fpip.umsida.ac.id — Rangkaian kegiatan Forum Ta’aruf Mahasiswa Baru (FORTAMA) Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FPIP Umsida) Tahun Akademik 2025/2026 kembali menghadirkan sesi kajian keputrian bersama Ustazah A’yunina.
Kegiatan yang berlangsung pada Jum’at, 26 September 2025 di Aula Nyai Walidah, GKB 7, Kampus 3 Umsida ini tidak hanya diikuti oleh mahasiswi muslim tetapi juga ada mahasiswi non muslim. Kajian ini dibuat khusus untuk mahasiswi, sedangkan untuk mahasiswa melaksanakan sholat Jum’at di Masjid At-Tanwir Kampus 3 Umsida.
Kajian Keputrian ini menjadi wadah penting bagi mahasiswi untuk memahami nilai-nilai keislaman, etika, dan marwah perempuan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui kajian ini, mahasiswi diharapkan dapat menanamkan prinsip-prinsip moral dan integritas yang menjadi fondasi bagi pengembangan diri.
Topik Utama Kajian Keputrian FORTAMA FPIP
Dalam kajian ini, Ustazah A’yunina menekankan bahwa marwah atau kehormatan merupakan fondasi utama bagi perempuan.
Ia menjelaskan, “Marwah, aslinya dari bangsa Arab, berarti kehormatan, harga diri, dan integritas. Ini wajib kita jaga dan pelihara dalam setiap tindakan.”
Lihat Juga: 45 Mahasiswa Baru S2 Pendidikan Dasar Umsida Ikuti FORTAMA Tahun 2025 Secara Online
Mahasiswi diberikan pemahaman bahwa menjaga marwah bukan sekadar formalitas, tetapi bagian dari pembentukan karakter yang berlandaskan agama dan nilai sosial.
Lebih jauh, Ustazah A’yunina menekankan bahwa perempuan memiliki posisi strategis dalam membangun etika di lingkungan keluarga, kampus, maupun masyarakat. Hal ini diilustrasikan melalui pembahasan tentang pentingnya disiplin, kepatuhan terhadap aturan, serta kesadaran dalam menjaga perilaku sehari-hari.
“Setiap individu adalah aset yang berharga. Kita harus menjaga etika dan integritas dalam setiap kesempatan,” tegas Ustazah A’yunina.
Implementasi Iman dan Ibadah dalam Kehidupan Sehari-hari
Selain marwah, kajian ini juga menyoroti penerapan iman dan ibadah, khususnya sholat lima waktu, dalam membentuk karakter mahasiswi.
Ustazah A’yunina menyampaikan, “Sholat lima waktunya harus ajar dan doanya dipahami, karena ini bagian dari tanggung jawab sebagai seorang muslim. Memahami doa dan ibadah sehari-hari akan menuntun kita pada kehidupan yang lebih disiplin dan bermakna.”
Para mahasiswi diajak untuk memahami pentingnya aktivitas sehari-hari, dari interaksi sosial hingga kewajiban ibadah, sebagai bagian dari proses pendidikan karakter.
Ustazah A’yunina memberikan panduan konkret bagaimana mahasiswi dapat menjaga etika, disiplin, dan tanggung jawab dalam kehidupan kampus maupun di lingkungan masyarakat.
Pendidikan Karakter Melalui Praktik Sehari-hari
Kegiatan kajian juga menghadirkan sesi praktik interaktif, di mana mahasiswi belajar menanamkan etika dalam berbagai situasi, seperti berinteraksi dengan teman, mengikuti kegiatan organisasi, maupun menjalankan ibadah.
Ustazah A’yunina menegaskan, “Setiap kesempatan adalah sarana untuk memperkuat karakter. Mulai dari menghormati orang tua, menjaga lingkungan, hingga membangun hubungan yang sehat dengan sesama.”
Lihat Juga: 576 Mahasiswa Ikuti Orientasi PPG Guru Tertentu Tahap 3 Tahun 2025 Secara Hybrid
Selain itu, mahasiswi diajak untuk mengeksplorasi bagaimana nilai keutamaan dapat diterapkan secara konsisten, sehingga tercipta budaya positif yang berdampak jangka panjang. Mahasiswi aktif bertanya dan berdiskusi mengenai strategi menjaga integritas dan etika dalam konteks akademik maupun kehidupan sosial.
Kegiatan diakhiri dengan refleksi bersama, menekankan bahwa pendidikan karakter merupakan perjalanan berkelanjutan yang perlu dipraktikkan setiap hari.
Kegiatan kajian keputrian ini tidak hanya memperkuat pemahaman mahasiswi terhadap nilai-nilai marwah, etika, dan iman, tetapi juga membekali mahasiswi dengan kemampuan untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip tersebut dalam kehidupan kampus dan masyarakat.
Dengan adanya bimbingan langsung dari Ustazah A’yunina, mahasiswi FORTAMA FPIP Umsida Tahun Akademik 2025/2026 diharapkan mampu menjadi pribadi yang berkarakter Islami, berintegritas, dan profesional.
Penulis: Mutafarida