prof mu'ti

Prof Mu’ti Hadiri Dies Natalis FPIP Umsida ke-20, Bahas Strategi Peningkatan Kualitas Guru Nasional

fpip.umsida.ac.id – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia (Mendikdasmen RI), Prof Abdul Mu’ti MEd menjadi keynote speaker dalam acara Dies Natalis ke-20 Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FPIP Umsida) pada Sabtu, (10/05/2025) di Kampus 3.

Lihat juga: Gaji Guru Naik Mulai Tahun 2025, Ini Kata Dosen Umsida

Dalam kesempatan ini, Prof Mu’ti membahas tentang Kebijakan Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah di Indonesia.

Ia menyampaikan arah kebijakan pendidikan nasional yang menitikberatkan pada pemerataan akses dan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

Mewujudkan Pendidikan Inklusif dan Berkualitas Melalui Visi Konstitusional

Prof Mu’ti menegaskan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945 dan UU No 20 tahun 2003 tentang amanat konstitusi yang menurutnya tidak ringan

“Pada pembukaan UUD alenia empat disebut bahwa tujuan didirikannya negara adalah untuk memajukan kesejahteraan umum dan  mencerdaskan kehidupan bangsa. Di situ Juga disebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan atau pengajaran,” terangnya.

Sedangkan pada UU nomor 20 tahun 2003, menjelaskan secara eksplisit bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang bermutu.

Kedua landasan itulah yang menjadi referensi Mendikdasmen 2025-2029 untuk mendukung visi pendidikan dasar dan menengah.

Menurutnya, pendidikan memiliki dua dimensi, yaitu education for all dan education for higher education,” jelas Prof Mu’ti.

Education for all bertujuan untuk memastikan semua orang mendapatkan akses ke pendidikan dasar dan menengah yang berkualitas.

Sedangkan higher education berfokus pada pengembangan pengetahuan dan keterampilan spesifik untuk berbagai bidang profesional.

“Ini tak selalu mudah karena saat ini masih banyak anak-anak yang belum mendapatkan pendidikan yang layak karena banyak faktor,” kata menteri sekaligus Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah itu.

Prof Mu’ti juga menekankan pentingnya membentuk pendidikan yang aksesibel dan fleksibel. Menurutnya, siswa harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang fleksibel, dimana dan kapan saja.

Menurutnya, pendidikan tak terbatas hanya pendidikan formal, tapi juga non formal.

Untuk mewujudkan visi pendidikan tersebut, ia menyatakan bahwa kehadiran guru profesional sangatlah diperlukan sebagai kunci keberhasilan dan agen peradaban.

“Di tangan guru lah terletak nasib dan masa depan bangsa,” tergasnya.

Peran Strategis Guru di Era Digital dan Tantangan Deep Learning

prof mu'ti

Dalam era kecanggihan teknologi dan kemajuan Artificial Intelligence (AI), Prof Mu’ti mengingatkan pentingnya peran guru dalam memastikan kualitas informasi dan proses pembelajaran yang bermakna.

Ia menyebut bahwa meskipun AI dapat menyajikan data dan informasi, namun belum tentu akurat dan tidak mampu menyentuh kedalaman makna pembelajaran.

Lihat Juga :  Yudisium FPIP 2024, Dekan Sebut Acara Ini Tak Hanya Sekedar Seremonial

“Semua data atau informasi itu deep level information dan yang menjadi fokus baru kementerian yakni deep learning,” ungkap Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah itu.

Oleh karenanya, imbuh Prof Mu’ti, guru tetap memegang peran penting dan tidak bisa digantikan oleh teknologi.

“Teknologi tidak akan berdampak pada pembelajaran kalau guru tidak mampu menguasai teknologi,” tambahnya.

Ia menyebutkan bahwa makna kata guru sebagai fasilitator harus diperluas.

“Guru tidak cukup hanya menjadi fasilitator, tetapi juga harus tahu style of learning dan style of thinking siswa,” jelasnya.

Ia berkata bahwa ada empat kompetensi penting yang harus dimiliki guru, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial, dan kompetensi moral.

Menurutnya, guru harus bisa menerapkan makna “digugu dan ditiru”. Karena hanya cara berjalan dan berbicara saja, akan ditiru. Teknologi yang canggih tidak akan berdampak jika guru tidak menguasai teknologinya.

Ia berkata, “Di era sekarang, guru tak cukup menjadi fasilitator, mereka harus bisa menjadi mentor yang menjadi tempat siswa menumpahkan suka dukanya.”

Lima Kebijakan Prioritas Prof Mu’ti untuk Meningkatkan Kualitas dan Peran Guru Nasional

prof mu'ti

Langkah yang diambil Prof Mu’ti untuk mewujudkan visi pendidikan yang bermutu di masa pemerintahannya adalah memprioritaskan guru.

