fpip.umsida.ac.id – Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan (FPIP) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) resmi menutup rangkaian SDD Character Building dalam Pelatihan Pendidikan Inklusi di SLB Negeri Gedangan pada Kamis, 13 Februari 2025.
Setelah dua minggu penuh dengan serangkaian pelatihan yang terbagi dalam dua gelombang, kegiatan ini mencapai puncaknya dengan sesi refleksi dan apresiasi terhadap pengalaman yang telah diperoleh. Dalam penutupan ini, mahasiswa tidak hanya merefleksikan pembelajaran yang telah dilakukan tetapi juga menyaksikan langsung potensi luar biasa dari anak-anak berkebutuhan khusus melalui berbagai pertunjukan yang menginspirasi.
Refleksi Pembelajaran Inklusi dan Kunjungan Fasilitas
Sebagai bagian dari kegiatan character building, mahasiswa Umsida mendapatkan kesempatan untuk merasakan langsung atmosfer pembelajaran di sekolah inklusif. Mereka telah melakukan praktik lapangan, termasuk menganalisis kebutuhan anak berkebutuhan khusus (ABK), menyusun bahan ajar yang sesuai, hingga menyusun Planning Matrix, Program Pendidikan Individual (PPI), dan Modifikasi Kurikulum.
Selama di SLB Negeri Gedangan, mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk melakukan room tour ke berbagai fasilitas yang mendukung pembelajaran bagi ABK, antara lain:
- Ruang sumber untuk anak autis dan cerebral palsy
- Ruang multimedia untuk metode pembelajaran berbasis teknologi
- Ruang jahit dan vokasi handcraft sebagai bekal keterampilan siswa
- Ruang tunanetra dan tunarungu dengan alat bantu khusus
- Vokasi massage, salon, dan laundry sebagai bentuk kemandirian anak didik
Ajeng, salah satu peserta pelatihan, mengungkapkan kesannya setelah menjelajahi fasilitas sekolah. “SLB Negeri Gedangan memiliki fasilitas yang sangat lengkap dan mendukung perkembangan anak-anak berkebutuhan khusus. Ini benar-benar sekolah luar biasa percontohan yang bisa menjadi model bagi pendidikan inklusi di Indonesia,” ungkapnya.
Pertunjukan Inspiratif dan Pesan dari Kepala SLB
Acara penutupan semakin berkesan dengan berbagai pertunjukan dari siswa SLB Negeri Gedangan. Mereka menampilkan permainan angklung, tarian Bale Ganjer, nyanyian, hingga hafalan Al-Qur’an yang membuat suasana semakin hangat dan penuh inspirasi. Setiap tampilan mencerminkan betapa luar biasanya potensi yang dimiliki anak-anak berkebutuhan khusus jika diberikan ruang untuk berkembang.
Dalam sesi penutupan, kepala SLB Negeri Gedangan, Miseri Mpd, menyampaikan harapannya agar pengalaman mahasiswa Umsida selama pelatihan ini dapat memberikan dampak positif, tidak hanya bagi mereka sendiri tetapi juga bagi masyarakat luas. “Saya berharap ilmu dan pengalaman yang didapatkan di sini bisa terus dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan. SLB Negeri Gedangan selalu terbuka bagi siapa pun yang ingin belajar dan memahami dunia pendidikan inklusi,” katanya.
Ketua Program Studi PGSD Umsida, Dr Kemil Wachidah Mpd, juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam pelatihan ini. “Alhamdulillah, kita mendapatkan banyak ilmu baru di sini. Yang paling penting dari pengalaman ini adalah bagaimana kita belajar untuk lebih memahami dunia di luar perspektif kita yang selama ini kita anggap normal. Ini bukan sekadar tentang mengajar, tapi juga bagaimana kita belajar dari anak-anak luar biasa ini,” ujarnya.
Penutupan Kesan dan Pesan dari Mahasiswa PGSD Umsida
Beberapa mahasiswa peserta pelatihan ini membagikan refleksi pribadinya setelah mengikuti pelatihan ini. “Saya sangat bersyukur mendapatkan kesempatan untuk belajar langsung di SLB Negeri Gedangan. Saya belajar banyak hal, tidak hanya dari bapak dan ibu guru, tetapi juga dari anak-anak yang luar biasa. Ini adalah pengalaman yang akan selalu saya kenang dan menjadi bekal saya sebagai calon pendidik,” ungkap Adin yang merupakan salah satu peserta pada gelombang 1.
Selain itu, pada gelombang 2 Alif dan Tyas yang juga merupakan peserta pelatihan mengunkapkan kesan dan pesannya.
“Senang sekali rasanya bisa diberikan kesempatan untuk sama-sama belajar. Kegiatan pelatihan ini sangat menyenangkan dan diharapkan kedepannya akan terus ada,” ujar Tyas.
Dengan berakhirnya SDD Character Building dalam Pelatihan Pendidikan Inklusi ini, Umsida semakin menegaskan perannya dalam menyiapkan calon pendidik yang peduli dan kompeten dalam pendidikan inklusi. Diharapkan, mahasiswa yang telah mengikuti pelatihan ini dapat menjadi agen perubahan dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan mendukung semua anak untuk berkembang sesuai potensinya.
Penulis: Mutafarida