6 Kunci dalam Islam untuk Menjadi Orang Sukses

fpip.umsida.ac.id – “Untuk menjadi orang sukses, ada enam hal dalam Islam yang dapat diterapkan oleh seluruh umat manusia di muka bumi ini”. Pernyataan ini diungkapkan oleh Dr Muhammad Sholihin Fanani MPSDM, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur (PWM Jatim) dalam kajian kepada dosen dan tenaga kependidikan (tendik) Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FPIP Umsida), Rabu (27/12/2023).

Di Masjid At Tuba Kampus 3 Umsida, Dr Sholihin menegaskan bahwa Islam sebagai solusi setiap permasalahan yang terjadi agar seseorang bisa menjadi orang sukses. Enam hal yang harus dilakukan adalah ikhtiar, berdoa, tawakkal, bersabar, bersyukur dan Ikhlas.

6 kunci menuju sukses menurut Islam

Dalam Islam hal pertama yang perlu dilakukan adalah selalu berikhtiar atau berusaha dengan sungguh-sungguh.

“Saya walaupun liburan saya tidak mau di rumah, karena keluar dari rumah itu adalah membuka pintu rezeki. Karena kata Allah rizki orang itu ditanam di mana dia bekerja, di mana bumi berpijak Allah berikan rizki,” tuturnya.

Karena itu, sambung seorang doktor yang mengajar sekolah dasar ini, jangan berhenti berusaha dengan sungguh-sungguh dengan cara yang baik, jangan dengan cara yang tidak baik, kerana Allah tidak menyukai hal tersebut.

Dr Sholihin juga mengutip kata-kata populer, “tiada usaha yang mengingkari hasil”. Karena itu, ia mengingatkan bahwa Allah itu sesuai dengan prasangka hambanya. Ketika manusia berprasangka baik, Allah akan berikan kebaikan dan sebaliknya.

Kunci sukses yang kedua adalah berdoa. “Setiap pekerjaan berdoalah. Sebelum mengajar, saya selalu berdoa supaya ilmu yang saya ajarkan bisa diterima dengan baik,” katanya.

Ia menceritakan kegiatannya menuju kajian bahwa belum ia ke FPIP Umsida, Dr Sholihin juga berdoa. Semoga tausiah dan ilmu yang disampaikan ini, bisa diterima, dipahami, dan diamalkan oleh dosen karyawan Umsida.

 

“Wong Muhammadiyah iku rodok aras-arasen ndungo tapi pengen sukses,” ujarnya diikuti tawa para dosen dan tendik FPIP Umsida.

Guru SD itu menegaskan bahwa puncak keimanan seseorang itu ketika sedang mendapatkan kegagalan atau ketika datang musibah.

“Nanti kalau hasil kerja kita sukses, Alhamdulillah. Tapi nanti kalaupun gagal, coba tetap ucapkan Alhamdulillah, karena selalu ada, hikmah dibalik kegagalan itu,” terangnya.

Kunci selanjutnya dalam islam adalah tawakkal, berserah diri kepada Allah. Jika sudah berusaha dan sudah berdoa, Allah berjanji akan mencukupinya.

“Makanya kalau urusan rizki kita merasa cukup, Allah akan melebihkan, tapi kalau kita merasa kurang Allah akan menjadikan kita orang yang serba kekurangan,” imbuhnya.

Hal ke-empat adalah sabar. Sholihin mengutip Al quran surat Al Baqoroh ayat 153 yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.”

“Mohon pertolonganlah kamu dengan sabar dan shalat karena Allah bersama dengan orang sabar,” ucapnya menirukan penggalan ayat di atas.

“Sabar itu tidak ada batasnya, jika anda membatasi kesabaran itu, maka anda itu tidak sabar,” terangnya.

“Manusia itu hidup di dunia ini disuruh bersabar tidak disuruh membalas. Semua yang kita lakukan kepada orang lain ada balasannya. Anda menyakiti hati orang lain ada balasannya, dan balasannya orang yang teraniaya itu doanya dikabulkan. Jadi bersabar saja,” sambungnya.

Hal ke-lima adalah bersyukur, mensyukuri apa yang ada. “Syukur itu berbuat sesuatu atau memberi sesuatu minimal mengucapkan Alhamdulillah. Kalau bisa rajin berinfak dan menolong orang, setiap hari infaq dan setiap hari menolong orang,” paparnya.

“Yang punya mobil, siapkan banyak uang receh di mobil kasihkan berikan ke orang-orang yang di jalan itu. Tidak akan pernah habis uang yang kita berikan itu, justru semakin bertambah,” imbuhnya.

