Pentingnya Literasi Digital dalam Mempersiapkan Guru di Era Digital
Melanjutkan pendidikan doktoral bukanlah hal yang mudah, namun bagi Dr. Ermawati, ini merupakan pilihan yang dilandasi oleh tekad untuk terus berkembang. “Motivasi utama saya untuk melanjutkan studi doktoral adalah untuk memperdalam pengetahuan tentang integrasi teknologi dalam pendidikan, khususnya dalam konteks pengembangan literasi digital di kalangan calon guru,” ungkap Dr Ermawati.
Sebagai seorang dosen, Dr Ermawati menyadari bahwa di era digital ini, kemampuan literasi teknologi menjadi sangat penting, terutama bagi guru yang nantinya akan mendidik generasi penerus bangsa. Melalui studi doktoralnya, ia berharap bisa mengimplementasikan ilmu yang didapat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Umsida dan pendidikan Indonesia pada umumnya.
Sebagai seorang pengajar di Program Studi PGSD Umsida, Dr Ermawati merasa penting untuk mempersiapkan mahasiswa agar siap menghadapi tuntutan dunia pendidikan yang serba digital. “Teknologi memiliki peran besar dalam dunia pendidikan, terutama dalam mendukung proses belajar mengajar yang lebih efektif dan menyenangkan. Oleh karena itu, mahasiswa harus dibekali dengan kemampuan digital yang mumpuni,” jelasnya.
Dengan demikian, Dr Ermawati berkomitmen untuk mengintegrasikan literasi digital dan teknologi dalam pembelajaran di kelas, salah satunya dengan menggunakan digital storytelling. Metode ini, menurutnya, sangat efektif dalam meningkatkan keterampilan literasi digital mahasiswa serta memotivasi mereka untuk lebih kreatif dalam belajar.
Menghadapi Tantangan Manajemen Waktu dan Tekanan Akademik
Meskipun memiliki semangat yang besar, perjalanan Dr Ermawati dalam menyelesaikan studi doktoralnya tidaklah mudah. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi adalah manajemen waktu. “Tantangan terbesar saya selama studi doktoral adalah manajemen waktu yang sangat terbatas, terutama ketika saya harus menyelesaikan disertasi dan artikel digital internasional sambil merawat ayah saya yang sakit,” jelas Dr Ermawati.
Namun, dengan dukungan dari keluarga, teman, dan kolega di kampus, Dr Ermawati mampu melewati semua kesulitan tersebut. “Dukungan dari suami saya yang selalu memberikan dorongan moral dan membantu membagi tugas di rumah sangat membantu saya untuk tetap fokus pada studi saya. Tanpa dukungan tersebut, saya tidak tahu apakah bisa menyelesaikan studi ini dengan baik,” ungkapnya.
Selain itu, tantangan lain yang dihadapi Dr Ermawati adalah tekanan dari tuntutan akademik. Ia harus mampu mengelola waktu dengan baik, baik untuk menyelesaikan tugas akademik maupun untuk melaksanakan kewajiban lainnya sebagai dosen di Umsida. Meski demikian, Dr Ermawati melihat semua tantangan tersebut sebagai peluang untuk tumbuh dan berkembang.
“Tantangan-tantangan ini membuat saya lebih matang dalam mengelola waktu dan lebih bijak dalam menghadapi tekanan. Saya belajar untuk tidak hanya fokus pada hasil, tetapi juga menikmati setiap proses yang saya jalani,” tuturnya.
Pengembangan Kurikulum Berbasis Teknologi untuk Pendidikan Guru
Dengan berakhirnya studi doktoralnya, Dr Ermawati tidak hanya merasakan kepuasan pribadi, tetapi juga merencanakan untuk mengimplementasikan ilmu yang didapat dalam pengajaran di Program Studi PGSD Umsida. “Saya berencana untuk mengintegrasikan digital storytelling dalam pembelajaran, dengan harapan mahasiswa dapat lebih termotivasi untuk mengasah keterampilan literasi digital mereka,” ungkap Dr Ermawati. Selain itu, ia juga berencana untuk memberikan kontribusi lebih dalam pengembangan kebijakan pendidikan yang berkaitan dengan literasi digital dan integrasi teknologi dalam pembelajaran.
“Studi doktoral ini tidak hanya memperkaya pengetahuan pribadi saya, tetapi juga membuka peluang untuk mengembangkan metode pembelajaran yang lebih inovatif di Umsida. Saya berharap bisa berbagi ilmu ini dengan mahasiswa dan rekan-rekan sejawat, agar mereka juga dapat merasakan manfaatnya dalam mengembangkan keterampilan mengajar yang relevan dengan perkembangan zaman,” tambahnya.
Dr Ermawati juga menyatakan bahwa setelah menyelesaikan studi doktoralnya, ia akan berfokus pada pengembangan kurikulum berbasis teknologi untuk pendidikan guru. “Pendidikan berbasis teknologi adalah hal yang tidak bisa dihindari. Kita harus mempersiapkan guru-guru yang tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran mereka,” tuturnya.
Melalui pengalaman studi doktoral ini, Dr Ermawati berharap dapat memberikan dampak yang besar pada pendidikan di Indonesia, terutama dalam meningkatkan kualitas guru dan mahasiswa yang lebih siap menghadapi tantangan pendidikan di era digital.
Penulis: Mutafarida