seminar

Seminar Hima PTI, Peran Psikologis untuk Meningkatkan Desain UI/UX

ptik.umsida.ac.id – Himpunan Mahasiswa Pendidikan Teknologi Informasi (Hima PTI) Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan (FPIP) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) sukses menyelenggarakan kegiatan seminar  dengan tema “Mengoptimalkan Pengalaman Pengguna Peran Psikologis dalam Proses Desain UI/UX ” pada Jum’at, 03 Januari  2025. Acara yang berlangsung di Mini Teater GKB 2 Kampus 1 Umsida ini menghadirkan Irwan Alnarus Kaustar S kom M kom Ph D sebagai pembicara utama dalam acara seminar kali ini. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Program Studi PTI, Fitria Nur Hasanah M Pd serta Dosen Prodi PTI Akbar Wiguna M Pd.

Ketua Pelaksana, mengungkapkan rasa puas dan bangganya atas keberhasilan acara ini. “Saya merasa sangat puas dan bangga karena seminar kali ini berjalan lancar dan mencapai tujuannya. Melihat antusiasme peserta dan panitia membuat semua usaha yang telah dilakukan terasa sangat berarti,” ujar Sherly.

Adam, selaku ketua Hima PTI juga mengungkapkan acara ini menjadi momen berharga yang mencerminkan kerja keras panitia dan kolaborasi yang luar biasa dari seluruh tim. Salah satu panitia mengungkapkan rasa bangga dan senang atas keberhasilan acara tersebut. “Saya merasa sangat senang dan bangga melihat kerja keras teman-teman yang akhirnya terbayar dengan megah dan suksesnya seminar ini,” ujarnya

Dalam pemaparannya Irwan, seorang ahli desain UI/UX, membahas pentingnya peran psikologi dalam menciptakan pengalaman pengguna yang optimal. Melalui presentasi interaktif, beliau menyoroti hubungan erat antara UI dan UX serta bagaimana elemen-elemen psikologis dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas produk digital.

UI dan UX, Dua Komponen yang Tak Terpisahkan

seminar

Dalam paparannya, Irwan memulai dengan mendefinisikan secara sederhana apa itu UI (User Interface) dan UX (User Experience). Menurutnya, UI adalah antarmuka visual yang digunakan oleh pengguna, seperti tombol, warna, dan ikon. Sedangkan UX adalah pengalaman emosional dan psikologis yang dirasakan pengguna ketika menggunakan produk digital tersebut.

“UI itu apa yang anda lihat dan gunakan, sedangkan UX adalah apa yang anda rasakan. Keduanya seperti dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan,” jelas Irwan.

Beliau menegaskan bahwa desain UI yang estetis tidak cukup jika UX yang dihasilkan tidak nyaman atau membingungkan. Sebagai contoh, sebuah aplikasi dengan warna dan ikon menarik, tetapi sulit digunakan, justru akan membuat pengguna frustrasi.

“UX itu ibarat landasan untuk UI. Jika landasannya buruk, UI secantik apa pun tidak akan membantu. Keduanya harus selaras untuk memberikan pengalaman terbaik,” lanjutnya.

Psikologi dalam Desain, Menipu Mata untuk Menguntungkan Pengguna

seminar

Dalam sesi kedua, diskusi berfokus pada peran psikologi dalam desain UI/UX. Bapak Irwan menjelaskan bahwa desainer perlu memahami bagaimana otak manusia memproses informasi visual. Salah satu contoh yang ia bahas adalah ilusi Ponzo, sebuah fenomena di mana mata manusia dapat tertipu oleh persepsi panjang garis.

“Mata manusia itu punya batasan. Terkadang, kita melihat sesuatu yang sebenarnya berbeda dari kenyataan. Desainer yang baik memahami ini dan memanfaatkannya untuk menciptakan pengalaman yang lebih baik,” ujarnya.

Beliau juga mengungkapkan bahwa memahami psikologi pengguna dapat membantu mengatasi masalah dalam desain. Sebagai contoh, banyak pengguna merasa bingung ketika sebuah aplikasi memiliki banyak fitur tetapi tata letaknya berantakan. Dengan menggunakan prinsip psikologi seperti Gestalt yang mengutamakan penyusunan elemen visual yang logis desainer dapat membuat antarmuka yang lebih intuitif.

