frustasi

Ingatkan Pentingnya Kasih Sayang dalam Keluarga, Wakil Dekan FPIP Soroti Kasus Anak Bunuh Ayah dan Nenek

fpip.umsida.ac.id – Peristiwa tragis di Perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, di mana seorang remaja berusia 14 tahun membunuh ayah dan neneknya, menjadi sorotan publik. Kasus ini memicu diskusi tentang pentingnya pola asuh dan adanya kasih sayang dalam keluarga. Wakil Dekan Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan (FPIP) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Dr Eko Hardi Ansyah MPsi Psikolog, memberikan pandangannya terkait peran kasih sayang dalam membentuk karakter anak.

Kasus Tragis yang Mengguncang Publik

kasih sayang

Kasus ini bermula ketika remaja tersebut menusuk ayah dan neneknya hingga tewas di lantai dasar rumah. Ia bahkan berusaha membunuh ibunya, yang berhasil melarikan diri dengan luka serius. Sang ibu dikejar oleh pelaku sambil membawa pisau berlumur darah hingga akhirnya diamankan oleh pihak keamanan perumahan.

Menanggapi kasus ini, Dr Eko menyatakan bahwa pola asuh yang kurang kasih sayang dapat menjadi pemicu tindakan agresif. “Kasih sayang dalam keluarga adalah landasan utama pembentukan karakter anak,” tegasnya.

Pentingnya Pola Asuh yang Penuh Kasih Sayang

Dr Eko menjelaskan bahwa kasih sayang dalam keluarga, sebagaimana diajarkan dalam Al Quran, berperan penting dalam membentuk sifat Ar-Rahman dan Ar-Rahim pada anak. “Orang tua harus menjadi teladan kasih sayang agar anak memahami pentingnya sifat tersebut,” ujarnya.

Menurutnya, pola asuh yang seimbang adalah kunci. Tidak boros dalam memanjakan anak, tetapi juga tidak kikir atau otoriter. Selain itu, komunikasi yang baik sangat penting. “Cara berbicara orang tua kepada anak harus mencerminkan kasih sayang, tanpa merendahkan atau menyakiti perasaan anak,” imbuhnya.

Penyebab Tindakan Agresif pada Anak

kasih sayang

Dr Eko juga mengulas faktor-faktor yang mendorong perilaku agresif seperti kasus ini. Menurutnya, pola pikir yang keliru dan distorsi berpikir dapat menjadi penyebab utama. “Anak yang merasa kurang kasih sayang cenderung menyalahkan kondisi eksternal, termasuk dirinya sendiri,” jelasnya.

Distorsi berpikir ini bisa berkembang dari pengalaman buruk yang berulang, sehingga anak meyakini bahwa ia tidak dicintai oleh orang tua maupun Tuhan. Keyakinan ini dapat memunculkan kebencian yang mendorong tindakan agresif. “Rasa benci tersebut bisa diperparah dengan bisikan halusinasi akibat tekanan batin yang kuat,” ujarnya.

Ia juga menyoroti peran media digital dalam membentuk perilaku anak. Saat ini, anak-anak mendapatkan banyak informasi dari gadget, termasuk cara melakukan tindakan agresif. “Jika tindakan seperti ini dilakukan dengan niat, maka perilaku tersebut sudah dipelajari sebelumnya,” tegasnya.

Membangun Karakter Anak dengan Tiga Aspek Utama

Untuk mencegah terjadinya kasus serupa, Dr Eko menekankan pentingnya membangun karakter anak melalui tiga aspek utama: Tuhan, diri sendiri, dan lingkungan.

  1. Belajar Tentang Tuhan: Anak perlu memahami konsep ketuhanan agar memiliki keyakinan yang kuat untuk bertahan dalam situasi sulit.
  2. Belajar Tentang Diri Sendiri: Anak harus mampu mengendalikan diri dan mengoptimalkan potensi yang dimilikinya.
  3. Belajar Tentang Lingkungan: Anak perlu memiliki pandangan positif terhadap lingkungan agar dapat beradaptasi dan menghadapi tantangan dengan baik.

