fpip.umsida.ac.id — Pada hari Jum’at, 16 Mei 2025, bertempat di TK Aisyiyah 1 Ngaban Tanggulangin, dilaksanakan program In-House Training untuk guru-guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Pelatihan yang diadakan di sekolah yang berlokasi di Desa Ngaban ini dipimpin oleh Dr Choirun Nisak Aulina MPd, selaku Ketua Pengabdian, dengan didampingi oleh anggota tim Dr Taufik Churrahman MAg dan Noly Shofiyah MPd, MSc. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu guru PAUD memahami bagaimana cara yang tepat untuk mengintegrasikan ajaran Islam, khususnya nilai-nilai Al-Qur’an dan Hadits, dalam pembelajaran anak usia dini.
Meningkatkan Pemahaman Guru PAUD tentang Integrasi Nilai Al-Qur’an dan Hadits
Kepala Sekolah TK Aisyiyah 1 Ngaban, Erika Izzatul Aini SPd dalam sambutannya mengungkapkan pentingnya pelatihan ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan Islam di sekolah mereka. Beliau menyampaikan, “Kami sangat mengapresiasi program ini, karena pembentukan karakter anak sejak dini sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai yang mereka terima dari lingkungan sekitar, terutama dari guru. Pelatihan ini sangat penting untuk menambah wawasan dan keterampilan guru dalam mengajarkan nilai-nilai agama kepada anak-anak dengan cara yang menarik dan menyenangkan,” ungkapnya.
Pelatihan dimulai dengan sesi pembukaan oleh Dr Choirun Nisak Aulina MPd yang menjelaskan secara rinci tentang pentingnya integrasi nilai-nilai Al-Qur’an dan Hadis dalam pendidikan anak usia dini. “Anak-anak usia dini adalah generasi penerus yang harus dilengkapi dengan dasar-dasar iman dan akhlak mulia. Oleh karena itu, mengintegrasikan nilai-nilai Al-Qur’an dan Hadis dalam setiap aspek pembelajaran adalah kewajiban kita sebagai pendidik,” ujar Dr Choirun.
Setelah itu, Dr Taufik Churrahman MAg memberikan materi tentang konsep dasar pendidikan Islam untuk anak usia dini, serta bagaimana nilai-nilai agama Islam dapat diterapkan dalam aktivitas pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan anak. Beliau menjelaskan bahwa dalam PAUD Islami, pembelajaran tidak hanya berfokus pada aspek akademis, tetapi juga pada pembentukan karakter anak yang sesuai dengan ajaran Islam. “Penting untuk mengajarkan anak tentang keimanan, akhlak, dan ibadah sejak usia dini. Hal ini akan membentuk pribadi mereka menjadi lebih baik dan lebih bertanggung jawab,” tambahnya.
Pelatihan Praktis: Menerapkan Cerita Al-Qur’an dan Hadits dalam Pembelajaran PAUD
Sesi berikutnya diisi oleh Noly Shofiyah MPd, MSc yang memberikan pelatihan praktis tentang cara mengintegrasikan Al-Qur’an dan Hadis dalam kegiatan pembelajaran PAUD. Beliau memaparkan beberapa contoh konkret yang bisa langsung diterapkan oleh para guru, seperti cara menyampaikan kisah-kisah dari Al-Qur’an yang relevan dengan kehidupan sehari-hari anak, serta hadits-hadits Nabi Muhammad SAW yang dapat diterapkan untuk mengajarkan akhlak dan nilai-nilai moral. “Pembelajaran yang melibatkan cerita dari Al-Qur’an dan Hadis akan membuat anak lebih mudah memahami nilai-nilai tersebut. Cerita memiliki daya tarik yang besar bagi anak-anak, dan ini menjadi metode yang sangat efektif untuk menanamkan pesan moral dan agama,” jelas Noly.
Para peserta juga diberikan pelatihan tentang bagaimana menciptakan suasana kelas yang Islami melalui kegiatan-kegiatan yang menyenangkan, seperti permainan, lagu-lagu Islami, dan kegiatan seni berbasis ajaran Islam. Misalnya, guru dapat mengajarkan anak-anak doa-doa pendek atau surat-surat pendek dalam Al-Qur’an melalui permainan interaktif yang melibatkan gerakan tubuh atau nyanyian. Selain itu, mereka juga diajarkan cara-cara untuk membiasakan anak-anak melakukan ibadah kecil seperti shalat dan dzikir.
Salah satu kegiatan menarik dalam pelatihan ini adalah sesi praktik di mana para guru dibagi dalam kelompok kecil dan diminta untuk merancang rencana pembelajaran berbasis nilai-nilai Al-Qur’an dan Hadits. Setiap kelompok diminta untuk memilih tema pembelajaran, seperti “Kasih Sayang” atau “Kejujuran,” dan menyusun aktivitas yang sesuai dengan tema tersebut, yang melibatkan cerita dari Al-Qur’an atau Hadis. Hal ini bertujuan agar para guru dapat langsung menerapkan apa yang telah mereka pelajari dalam skenario pembelajaran yang praktis.
“Saya sangat senang bisa mengikuti pelatihan ini, materi yang diberikan sangat bermanfaat, terutama dalam mengajarkan nilai-nilai agama dengan cara yang menyenangkan. Saya jadi lebih paham bagaimana cara memasukkan nilai-nilai Al-Qur’an dan Hadis dalam setiap kegiatan belajar di kelas,” ujar salah satu guru TK Aisyiyah 1 Ngaban.
Kolaborasi Guru dan Orang Tua dalam Membangun Pendidikan Agama Berkelanjutan
Pelatihan ini juga mencakup pembahasan tentang bagaimana melibatkan orang tua dalam pendidikan agama anak. Dr Taufik Churrahman MAg mengingatkan bahwa pendidikan agama di rumah juga sangat penting. “Kolaborasi antara guru dan orang tua adalah kunci. Guru bisa memberikan arahan kepada orang tua tentang bagaimana mengajarkan nilai-nilai Islami di rumah, sehingga pendidikan agama bisa berjalan secara konsisten dan efektif,” ucap Dr Taufik.
Sebagai penutup, Dr Choirun Nisak Aulina MPd mengajak semua peserta untuk terus mengembangkan kemampuan mereka dalam mengajarkan nilai-nilai agama kepada anak-anak. “Sebagai pendidik, kita memiliki tanggung jawab yang besar untuk mencetak generasi yang tidak hanya cerdas tetapi juga berakhlak mulia. Semoga melalui pelatihan ini, para guru dapat semakin siap dalam mengintegrasikan nilai-nilai Al-Qur’an dan Hadis dalam setiap aspek pembelajaran mereka.”
Program In-House Training ini memberikan manfaat yang besar bagi para guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan berbasis agama di PAUD. Para peserta tidak hanya memperoleh wawasan baru tentang pentingnya integrasi Al-Qur’an dan Hadits dalam pembelajaran, tetapi juga keterampilan praktis yang bisa langsung diterapkan di kelas. Diharapkan, setelah mengikuti pelatihan ini, para guru dapat lebih efektif dalam mengajarkan nilai-nilai Islami kepada anak-anak, sehingga generasi masa depan dapat tumbuh menjadi pribadi yang cerdas dan berakhlak mulia.
Penulis: Choirun Nisak Aulina
Editor: Mutafarida