Hal ke-enam dan yang terakhir adalah ikhlas, hanya mengharapkan balasan dari Allah. “Lakukan semuanya tanpa mengharapkan apapun dari orang lain, harapkan balasan dari Allah,” katanya.

Sholihin menambahkan teori yang ia terima saat kuliah Psikologi, yaitu sukses tidaknya seseorang itu dipengaruhi oleh cara berpikir, ucapan, tindakan, kebiasaan dan karakter.

“Cara berpikir kita ini akan mempengaruhi ucapan. Ucapan mempengaruhi tindakan. Tindakan mempengaruhi kebiasaan, dan kebiasaan mempengaruhi karakter,” ungkapnya pada jamaah.

“Dan karakter inilah yang akan menjadi takdir dalam hidup kita,” sambungnya.

Kunci sukses terakhir dalam islam, Sholihin mengutip penggalan ayat 11 dalam Al quran surat Ar Rad yang artinya: Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.

“Tidak mengubah sesuatu kamu kecuali kamu sendiri yang mengubah nasibmu,” katanya.

“Dan dari mana kita mengubah nasib kita kalau bukan dari dari cara berpikir?” tanyanya.

“Berpikirlah positif, segala sesuatu lihatlah dari cara berpikir positif, kalau kita melihat segala sesuatu dari kacamata negatif maka semuanya akan menjadi negative,” pungkasnya.

Kunci orang sukses dalam islam ini telah didakwahkan dengan sangat baik. Tentu kunci ini diharapkan mampu diimplementasikan terutama bagi orang-orang islam.

Ditulis Oleh: Dian Rahma Santoso

Sumber Berita : Umsida

Bertita Terkini

ppg
FPIP Ikut Andil Lakukan Bimtek Persiapan Pembukaan Prodi PPG Umsida Tahun 2025
November 21, 2024By
profil Dr. rahmania
Dr. Rahmania, Penerima Penghargaan Top 10 Sinta Score 3-Year FPIP Umsida: Dorong Inovasi dan Kontribusi Nyata untuk Masyarakat
November 19, 2024By
menanggapi ivan sugianto
Dekan FPIP Umsida Soroti Kasus Ivan Sugianto: Pentingnya Pendekatan Kekeluargaan dalam Menyelesaikan Perundungan
November 18, 2024By
FPIP Umsida
FPIP Umsida 2024: Program Studi, Keunggulan, dan Kolaborasi Internasional yang Siapkan Mahasiswa di Era Global
November 15, 2024By
visitasi abdidaya ppk ormawa
Visitasi Abdidaya Tim PPK Ormawa FPIP 2024 Umsida: Berbagi Ide dan Rencana Pengembangan Program
November 14, 2024By
Noly Shofiyah Dosen Berprestasi
Noly Shofiyah, Dosen FPIP Raih Penghargaan Publikasi Ilmiah Award 2023-2024 dengan 3 Kategori
November 13, 2024By
Festival Saung Sinau Penutupan PPK Ormawa Hima IPA
Festival Saung Sinau dan Penutupan PPK Ormawa 2024 HIMA Pendidikan IPA Umsida: Wadah Pendidikan untuk Masyarakat Desa
November 12, 2024By
Dr. Yuli Astutik Ucap Rasa Syukur, Raih Penghargaan Publikasi Ilmiah Award 2023-2024
November 11, 2024By

Prestasi

profil Dr. rahmania
Dr. Rahmania, Penerima Penghargaan Top 10 Sinta Score 3-Year FPIP Umsida: Dorong Inovasi dan Kontribusi Nyata untuk Masyarakat
November 19, 2024By
Noly Shofiyah Dosen Berprestasi
Noly Shofiyah, Dosen FPIP Raih Penghargaan Publikasi Ilmiah Award 2023-2024 dengan 3 Kategori
November 13, 2024By
Dr. Yuli Astutik Ucap Rasa Syukur, Raih Penghargaan Publikasi Ilmiah Award 2023-2024
November 11, 2024By
Uci Maulidia Wati: Wisudawan Berprestasi
Kisah Uci Maulidia Wati: Wisudawan Berprestasi 2024 yang Sukses Menyeimbangkan Kuliah, Organisasi, dan Prestasi Internasional
November 1, 2024By
Rektor Umsida Memberikan Penghargaan kepada Wisudawan Terbaik
Kisah Devi Widyas Putri, Wisudawan Terbaik 2024 dengan Segudang Prestasi
October 29, 2024By

Riset dan Inovasi

Dosen Umsida Kembangkan Teknologi AR Hingga Lolos Riset DRTPM
September 18, 2024By
Libatkan Difabel Dosen Umsida Raih Hibah PDP
September 17, 2024By
Dosen PGSD Umsida Berhasil Raih S3, Atasi Masalah Literasi Siswa
September 10, 2024By