fpip.umsida.ac.id – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Komisariat Al-Khawrizmi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) melakukan Darul Arqom Dasar (DAD) angkatan 13 di SMA Muhammadiyah 3 Tulangan pada hari Jum’at-Minggu (20-22/12/2024).
DAD kali ini mengusung tema “Membangun Rasa Kepemilikan Organisasi dan Memperkuat Komunikasi Antar Anggota dalam Pembentukan Kader Berideologi”.
Tema ini sengaja dipilih sesuai dengan tujuan kemajuan Komisarian Al-Khawarizmi dalam periode satu tahun kedepan. Mengingat pentingnya menjaga tali silaturahmi dan memperkuat komunikasi antar sesama anggota tanpa membeda-bedakan antar pimpinan.
Kegiatan kali ini diikuti oleh Ketua Komisariat Al-Khawarizmi, ketua pelaksana, Pimpinan Cabang IMM Sidoarjo, instruktur, pimpinan atas dan tengah, serta seluruh kader baru angkatan 13.
DAD sebagai Sarana Pembentukan Kader yang Bermutu
Pada sambutannya Ketua Komisariat Al-Khawarizmi Immawati, Amira menyampaikan DAD kali ini bukan hanya sekedar persyaratan formal untuk masuk kedalam Organisasi Otonom (Ortom) ini, namun agenda ini memiliki tujuan utuk membentuk para kader yang lebih bermutu, sehingga dapat memunculkan inovasi baru dalam langkah Khomisariat Al-Kawarizmi ini.
“Menurut saya DAD itu bukan hanya diklat biasa, tapi juga menurut saya DAD ini memiliki tujuan untuk membentuk calon kader Al-Khawarizmi menjadi lebih bermutu dengan pembentukan karakkter dan kepribadian,” ungkap Amira.
Harapan ini tentu merujuk pada nilai-nilai trilogi IMM yang harus dimiliki oleh seluruh anggota Otonom ini.
Ketua Komisariat Al-Khawarizmi tersebut juga berharap “Semoga dengan adanya DAD ini dapat menjadi sarana bagi kita semua untuk terus belajar, berbagai, dan tumbh bersama di Khomisariat ini,”.
Pentingnya Trilogi IMM
Sejalan dengan Immawati Amira, ketua pelaksana DAD angkatan 13 yang akrab disapa Giska menyatakan bahwa Trilogi IMM ini bukan hanya sekedar dipahami namun juga harus dilaksakan dalam kehidupan sehari-hari.
“Ketiga nilai dari Trilogi IMM ini tentu bukan hanya kita pahami namun harus diimplementasikan pada kehidupan sehari-hari terlebih lagi kita adalah kader IMM,” ujar Giska.
Selain itu ia juga mengngkapkan bahwa sebagai mahasiswa harus memiliki pemikiran yag berbeda, bukan hanya menjadi mahasiswa baisa namun juga membawa hasil yang baik serta mengintegrasikan pada tiga trilogi IMM ini.
“Sebagai kader IMM, kita dituntut untuk tidak hanya menjadi mahasiswa biasa saja, tetapi mahasiswa yang memiliki daya nalar kritis, semangat ideologis, dan kemampuan mengintegrasikan pada Trilogi IMM,” ungkap Giska.
Trilogi IMM adalah salah satu yang wajib disampaikan di pahami dan diimplementasikan oelh semua kader IMM. Trilogi ini mencakup Intelektualias, Religiusitas, dan Humanitas.
Dimana tiga hal ini merupakan salah satu dasa untuk menjadi seseorang yang dapat bermanfaat bagi semua orang.
Penulis: Aisyah Windy
Editor: Mutafarida