fpip.umsida.ac.id — Program Studi (Prodi) S2 Pendidikan Dasar (Dikdas) Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FPIP Umsida) menyelenggarakan kegiatan matrikulasi bagi mahasiswa baru Program S2 Dikdas sebagai langkah awal memperkuat fondasi keilmuan
Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu, 1 Oktober 2025 yang dirancang untuk membekali mahasiswa dengan pemahaman mendalam tentang peran guru profesional, termasuk kesiapan menghadapi tantangan pendidikan modern dan integrasi teknologi dalam pembelajaran.
Matrikulasi Mahasiswa Baru S2 Pendidikan Dasar Umsida
Kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat fondasi keilmuan mahasiswa sekaligus memberikan pemahaman mendalam tentang peran guru profesional di era digital.
Sebanyak 22 mahasiswa mengikuti rangkaian kegiatan yang berlangsung secara daring melalui Zoom meeting. Kegiatan ini juga menghadirkan empat narasumber inspiratif yang membahas isu-isu penting terkait pengembangan kompetensi guru.
Sebelum memasuki sesi pemaparan materi, Ketua Prodi S2 Pendidikan Dasar Umsida, Dr Enik Setiyawati, MPd menegaskan bahwa tujuan utama matrikulasi adalah menguatkan fondasi keilmuan mahasiswa agar memiliki gambaran jelas tentang relevansi psikologi perkembangan dan pendidikan inklusif dalam praktik pembelajaran di sekolah dasar.
Lihat Juga: 45 Mahasiswa Baru S2 Pendidikan Dasar Umsida Ikuti FORTAMA Tahun 2025 Secara Online
“Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan mampu menghargai dan merespons keberagaman dalam pendidikan, serta menyiapkan diri menghadapi tantangan pembelajaran modern,” ujarnya.
Selain itu, evaluasi berupa tes diberikan untuk mengukur penguasaan materi, sebagai acuan kesiapan mahasiswa sebelum mengikuti perkuliahan semester awal.
Penguatan Profesionalisme Guru melalui Organisasi dan Etika
Sesi pertama materi disampaikan oleh Prof Dr Isa Anshori MSi dengan topik “Organisasi Profesi Guru dalam Pengembangan Profesionalisme”.
Dalam pemaparannya, Prof Isa menekankan bahwa guru profesional tidak hanya ditentukan oleh kualifikasi pendidikan formal, tetapi juga oleh komitmen terhadap etika, kompetensi pedagogik, dan pengembangan diri berkelanjutan.
Ia menambahkan, “Melalui organisasi profesi seperti PGRI dan forum MGMP, guru dapat meningkatkan kompetensi, memperluas jejaring, serta berkolaborasi untuk memperkuat mutu pendidikan di seluruh Indonesia.”
Prof Isa juga menyoroti pemanfaatan teknologi digital sebagai sarana untuk memperluas akses pelatihan dan memastikan konsistensi kode etik profesi guru. Dengan dukungan kebijakan yang tepat, guru diharapkan dapat mengintegrasikan prinsip profesionalisme ke dalam setiap aspek pembelajaran.
Mahasiswa diajak untuk memahami bahwa profesionalisme guru modern tidak hanya terkait pengetahuan, tetapi juga dengan kemampuan adaptasi terhadap perubahan zaman.
Strategi Adaptasi dan Inovasi Pendidikan di Era Digital
Materi selanjutnya dipaparkan oleh Dr Enik, mengenai “Strategi Adaptasi Guru pada Pendidikan Dasar terhadap Perubahan Teknologi”.
Ia menjelaskan bahwa rendahnya literasi digital, keterbatasan infrastruktur, dan resistensi terhadap perubahan merupakan tantangan utama bagi pendidik. Meski demikian, teknologi menawarkan peluang besar untuk menciptakan pembelajaran interaktif, personal, dan fleksibel.
Dr Enik menegaskan, “Investasi terbaik bagi masa depan pendidikan adalah menyiapkan guru yang melek teknologi, fleksibel, dan siap menjadi fasilitator utama dalam pembelajaran berbasis digital.”
Ia mendorong mahasiswa untuk mengembangkan sikap adaptif, kolaboratif, dan kreatif melalui pelatihan berkelanjutan serta pemanfaatan kecerdasan buatan dalam proses belajar-mengajar.
Selain itu, Dr Vera Firdaus SPsi MM dan Dr Kemil Wachidah MPd memberikan materi pendukung mengenai implementasi program bimbingan dan konseling dalam pendidikan inklusif, serta strategi membangun komitmen humanis pada pendidikan dasar.
Lihat Juga: Mendikdasmen Resmikan PPG dan S2 Pendidikan Dasar di Umsida, Perkuat Komitmen Cetak Guru Profesional
Materi ini diharapkan mampu membekali mahasiswa dengan keterampilan analitis, berpikir kritis, dan kemampuan manajerial yang diperlukan dalam praktik pembelajaran di sekolah dasar.
Dr Enik menambahkan, “Dengan pelaksanaan matrikulasi ini, mahasiswa baru Prodi S2 Pendidikan Dasar Umsida diharapkan memiliki kesamaan persepsi dalam mengikuti mata kuliah selanjutnya. Kegiatan ini menekankan pentingnya profesionalisme, etika, dan inovasi teknologi sebagai fondasi pengembangan kompetensi guru masa depan,” jelasnya.
Dukungan dari narasumber berpengalaman memberikan wawasan nyata yang dapat diterapkan mahasiswa dalam meningkatkan kualitas pendidikan, sekaligus menyiapkan mereka menjadi guru profesional yang adaptif terhadap perkembangan IPTEKS dan berkarakter Islami.
Penulis: Mutafarida