Ia memaparkan lima kebijakan utama yang telah disiapkan untuk mendukung guru sebagai ujung tombak pendidikan.

Pertama, meningkatkan kesejahteraan guru melalui tunjangan sertifikasi.

Kedua, merombak sistem pelaporan kinerja  guru. Sebelumnya, ia mendapat laporan ada penundaan laporan karena beberapa hal. Saat ini, laporan cukup disampaikan kepala sekolah setiap tahun agar guru tidak terjebak dalam pekerjaan administratif.

Ketiga, guru ASN baik PNS maupun PPPK dapat ditugaskan di sekolah swasta untuk pemerataan tenaga pendidik.

Keempat, memberikan satu hari bagi guru untuk belajar, sesuai dengan peraturan menteri dan Perpres yang berlaku.

Kelima, bantuan biaya pendidikan maksimal Rp3 juta per semester bagi guru yang belum lulus D4 atau S1, yang hingga saat ini telah dimanfaatkan oleh sekitar 12.000 guru.

Prof Mu’ti juga menambahkan bahwa guru ke depan akan dibekali peran sebagai konselor. Saat ini Kementerian tengah menyiapkan program agar semua guru memiliki peran sebagai konselor.

Nantinya, guru diharapkan mampu berkomunikasi tidak hanya dengan siswa, tapi juga dengan orang tua dan masyarakat.

Lihat juga: Di Acara Konsolidasi Pimpinan, Prof Mu’ti Bahas Relasi Buya Hamka, Bung Karno, dan Muhammadiyah

“Insya Allah, dengan cara seperti itu guru akan meningkat kualitasnya. Dan jika kualitas guru meningkat, mudah-mudahan kualitas pembelajaran juga akan meningkat,” pungkasnya.

 

Penulis: Romadhona S.

Editor: Mutafarida

 

Bertita Terkini

Mahasiswa S2
Mahasiswa S2 UNIPA Rampungkan Magang di FPIP Umsida, Bawa Semangat Kolaborasi Pendidikan
May 13, 2025By
FPIP
Mahasiswa FPIP Umsida Jelajahi Dunia Pendidikan Internasional dalam Program Student Mobility di Universiti Malaya
May 12, 2025By
PPG
Mendikdasmen Resmikan PPG dan S2 Pendidikan Dasar di Umsida, Perkuat Komitmen Cetak Guru Profesional
May 10, 2025By
Vidya Mandarani
Vidya Mandarani Raih Penghargaan Abdimas Terbaik: Kolaborasi Budaya, Teknologi, dan Pemberdayaan Masyarakat
May 9, 2025By
workshop
Workshop PTI Umsida Tumbuhkan Semangat Mahasiswa Ciptakan Produk Digital Inovatif
May 8, 2025By
budaya
Perkuat Wawasan Global, Budaya, dan Kemajuan Modern melalui FPIP International Student Outbond Mobility Program
May 7, 2025By
FPIP
FPIP Umsida Gelar Seminar Nasional dan Call for Paper, Sekaligus Launching Program S2 Dikdas dan PPG
May 6, 2025By
FPIP
FPIP Umsida Jalin Kerja Sama dengan SIKL Melalui Kunjungan Silaturahmi
May 5, 2025By

Prestasi

Peneliti Terbaik
Penghargaan Peneliti Terbaik Berhasil Diraih Oleh Dosen FPIP Umsida, Dr Rahmania Sri Untari
April 23, 2025By
pendidikan
Mengoptimalkan Pendidikan di Era Digital: Studi Doktoral Dr. Ermawati Zulikhatin Nuroh dalam Meningkatkan Literasi Digital 
April 21, 2025By
PSPB
PSPB Umsida Raih Penghargaan Pusat Studi Terbaik: Inovasi dan Kolaborasi untuk Maju Bersama
April 17, 2025By
Program MBKM
Program MBKM Asistensi Mengajar: Pengalaman Berharga bagi Mahasiswa Prodi Pendidikan IPA Umsida
April 8, 2025By
alumni
Alumni PGSD Umsida Raih Dua Beasiswa Kemdikbud, Kini Lanjut Studi S3 di UNESA
March 5, 2025By

Riset dan Inovasi

buku
Dosen PG Paud Ciptakan Buku Ajar, Musik Mampu Tingkatkan Kecerdasan Anak Usia Dini
February 5, 2025By
literasi
Wisata Literasi Virtual Reality (VR) Ramah Difabel Hadir sebagai Inovasi dari PTI Umsida
January 7, 2025By
buku ajar
Dosen FPIP Umsida Buat Buku Ajar untuk Solusi Pendidikan Literasi di Kelas Awal
December 13, 2024By