“Tiga aspek ini akan membentuk konstruksi kognitif anak. Dengan belajar tentang Tuhan, anak akan memiliki motivasi; dengan belajar tentang diri, anak akan mampu mengoptimalkan potensi; dan dengan belajar tentang lingkungan, anak akan mampu beradaptasi,” jelas Dr Eko.

Peran Orang Tua dalam Kasih Sayang

Kasus ini menjadi pengingat pentingnya kasih sayang dalam keluarga sebagai fondasi pembentukan karakter anak. Dr Eko mengajak orang tua untuk lebih bijaksana dalam pola asuh, menciptakan lingkungan yang penuh cinta, dan membangun komunikasi yang sehat. “Dengan pola asuh yang penuh kasih sayang, anak akan tumbuh menjadi individu yang mampu mengendalikan diri dan memiliki empati terhadap orang lain,” tutupnya.

 

Sumber: https://umsida.ac.id/kasus-anak-bunuh-ayah-dan-nenek-ini-kata-dosen-umsida/

Bertita Terkini

kkn
KKN Kemitraan Internasional Mengantarkan Tiga Mahasiswa PGSD Umsida Menjadi Duta Pendidikan Global di Malaysia
December 1, 2025By
Speech Contest
Wisudawan Masliha Alfiatul Raih Juara 3 Speech Contest Nasional Language Fest 2022
November 29, 2025By
pengasuhan
Fenomena Fatherless di Indonesia: Dampak Ketidakhadiran Ayah dalam Pengasuhan dan Solusi Pencegahan
November 28, 2025By
mahasiswa
Mahasiswa Kuliah Sambil Bekerja, Salsabila Buktikan Bisa Jadi Wisudawan Berprestasi
November 27, 2025By
bahasa Inggris
Umsida Gelar Praktik Lapangan: Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Asah Keterampilan Tour Guiding di Yogyakarta
November 26, 2025By
Program P2MW
Wisudawan 2025 Qurrota A`Yunin: Mahasiswa PGPAUD yang Berhasil Menjadi Wirausahawan Muda Melalui Program P2MW
November 25, 2025By
Udeng Pacul
Udeng Pacul Gowang Ecoprint Mengantar Ira Raih Prestasi Wisuda Umsida 2025
November 24, 2025By
Alfzehra
Alfzehra Muhammad Cajuizi Juara Kanjuruhan Fighter Competition 2 yang Menginspirasi
November 22, 2025By

Prestasi

Speech Contest
Wisudawan Masliha Alfiatul Raih Juara 3 Speech Contest Nasional Language Fest 2022
November 29, 2025By
mahasiswa
Mahasiswa Kuliah Sambil Bekerja, Salsabila Buktikan Bisa Jadi Wisudawan Berprestasi
November 27, 2025By
Program P2MW
Wisudawan 2025 Qurrota A`Yunin: Mahasiswa PGPAUD yang Berhasil Menjadi Wirausahawan Muda Melalui Program P2MW
November 25, 2025By
Udeng Pacul
Udeng Pacul Gowang Ecoprint Mengantar Ira Raih Prestasi Wisuda Umsida 2025
November 24, 2025By
Alfzehra
Alfzehra Muhammad Cajuizi Juara Kanjuruhan Fighter Competition 2 yang Menginspirasi
November 22, 2025By

Riset dan Inovasi

Psikologi Al-Fatihah
Pelatihan Psikologi Al-Fatihah oleh Tim Dosen Psikologi Umsida, Tingkatkan Layanan Guru BK SMA Muhammadiyah 3 Tulangan Sidoarjo
August 20, 2025By
buku
Dosen PG Paud Ciptakan Buku Ajar, Musik Mampu Tingkatkan Kecerdasan Anak Usia Dini
February 5, 2025By
literasi
Wisata Literasi Virtual Reality (VR) Ramah Difabel Hadir sebagai Inovasi dari PTI Umsida
January 7, 2025By