fpip.umsida.ac.id — Sebagai bagian dari pembekalan PLP II tahun 2025, Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan (FPIP) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menghadirkan sesi materi Deep Learning atau Pembelajaran Mendalam yang disampaikan oleh Kaprodi PGSD, Dr Kemil Wachidah SPdI MPd. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 150 mahasiswa semester 6 dari lima program studi pendidikan, yakni Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD), Pendidikan IPA (Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam), Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), dan Pendidikan Teknologi Informasi (PTI), secara daring melalui Zoom Meeting pada Kamis, 7 Agustus 2025.
Deep Learning, Konsep Pembelajaran Bermakna untuk Mahasiswa PLP II
Materi yang disampaikan Dr Kemil menekankan pentingnya pembelajaran mendalam sebagai pendekatan yang membuat proses belajar menjadi bermakna, berkesadaran, dan menyenangkan. “Prinsip pembelajaran mendalam ini adalah agar mahasiswa memahami, bukan hanya mengetahui,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa pengalaman pembelajaran mendalam harus memungkinkan peserta didik menginternalisasi konsep yang dipelajari, sehingga perilaku dan pengetahuan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Lihat Juga: Pelepasan Mahasiswa PLP 1 2025, Mengisi Liburan dengan Kegiatan Bermanfaat
Dr Kemil mencontohkan praktik di kelas tentang penghematan energi. “Jika siswa diajarkan mengenai penghematan listrik di sekolah tetapi tidak diterapkan, maka pembelajaran itu tidak bermakna. Dengan pembelajaran mendalam, siswa memahami dan menerapkan konsep secara sadar,” terangnya. Konsep ini mengajarkan mahasiswa PLP II bagaimana menciptakan sinkronisasi antara pikiran, hati, dan tindakan siswa sehingga pembelajaran lebih efektif.
Selain itu, Dr Kemil menegaskan pentingnya kesadaran siswa. “Siswa harus sadar ketika belajar, sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan. Misalnya, kegiatan yang dilakukan siswa di sekolah akan tetap mereka terapkan di rumah tanpa paksaan, karena sudah menginternalisasi pelajaran tersebut,” imbuhnya.
Implementasi Deep Learning dalam Rencana Pembelajaran
Dalam sesi ini, mahasiswa PLP II juga diarahkan untuk merancang kerangka pembelajaran mendalam yang meliputi praktik pedagogis, model, media, metode, kemitraan, dan pemanfaatan digital. Dr Kemil menjelaskan, “Mahasiswa harus melakukan identifikasi kesiapan murid, menganalisis karakteristik materi, menentukan dimensi profil, serta menyusun tujuan dan desain pembelajaran.”
Lingkungan pembelajaran yang dimaksud tidak terbatas di dalam kelas, tetapi juga bisa di luar ruang kelas maupun secara virtual. Contohnya, ketika belajar tentang sampah organik dan non-organik, mahasiswa dapat membawa siswa untuk observasi di bantaran sungai, kemudian membuat produk pembelajaran berupa poster atau media digital yang dipublikasikan di media sosial. “Pemanfaatan digital tidak hanya saat proses pembelajaran, tapi juga untuk produk pembelajaran yang kreatif,” tegasnya.
Lihat Juga: MBKM Asistensi Mengajar Prodi PTI Umsida, Tingkatkan Keterampilan dan Bawa Kontribusi Nyata
Selain itu, mahasiswa diperkenalkan pada tiga tahap pengalaman pembelajaran, yakni memahami, mengaplikasikan, dan merefleksi. Tahap ini menjadi dasar asesmen di awal, proses, dan akhir pembelajaran, sehingga mahasiswa mampu melihat perkembangan pemahaman siswa secara menyeluruh.
Deep Learning untuk Pengembangan Kompetensi Guru Masa Depan
Dr Kemil menekankan bahwa pembelajaran mendalam menjadi pondasi penting agar mahasiswa PLP II menjadi guru yang adaptif dan profesional. “Dengan menguasai deep learning, mahasiswa dapat menerapkan prinsip belajar yang berkesadaran, bermakna, dan mengembirakan, sekaligus menyesuaikan dengan delapan dimensi profil pelajar yang ditetapkan pemerintah, termasuk kreativitas, kolaborasi, kesehatan, komunikasi, kemandirian, dan penalaran kritis,” jelasnya.
Mahasiswa juga diberikan pemahaman bahwa AI dan digitalisasi menjadi bagian dari proses pembelajaran mendalam. Dengan memanfaatkan teknologi, mahasiswa dapat membuat media interaktif, kuis online, modul ajar, hingga aktivitas refleksi digital. “Mahasiswa PLP II diharapkan mampu menginternalisasi prinsip pembelajaran mendalam dan mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran, sehingga mampu menjadi guru inovatif dan mampu menghadapi tantangan pendidikan di era digital,” pungkas Dr Kemil.
Lihat Juga: Mahasiswa PLP 1 Umsida Kenalkan Pembelajaran Digital Interaktif di Sekolah Pelosok NTT
Melalui sesi ini, FPIP Umsida menegaskan komitmennya untuk mencetak calon guru profesional, kreatif, dan adaptif, yang mampu menerapkan inovasi dalam proses belajar-mengajar serta menginternalisasi pembelajaran bermakna bagi peserta didik.
Penulis: Mutafarida