malaya terlihat antusias mengenal lingkungan kampus baru mereka.
Beberapa di antaranya mengungkapkan rasa kagum terhadap keramahan mahasiswa UMSIDA yang menyambut mereka seperti keluarga sendiri.
Para panitia dan LO yang mendampingi pun berperan besar dalam menjaga suasana tetap nyaman dan kondusif. Mereka memastikan setiap kegiatan berjalan tepat waktu dan sesuai rencana.
Bagi pihak Umsida, keberhasilan penyambutan hari pertama ini menjadi bentuk nyata dari kesiapan institusi untuk menerima dan menjalin kerja sama di tingkat global.
Lihat Juga: PENARIKAN MAHASISWA DAN PENUTUPAN PROGRAM KAMPUS MENGAJAR PERINTIS 2020
Dengan berakhirnya pertemuan malam itu, seluruh rangkaian kegiatan hari pertama berjalan dengan lancar dan penuh kesan positif. Agenda selanjutnya yang akan berlangsung pada hari-hari berikutnya mulai dari INPSIRE Conference, kuliah internasional, hingga kegiatan budaya dan akademik lintas kampus diharapkan dapat memperkuat hubungan antara Umsida dan Universiti Malaya.
Kerja sama ini bukan sekadar jalinan antaruniversitas, tetapi juga menjadi jembatan persahabatan antar generasi muda Indonesia dan Malaysia, yang kelak dapat berperan penting dalam mewujudkan masa depan pendidikan Asia Tenggara yang inklusif dan berdaya saing global.
Penulis: Nabila Wulyandini