fpip.umsida.ac.id — Alfzehra Muhammad Cajuizi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan (FPIP).
Menjadi salah satu mahasiswa berprestasi yang tengah menjadi inspirasi banyak mahasiswa lainnya, menuturkan bahwa motivasi utamanya muncul dari keinginan untuk memberikan yang terbaik bagi diri sendiri.
Ia ingin membuktikan bahwa setiap proses dan perjuangan selama masa kuliah bukanlah hal yang sia-sia.
Selain itu, Alfzehra juga membawa harapan besar untuk membahagiakan kedua orang tuanya yang selalu mendukung langkahnya.
“Saya ingin menunjukkan bahwa dukungan mereka berarti, bahwa saya mampu memberikan hasil terbaik dari apa yang telah mereka percayakan,” ujarnya.
Rintangan yang Muncul dan Langkah Tepat Menghadapinya

Menjalani peran sebagai mahasiswa aktif sekaligus bagian dari berbagai organisasi bukanlah hal mudah.
Alfzehra mengakui bahwa tantangan terbesarnya adalah mengatur keseimbangan antara akademik, organisasi, dan kebutuhan pribadi.
Ia mengatasinya dengan menerapkan sistem manajemen waktu yang terstruktur. Jadwal mingguan ia bagi menjadi beberapa blok khusus untuk kuliah, kegiatan organisasi, hingga waktu istirahat.
Dengan menetapkan prioritas dan disiplin terhadap target yang ia buat sendiri, ia berhasil menjaga produktivitas tanpa mengorbankan kesehatan mental maupun fisik.
“Saya berusaha menyelesaikan tugas sedikit demi sedikit sebelum deadline, supaya tidak menumpuk,” jelasnya.
Prestasi sebagai Proses Pembentukan Karakter
Bagi Alfzehra, berprestasi bukan sekadar mengejar penghargaan. Lebih dari itu, ia melihat prestasi sebagai cara untuk mendewasakan diri, memperkuat disiplin, dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis.
Proses meraih prestasi telah membentuk dirinya menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab dan konsisten.
Dorongan dari keluarga, dosen pembimbing, serta teman-teman terdekat menjadi energi tambahan yang membuatnya tidak mudah menyerah.
“Setiap tantangan pasti membawa pelajaran baru. Ketika lelah, saya selalu mengingat kembali tujuan jangka panjang saya,” katanya.
Konsistensi adalah Kunci

Melihat potensi besar yang dimiliki mahasiswa di kampusnya, Alfzehra memberikan pesan penuh makna kepada teman-temannya.
Ia mendorong para mahasiswa agar tidak takut mencoba hal baru dan berani mengambil kesempatan.
Menurutnya, prestasi bukan hanya milik mereka yang paling pintar, tetapi milik mereka yang mau berproses, konsisten, dan tidak mudah menyerah.
Ia menutup dengan mahfudzot yang selalu ia pegang “مَنْ سَارَ عَلىَ الدَّرْبِ وَصَلَ – Man Saara ‘Alad Darbi Washala”, yang berarti “Barang siapa berjalan pada jalannya, sampailah ia kepada tujuannya.”
Bagi Alfzehra, inilah prinsip yang membawanya melangkah maju bahwa konsistensi adalah jembatan menuju keberhasilan.
Penulis: Nabila Wulyandini

















