fpip.umsida.ac.id — Dalam rangka mendukung kesiapan tenaga pendidik terutama guru menghadapi tantangan revolusi industri 4.0, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo, Dr Tirto Adi MPd memberikan sambutan yang penuh makna dalam pembukaan pelatihan koding dan kecerdasan artifisial (KKA) yang diselenggarakan oleh Lembaga Penyelenggara Diklat (LPD) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) pada tanggal 14 Juli 2025.
Acara yang berlangsung di Aula Mas Mansyur GKB 2 Kampus 1 Umsida ini dihadiri oleh para peserta dari berbagai sekolah di Sidoarjo dari Pendidikan Dasar (Dikdas — SMP) dan Pendidikan Menengah (Dikmen — SMA), serta fasilitator pelatihan dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Teknologi Informasi (PTI) dan Prodi Informatika.
Lihat Juga: Pelatihan KKA di Kelas Dikdas SMP: Memahami Miskonsepi, Solusi, dan Praktik Baik
Dalam sambutannya, Dr Tirto Adi menekankan bahwa perkembangan teknologi, khususnya di era revolusi industri 4.0, telah mengubah banyak pekerjaan yang sebelumnya menjadi idaman banyak orang. “Seperti yang kita lihat, banyak pekerjaan yang dulunya menjadi idaman dan incaran semua orang kini terkurangi karena adanya revolusi industri 4.0 ini. Lembaga pendidikan sangat krusial dalam mempersiapkan anak-anak kita menghadapi perubahan tersebut,” ungkap Dr Tirto Adi.
Menurut Dr Tirto Adi, meskipun teknologi semakin maju, peran manusia sebagai kunci dalam pendidikan tetap tak tergantikan. “Apapun dan semaju apapun teknologi itu hanya digunakan sebagai alat, dan manusia sebagai kuncinya. Jadi, jangan biarkan teknologi yang menguasai manusia, tetapi sebaliknya,” jelasnya.
Peran Guru yang Tak Tergantikan dan Pentingnya Adaptasi di Era Digital
Dr Tirto Adi juga menekankan bahwa sebagai respons terhadap perkembangan teknologi informasi, guru perlu terus belajar dan beradaptasi. “Di Kemendikdasmen ada yang disebut domain atau profil lulusan, dan jika kita cermati, hampir semuanya itu berkaitan dengan soft skill. Peran guru tidak akan tergantikan oleh teknologi, jadi peran guru sangat penting,” jelasnya.
Lebih lanjut, Dr Tirto Adi mengingatkan para guru untuk memanfaatkan pelatihan ini sebagai kesempatan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, terutama dalam menghadapi kemudahan akses informasi oleh siswa. “Guru harus tahu bagaimana caranya agar cara berpikir dan akredibilitas anak tetap terjaga. Oleh karena itu, kita harus mengubah soal yang bersifat LOTS (Lower Order Thinking Skills) menjadi HOTS (Higher Order Thinking Skills) agar cara berpikir kritis siswa tetap terjaga,” paparnya.
Sebagai bagian dari kebijakan Dinas Pendidikan Sidoarjo, Dr Tirto Adi juga mengungkapkan bahwa pelatihan ini merupakan salah satu inisiatif penting yang disiapkan untuk memperkuat kompetensi guru. “Kami mengalokasikan dana untuk pelatihan ini berdasarkan kebijakan Kemendikdasmen. Ke depannya, akan ada pelatihan deep learning, terutama untuk sekolah yang mendapat dana Bantuan Operasional Satuan (BOS) kinerja, namun sekolah yang tidak mendapatkannya diarahkan untuk mengalokasikan dana BOS daerah,” tambahnya.
Menciptakan Inovasi dan Menjaga Integritas di Era Globalisasi
Dr Tirto Adi juga memberikan pesan penting bagi para guru, terutama dalam menciptakan inovasi yang dapat memajukan pendidikan. “Kami mengajak semua sekolah untuk tetap mempertahankan inovasi. Setiap sekolah harus memiliki inisiasi satu inovasi baik dari guru maupun siswa. Mari kita ambil peran untuk menciptakan inovasi,” ungkapnya. Ia juga menekankan empat kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru, yakni integritas, penguasaan empat kompetensi guru, kemampuan literasi baca tulis yang kuat, serta kemampuan untuk terus berinovasi.
Selain itu, Dr Tirto Adi mengingatkan bahwa guru harus menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan memiliki visi jauh ke depan. “Guru harus memiliki tanggung jawab penuh terhadap pencapaian siswa. Pencapaian yang tinggi hanya bisa dicapai dengan kerja keras, kerja cerdas, dan kerja tuntas,” jelasnya. Ia juga berharap agar para guru, terutama di tingkat SMA, dapat mendampingi dan mengarahkan siswa untuk memiliki cita-cita yang tinggi.
Lihat Juga: Pembahasan Deepfake dan Pemanfaatan AI Pada Pelatihan KKA Umsida
Di akhir sambutannya, Dr Tirto menyampaikan apresiasi kepada Umsida yang telah berkolaborasi dalam menyelenggarakan pelatihan ini dan berharap agar hasil pelatihan dapat diterapkan dengan baik di sekolah-sekolah di Sidoarjo baik dari tingkat Dikdas — SMP maupun Dikmen — SMA, sehingga mampu meningkatkan kualitas pendidikan di daerah tersebut.
Penulis: Mutafarida