fpip.umsida.ac.id — Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan (FPIP) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) resmi membuka pelatihan koding dan kecerdasan artifisial (KA) untuk guru-guru SMP dan SMA/SMK di wilayah Sidoarjo.
Kegiatan berlangsung pada hari Senin (14/7/2025) di Aula KH Mas Mansyur, Kampus 1 Umsida, dan dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo Dr Tirto Adi MPd, Rektor Umsida Dr Hidayatullah MSi, Dekan FPIP Dr Septi Budi Sartika MPd, serta fasilitator pelatihan, yaitu 5 dosen Program Studi (Prodi) Pendidikan Teknologi Informasi (PTI) dan 3 dosen Prodi Informatika.
144 Sekolah Siap Ikuti Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial
Sebanyak 144 sekolah dari jenjang SMP dan SMA/SMK ikut serta dalam pelatihan tahap pertama ini. Ketua pelaksana Pelatihan ini, Fitria Nur Hasanah MPd, menjelaskan bahwa peserta terdiri atas 70 guru SMP dan 74 guru SMA/SMK.
“Kami diamanahi sebagai fasilitator untuk 144 sekolah yang telah mendaftar. Pelatihan ini akan berlangsung dalam tiga tahap: IN-1 selama 5 hari, ON selama 8 jam pelajaran, dan IN-2 selama 16 jam pelajaran,” jelasnya.
Lihat Juga: Kolaborasi FPIP dan FBHIS Umsida Bersama WIJABA, Buka Peluang Karir Lewat Magang dan Pendidikan
Peserta akan terbagi dalam empat kelas berdasarkan jenjang dan level pelatihan, yakni dua kelas untuk guru Pendidikan Dasar (Dikdas) — SMP dan dua kelas untuk guru Pendidikan Menengah (Dikmen) — SMA/SMK. Setelah pembukaan, seluruh guru akan mengikuti sesi pelatihan di kelas masing-masing. Fitria juga menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh dari Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten Sidoarjo, yang turut berperan memastikan kelancaran program.
“Bapak Ibu, kegiatan ini juga mendapat dukungan yang penuh dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Sidoarjo dan juga Dinas Pendidikan Sidoarjo. Harapannya semoga kegiatan ini nanti akan berjalan dengan lancar sampai 5 hari ke depan dan mendapatkan berkah untuk kita semua,” tutupnya.
Memasuki Era Koding dan Kecerdasan Buatan, Pentingnya Guru Ikuti Pelatihan yang Mendukung
Dalam sambutannya, Rektor Umsida, Dr Hidayatullah MSi, menegaskan pentingnya pelatihan ini sebagai bagian dari upaya memenuhi tuntutan zaman. Menurutnya, penguatan kapasitas guru dalam bidang koding dan kecerdasan buatan merupakan bagian dari kebijakan Kemendikdasmen yang wajib direspons lembaga pendidikan.
“Anak-anak kita hidup di era koding dan kecerdasan buatan, maka tugas kita adalah memberikan pendidikan yang relevan sesuai zamannya. Ini sebabnya guru harus diberikan pelatihan terlebih dahulu. Kami bersyukur Umsida dapat mengambil peran ini,” terangnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa program ini terselenggara melalui kolaborasi antara FPIP dan FST Umsida. Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan menghadirkan Prodi PTI, sementara FST menghadirkan Prodi Informatika sebagai penopang keahlian teknis. “Semoga melalui kolaborasi ini, manfaat besar dapat diberikan kepada Bapak-Ibu guru, dan pada akhirnya, bagi peningkatan mutu pendidikan anak-anak kita,” imbuhnya.
Guru Tetap Faktor Kunci Utama di Era Teknologi yang Semakin Maju
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo, Dr Tirto Adi MPd, dalam sambutan pembukaannya menyoroti tantangan revolusi industri 4.0 yang telah mengubah banyak profesi. Ia menekankan bahwa teknologi hanyalah alat, sementara manusia tetap menjadi pengendali utama.
“Peran guru tidak akan pernah tergantikan oleh teknologi. Guru tetap menjadi kunci pembentuk akal, hati, dan karakter peserta didik. Karena itu, guru harus beradaptasi dengan cara berpikir baru dan membimbing anak-anak untuk tetap kritis dalam menyaring informasi,” ujarnya.
Lihat Juga: Yudisium I 2025 FPIP Umsida: 191 Lulusan Siap Menghadapi Dunia Profesional dengan Semangat Baru
Lebih jauh, Dr Tirto menjelaskan bahwa Dinas Pendidikan Sidoarjo telah menyiapkan kebijakan pendukung, termasuk skema pembiayaan dari dana BOS kinerja maupun BOS daerah. Ia mengimbau para guru yang terpilih mengikuti pelatihan ini untuk membagikan ilmunya kepada rekan guru lain, salah satunya melalui forum MGMP.
“Semua guru bertanggung jawab atas perkembangan olah pikir, olah rasa, dan olah raga peserta didik. Guru harus menjadi pribadi yang bertanggung jawab, inovatif, dan memiliki visi jauh ke depan,” pesannya.
Di akhir sambutannya, Dr Tirto mendorong seluruh sekolah untuk terus menciptakan satu inovasi baru setiap tahunnya. “Mari kita menjadi guru yang bertanggung jawab, inovatif, dan visioner, agar kita tidak hanya mengikuti zaman, tetapi ikut membentuk masa depan pendidikan,” pungkasnya.
Penulis: Mutafarida