“Jika pengguna bingung, masalahnya ada pada desain, bukan pada mereka. Itulah kenapa penting untuk membuat antarmuka yang mudah dipahami dan tidak membebani otak pengguna,” katanya dengan tegas.

Selain itu, ia juga mengingatkan bahwa desain yang buruk bukan hanya merugikan pengguna tetapi juga bisnis. Produk yang sulit digunakan dapat membuat pengguna beralih ke pesaing, bahkan jika produk itu sebenarnya lebih unggul secara teknis.

Melalui Seminar Belajar Dari Teori ke Praktik

seminar

Sebagai bagian dari diskusi, Bapak Irwan berbagi pengalaman nyata dalam menerapkan prinsip-prinsip UI/UX. Salah satu cerita yang ia sampaikan adalah saat dirinya membantu mendesain ulang pintu kampus Umsida.

“Awalnya, pintu yang digunakan berbahan kayu biasa, dan banyak mahasiswa mengeluh karena terasa kurang nyaman. Saya mengusulkan desain baru yang lebih modern dan ergonomis. Hasilnya, banyak pengguna merasa lebih nyaman dan puas,” kenangnya.

Beliau jjuga menjelaskan pentingnya melakukan pengujian langsung kepada pengguna sebelum merilis produk akhir. “Pengujian itu penting. Jangan hanya mengandalkan asumsi. Pengguna adalah hakim terbaik untuk desain Anda,” tegasnya.

 

Penulis : Anggita

Editor   : Mutafarida

 

 

 

 

Bertita Terkini

bahasa Inggris
Umsida Gelar Praktik Lapangan: Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Asah Keterampilan Tour Guiding di Yogyakarta
November 26, 2025By
Program P2MW
Wisudawan 2025 Qurrota A`Yunin: Mahasiswa PGPAUD yang Berhasil Menjadi Wirausahawan Muda Melalui Program P2MW
November 25, 2025By
Udeng Pacul
Udeng Pacul Gowang Ecoprint Mengantar Ira Raih Prestasi Wisuda Umsida 2025
November 24, 2025By
Alfzehra
Alfzehra Muhammad Cajuizi Juara Kanjuruhan Fighter Competition 2 yang Menginspirasi
November 22, 2025By
peer teaching
Pelatihan Koding KA In 2 2025 Berlanjut di Umsida, Peserta Rampungkan Materi Peer Teaching
November 21, 2025By
EAGI Kazakhstan
Outbond Student EAGI Kazakhstan Perkuat Mobilitas Internasional Mahasiswa PBI Umsida
November 20, 2025By
kegiatan sosialisasi
Kegiatan Sosialisasi Program Les Gratis untuk Anak-anak Wilayah Buduran, Meningkatkan Akses Pendidikan
November 19, 2025By
ipk tinggi
Wisudawan IPK Tertinggi Fitri Mar’atus Sholihah Lulus Cepat dengan Predikat Cumlaude 3,96
November 18, 2025By

Prestasi

Program P2MW
Wisudawan 2025 Qurrota A`Yunin: Mahasiswa PGPAUD yang Berhasil Menjadi Wirausahawan Muda Melalui Program P2MW
November 25, 2025By
Udeng Pacul
Udeng Pacul Gowang Ecoprint Mengantar Ira Raih Prestasi Wisuda Umsida 2025
November 24, 2025By
Alfzehra
Alfzehra Muhammad Cajuizi Juara Kanjuruhan Fighter Competition 2 yang Menginspirasi
November 22, 2025By
ipk tinggi
Wisudawan IPK Tertinggi Fitri Mar’atus Sholihah Lulus Cepat dengan Predikat Cumlaude 3,96
November 18, 2025By
nabilla maulidia sari
Nabilla Maulidia Sari Mahasiswa FPIP Umsida 2025 Raih Prestasi Olahraga Bukti Konsistensi dan Semangat Juang
November 3, 2025By

Riset dan Inovasi

Psikologi Al-Fatihah
Pelatihan Psikologi Al-Fatihah oleh Tim Dosen Psikologi Umsida, Tingkatkan Layanan Guru BK SMA Muhammadiyah 3 Tulangan Sidoarjo
August 20, 2025By
buku
Dosen PG Paud Ciptakan Buku Ajar, Musik Mampu Tingkatkan Kecerdasan Anak Usia Dini
February 5, 2025By
literasi
Wisata Literasi Virtual Reality (VR) Ramah Difabel Hadir sebagai Inovasi dari PTI Umsida
January 7, 2025By