fpip.umsida.ac.id – Program Internship 2024 menjadi momentum penting bagi mahasiswa Magister Pendidikan Dasar Universitas Negeri Surabaya (Unesa) untuk mengasah kompetensi mereka sebagai calon pendidik. Kegiatan yang berlangsung dari 21 September hingga 16 November 2024 ini diadakan di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan (FPIP) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida). Selama delapan minggu, para mahasiswa berkesempatan untuk terlibat langsung dalam proses pembelajaran di jenjang perguruan tinggi.
Kolaborasi untuk Pendidikan Berkualitas
Kegiatan internship ini melibatkan kolaborasi erat antara Prodi Magister Pendidikan Dasar Unesa dan Prodi PGSD Umsida. Selain mahasiswa magang, kegiatan ini juga didukung oleh dosen pembimbing lapangan dari Unesa, Dr. Hitta Alfi Muhimmah, M.Pd., serta dosen pamong dari Umsida, termasuk Kaprodi PGSD dan dosen pendamping akademik.
“Kolaborasi ini sangat relevan karena Umsida memiliki akreditasi unggul, baik di tingkat institusi maupun program studi, yang memberikan wawasan tambahan bagi kami untuk mendalami pembelajaran di prodi PGSD,” ujar Yoka, salah satu mahasiswa internship.
Tujuan utama program ini adalah membekali mahasiswa dengan pengalaman nyata dalam mengajar di jenjang perguruan tinggi, terutama di program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
“Kegiatan ini selaras dengan misi kami sebagai calon pendidik di perguruan tinggi, dan memberikan pengalaman berharga yang tidak bisa didapatkan hanya di dalam kelas,” tambah peserta lainnya.
Fokus Kegiatan dan Tujuan Program
Selama program berlangsung, mahasiswa internship bertugas melakukan asistensi pada mata kuliah yang telah ditentukan. Proses magang ini tidak memiliki jadwal khusus, tetapi dirancang agar sesuai dengan mata kuliah yang relevan dengan peminatan mahasiswa di Unesa. Setiap langkah dalam program ini dikonsultasikan bersama Kaprodi PGSD Umsida untuk memastikan kesesuaian dengan kurikulum dan tujuan pendidikan.
“Kami merasa sangat terbantu dengan bimbingan dari dosen pembimbing lapangan maupun dosen pamong yang membantu kami memahami dinamika pembelajaran di Umsida,” ungkap Yoka.
Program ini akan menjadi sarana untuk mendalami strategi pembelajaran, meningkatkan keterampilan komunikasi, dan beradaptasi dengan lingkungan akademik baru.
Tantangan dan Solusi Selama Program
Sebagai pengalaman pertama mengajar mahasiswa strata 1 (S1), para peserta magang mengakui adanya tantangan, terutama dalam menyesuaikan strategi pembelajaran.
“Tantangan terbesar kami adalah bagaimana merancang metode pengajaran yang menarik dan efektif bagi mahasiswa PGSD Umsida, yang tentunya berbeda dengan mengajar siswa sekolah dasar,” kata Yoka.
Untuk mengatasi hambatan ini, mereka aktif berkonsultasi dengan dosen pembimbing lapangan, dosen pamong, dan dosen pengampu mata kuliah. Pendekatan ini membantu mereka untuk terus belajar dan beradaptasi, sehingga kegiatan dapat berjalan dengan lancar.
Selain itu, peserta magang juga mengakui pentingnya refleksi setelah setiap sesi pembelajaran untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan dalam metode pengajaran mereka. “Dukungan dari dosen Umsida sangat berarti, karena kami bisa mendiskusikan berbagai tantangan dan mendapatkan solusi yang konkret,” tambah mereka.
Kesan, Pesan, dan Harapan
Pengalaman delapan minggu di Umsida meninggalkan kesan mendalam bagi para peserta magang. “Kami sangat beruntung bisa belajar di lingkungan akademik yang sangat mendukung, dengan dosen-dosen yang terbuka untuk berdiskusi dan berbagi ilmu,” ujar salah satu mahasiswa.
Para mahasiswa magang juga memberikan pesan kepada mahasiswa PGSD Umsida yang telah mereka ajar. “Kalian semua luar biasa. Teruslah menggali potensi diri, ambil setiap kesempatan yang ada, dan jadilah pribadi yang lebih maju. Semangat meraih asa!”
Harapan besar juga disampaikan oleh para peserta magang. Mereka berharap bahwa ilmu yang telah dibagikan selama kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa PGSD Umsida. Sebaliknya, mereka juga merasa mendapatkan banyak pelajaran dari para mahasiswa dan dosen Umsida.
“Semoga kolaborasi ini terus berlanjut dan membuka lebih banyak peluang kerja sama di masa depan, baik dalam bentuk program magang, pertukaran mahasiswa, maupun penelitian bersama,” tutup Yoka.
Internship sebagai Wadah Pengembangan Diri
Program Internship 2024 di Prodi PGSD Umsida membuktikan pentingnya sinergi antara perguruan tinggi dalam mencetak generasi pendidik yang kompeten. Dengan dukungan dari dosen dan komunitas akademik Umsida, mahasiswa magang tidak hanya mendapatkan pengalaman mengajar, tetapi juga wawasan baru yang dapat mereka bawa ke dalam karier mereka sebagai pendidik profesional.
Kolaborasi ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan tinggi tidak hanya berbicara tentang teori, tetapi juga bagaimana menerapkannya dalam dunia nyata. Umsida kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan pendidikan berkualitas di Indonesia.
Penulis: Mutafarida